III. Information and Meet Again

3.2K 383 15
                                    





❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞


Pria berwajah tampan bertubuh tinggi tersebut mengangkat tangan untuk mengusap puncak kepala Tzuyu dan ia tersenyum begitu manis menenangkan. "Kau terlalu banyak berpikir, Tzuyu. Tuhan tidak akan membiarkan kau sendirian. Tanpa aku di sisimu, Tuhan akan mengirimkan orang yang akan menemanimu suatu hari nanti." ucap Mingyu lembut sembari menghapus air mata Tzuyu.

Tzuyu menganggukkan kepala dengan patuh meski masih terdengar suara isak tangisnya, "Yah, Kakak benar akan itu. Terimakasih, telah kembali." ucapnya tergugu dengan senyuman manis menatap manik gelap Mingyu.

Setelah itu keduanya cukup lama berbincang-bincang sehingga suasana diantara keduanya hening, tidak ada niatan salah satu dari mereka untuk memulai kembali perbincangan. Tidak lama dari itu, ponsel milik Mingyu berdering menandakan terdapat panggilan; dengan segera Mingyu mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari sang atasan.

"Halo?" sapa Mingyu begitu mengangkat panggilan telepon.

"...."

Mingyu melirik Tzuyu yang juga menatap dirinya dalam diam. "Aku sedang berada di kafe tidak jauh dari kantor,"

"...."

"Baiklah, Tuan muda, saya akan segera ke sana." ujarnya dengan lemas. Padahal masih ingin bersama dengan teman kecil yang sangat ia rindukan.

"...."

"Baiklah," angguk Mingyu yang jelas sekali tidak akan dapat dilihat oleh orang di seberang telepon.

Selepas itu, Mingyu mengakhiri panggilan tersebut -lebih tepat sang atasan yang mematikan sambungan telepon. Ia segera bangkit berdiri sembari merapikan pakaiannya dan memasukkan ponsel ke dalam saku jas yang terlihat menambah kadar ketampanan.

"Tzuyu, maafkan aku karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus kukerjakan. Jika kamu butuh bantuan atau apapun kamu bisa menghubungiku." Mingyu mengulurkan sebuah kartu nama milik dirinya -ya, tidak mungkin milik orang lain- kepada Tzuyu. "Jaga dirimu, dan pastikan kita berjumpa lagi."

Tzuyu menyambut kartu nama tersebut dengan sebuah senyuman. "Terimakasih, Kak. Lagipula aku juga masih harus bekerja," Tzuyu mendongak mengingat jarak tinggi mereka. "Sampai jumpa kembali, hati-hati."

"Sampai jumpa, Adik manis." Mingyu kembali mengusap rambut panjang Tzuyu sebelum benar-benar meninggalkan Tzuyu yang melambaikan tangan.

Mingyu merasa gemas dan masih merindukan gadis yang tadinya dia tidak sadar. Bahkan, Mingyu hanya menebak saja -sewaktu melihat wajah Tzuyu yang mirip dengan seseorang yang ia kenal- dan berniat berkenalan agar rasa penasarannya berkurang. Namun, setelahnya Mingyu bersyukur telah menemukan apa yang dirinya cari selama ini.

Untunglah, Tuhan masih berbaik hati menyadarkan Mingyu saat mengingat-ingat foto-foto Tzuyu remaja yang pernah dikirimkan oleh Bibi hadis itu.

❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞

Jungkook yang baru saja selesai dari kegiatan rapatnya dengan salah seorang kolega dan yang lain, berjalan lelah untuk membasuh wajah di toilet yang ada di ruangan. Setelah siap, Jungkook duduk dengan tangan kanan yang dilipat di atas meja dan tangan kiri yang menumpu kepala.

Pikiran pria tersebut melayang-layang ke mana-mana membuatnya pusing seketika. Tentu saha salah satu dari yang dia pikirkan perihal kejadian semalam. Hingga tidak lama pintu ruangannya di ketuk beberapa kali meminta izin untuk orang tersebut masuk.

You're Psychopath (REVISI)Место, где живут истории. Откройте их для себя