Diriku-4

45 2 0
                                    

Untuk diriku, di hari ini. Rasanya pasti lelah kan, tidur seharian? Mengurung diri sendirian? Tugas-tugasmu terbengkalai, tak kau pedulikan. Kau mengikuti egomu. Jadi, apa yang telah kau dapatkan dari semua ini?

Aku tahu, diriku. Orang-orang menyakitimu. Namun, apakah kau tak memikirkan jika bisa saja awalnya kau yang menyakiti mereka? Orang-orang hanya membalasmu. Itu hukum alam. Atau, jika memang mereka yang terlebih dulu menyakitimu, kau tak perlu memikirkannya. Merusak dirimu sendiri. Dunia ini memang tercipta untuk memberikan pengajaran kan? Dan rasa sakit juga termasuk didalamnya. Rasa sakit akan menguatkanmu. Menjadikanmu mengerti bahwa semesta ini berhak memberikan luka. Pada siapa saja, tanpa terkecuali. Dan itu terjadi padamu.

Sekarang, biarkan dirimu benar-benar hidup. Sudah cukup kau hidup tanpa tujuan. Sudah cukup kau hidup dengan kesedihan. Bebaskan dirimu. Buat dirimu memahami, bahwa waktu tak menunggumu untuk benar-benar pulih. Waktu akan terus berjalan. Tak peduli kau buta, pincang, tuli atau bahkan sekarang tengah merenggang nyawa. Waktu takkan memedulikanmu. Ia hanya bekerja sesuai tugasnya. Dan akan berhenti jika saatnya tiba.

Kau harusnya meniru sang waktu. Tetap melangkah meski banyak kerikil. Tetap hidup meski kesedihan menghampiri. Tetap menjadi manusia meski berkali-kali tersakiti. Karena kau yakin. Begitulah seharusnya kau bekerja. Karena kau yakin, suatu saat kau akan berhenti. Untuk selamanya. Maka kau menjalani peranmu dengan sebaik-baiknya. Tak peduli orang-orang menjatuhkanmu. Kau akan tegak. Tak berputus asa. Lalu hidup dengan sebenar-benarnya hidup.

Aku tahu, ini sulit. Bahkan sangat sulit. Tapi, apa kau memiliki opsi terbaik? Tidak kan? Kau hanya akan merusak dirimu. Merusak hidupmu. Lalu di saat renta nanti kau akan menyesal. Disaat kau tak ada lagi di bumi, kau akan meraung. Menangis, meminta pada Tuhan untuk dikembalikan pada kehidupanmu sebelumnya. Kau belum membahagiakan dirimu. Kau mengecewakan dirimu sendiri. Kau mengurung dirimu. Kau tak memedulikan keluargamu, belum menyenangkannya. Dan kau menyesal, benar-benar menyesal. Lalu kau hanya bisa berandai-andai. Andai kau masih diberikan kesempatan hidup, kau akan benar-benar melakukan yang terbaik. Kau tak akan menyianyiakan semuanya. Tetapi, semua telah terlambat kan? Tak ada kata 'coba lagi' yang bisa kau gunakan dalam hidupmu.

Untuk itu, wahai diriku. Berubahlah. Sayangi dirimu sendiri. Hiduplah dengan sebaik-baiknya. Biarkan masa yang lalu memberikanmu pengajaran untuk menatap masa depan. Agar kau tak lagi salah jalan. Lakukan yang terbaik dalam hidupmu. Selagi masih diberi kesempatan. Ingatkan dirimu, bahwa kau memiliki batas waktu. Ingatkan dirimu, bahwa kau tak selamanya disini. Ingatkan dirimu, bahwa kesakitan yang kau rasakan hanyalah sementara. Ingatkan dirimu, bahwa kau akan bahagia jika kau mengupayakan kebahagiaanmu sendiri. Ingatkan dirimu, bahwa kau akan menjadi manusia hebat. Kau akan menggapai mimpi-mimpimu. Sesulit apapun itu. Kau ada untuk membawa kebaikan. Kau ada untuk menjadi nyata. Kau ada untuk membuktikan, bahwa kasih sayang Tuhan benar-benar nyata. Tak peduli seberapa buruknya kau selama menjadi hamba. Tuhan, takkan pernah berhenti menyayangimu. Ia selalu ada bersamamu. Selamanya. Bahkan saat dunia menertawakanmu. Bumi membencimu. Semesta mempermainkanmu. Ia akan selalu ada. Selalu menyayangimu. Jadi, biarkan dirimu untuk berkorban, biarkan dirimu untuk mengabdi dengan sebenar-benarnya. Karena, siapa lagi yang akan sangat mencintaimu, jika bukan Ia? Tuhanmu.

-Diriku, di hari ini.

20 November 2018

07:52

Untuk Diriku, di Hari ini.Where stories live. Discover now