Chapter 16

709 128 1
                                    

"Niel, lepaskan aku," Sejeong berujar pelan sambil berusaha mendorong tubuh besar Daniel agar melepaskan pelukannya.

Daniel membeku sesaat. Badannya mendadak terasa lemah mendengar Sejeong mengatakan itu. Ini tidak benar kan? Sejeong tidak benci padanya bukan?

"Tidak mau," ucap Daniel dengan suara bergetar. Benar, ia tidak mau melepaskan Sejeong apapun resikonya.

"Daniel.."

"Sudah kubilang tidak mau. Aku tidak akan pernah melepaskanmu, Kim Sejeong!"

"Niel!"

"Kau membuat bajuku basah"

Heh?

Daniel akhirnya melepaskan Sejeong dengan tampang bodohnya. Ia kebingungan sebentar sebelum akhirnya sadar bahwa benar saja baju rumah sakit yang dikenakan Sejeong saat ini ikut basah karna ia memeluk gadis itu dalam keadaan basah kuyup. Bagaimana tidak, Daniel datang ke sana dengan menerobos hujan.

"Lagi pula kenapa kau jadi hujan-hujanan begini?" Sejeong sedikit mengomel.

Daniel tertawa tanpa suara, sebelum kemudian menarik Sejeong ke dalam pelukannya lagi.

"Daniel!" protes Sejeong.

Daniel tidak peduli. Ia hanya ingin memeluk gadisnya itu sepuasnya. Siapa suruh tadi membuatnya sempat ketakutan setengah mati.

*

Sejeong sekarang sedang membantu mengeringkan rambut Daniel dengan handuk dengan posisi namja itu duduk di tepi pembaringan, sementara Sejeong berdiri di hadapannya.

Senyum Daniel terus mengembang sejak tadi memandangi wajah Sejeong yang sedang serius dengan aktivitasnya.

Daniel tiba-tiba menarik tubuh Sejeong untuk lebih dekat padanya. Sejeong langsung terdiam memandangi Daniel dengan kedua tangannya kini berpegangan di bahu Daniel.

"Maaf ya?" Daniel mendongak memandangi Sejeong lekat.

Sejeong mengangguk pelan. Ia bisa melihat kalau namja chingu-nya itu pasti sedang merasa bersalah dengan apa yang terjadi padanya. Tadinya Sejeong juga sempat berpikir untuk menjauh dari Daniel setelah kejadian itu, karna ia masih terlalu takut dengan Jennie. Tapi sepertinya ia tidak sanggup melakukannya. Ia hanya tau bagaimana mencintai dan takut dengan sakitnya melepaskan.

Tangan Daniel kemudian bergerak memeluk tubuh Sejeong masih dengan posisi mereka seperti itu.

"Maafkan aku karna tidak bisa menjagamu. Maafkan aku karna tidak bisa melepaskanmu. Maaf aku.."

Perkataan Daniel terhenti ketika Sejeong kini sedikit menunduk mensejajarkan wajah mereka.

Mereka berpandangan sebentar dan detik berikutnya Daniel merasakan Sejeong mencium pipinya perlahan.

"Iya, dimaafkan," ucap Sejeong kemudian sambil tersenyum kecil.

Daniel tidak bisa menutup rasa bahagianya. Ketakutannya hilang sudah.

Daniel kemudian menarik tubuh Sejeong untuk duduk di sampingnya. Daniel tersenyum sambil membelai rambut Sejeong.

"Sekarang aku akan membuatmu melupakan kejadian buruk kemarin," Daniel berujar. Setelah itu mencium kening Sejeong cukup lama dan mata Sejeong pun terpejam merasakannya.

"Eotte?" tanya Daniel menatap lurus pada manik Sejeong.

Sejeong menggeleng sambil tertawa kecil.

"Bagaimana ini?" Daniel terlihat panik sendiri. Ia lalu kembali memeluk Sejeong untuk kesekian kalinya, "Kalau begitu peluk saja aku jika kau masih merasa ketakutan, ne?"

My Innocent GirlWhere stories live. Discover now