04: break the rules

237 45 7
                                    

Heejin menghelas napas karena kelelahan sehabis berlari. Ia tadi merasa kalau dirinya bisa menangkap laki-laki misterius itu, namun ia kalah cepat. Dijejalkannya kotak susu itu ke dalam tas dan dia memutuskan untuk pergi ke kantin karena bel istirahat baru saja berbunyi.

Heejin pun memilih tempat paling pojok di kantin. Cukup untuk tidak berpapasan dengan wajah-wajah menyebalkan di sana.

Baru saja dia akan menyendokkan makanan ke mulutnya, ada orang yang dengan iseng memukul punggungnya. Heejin tersedak dan ia cepat-cepat meneguk susu yang ia temukan tadi. Heejin hendak mengejar kelompok gadis itu, namun ia mendengar sebuah suara dari dalam tasnya.

"Jangan buat masalah." Kata boneka itu.

"Mereka duluan kok yang cari gara-gara!" Ucap heejin berusaha mengurungkan niatnya.

"Lo gak akan bisa nanganin mereka sendiran, mereka malah bakal malu-maluin lo."

Heejin mendengus kesal. Tapi, memang perkataan teddy bear itu ada benarnya. Heejin cuma murid biasa sedangkan kelompok gadis itu adalah murid-murid terpandang di sekolah ini. Heejin tidak ada apa-apanya dengan mereka.

Ditengah-tengah heejin meneguk minumannya, teddy bear itu membuka suara, "i'm glad i bought you the right flavour."

"Huh?"

"Nothing, lupakan."

"Lo ada dimana?" Tanya heejin setelah meneguk habis susu kotak itu.

"Somewhere, maybe?" Jawab orang itu sambil terkekeh.

"Lo pasti di kantin kan?" Heejin sepertinya tidak puas dengan jawaban tadi.

Orang itu tidak menjawab. Heejin melihat ke sekelilingnya, tapi sepertinya semua orang sedang sibuk dengan dunia mereka sendiri. Tidak ada yang terlihat mencurigakan.

"Gue mau ke perpus dulu." Heejin lalu memberesi barang-barangnya dan mengembalikan nampan makanannya pada tempatnya sebelum meninggalkan kantin.

Perpustakaan ada di gedung tersendiri, jadi heejin harus melewati lapangan terlebih dahulu sebelum sampai disana. Saat heejin lewat di pinggir lapangan ia tidak sengaja bertemu dengan hwall. Hwall sedang beristirahat di sebuah bangku dengan keringat bercucuran di mukanya.

"Hei, heejin!" Sapa hwall.

Heejin tidak menghiraukan sapaan itu dan meneruskan langkahnya, namun hwall menarik tangannya dan membiarkan heejin duduk di sebelahnya.

"Kenapa jalan cepet-cepet sih? Mending temenin gue disini." Kata hwall.

"Apaan sih?" Kata heejin dengan ketus dan melepaskan pengangan tangannya dari hwall.

"Lo mau ke perpus kan? Udahlah disana itu nyeremin, mending disini aja nemenin gue!"

"Lo kok tau gue mau ke perpus?" Tanya heejin curiga.

Ditatapnya mata hwall yang mulai cemas, "lah kan mau kemana lagi kalau gak ke perpus? Jalan satu-satunya cuma disini."

Heejin pun mengangguk, "iya juga ya."

"Lo gak marah lagi kan?" Tanya hwall tiba-tiba.

"Marah kenapa?"

"Ya yang kemaren itu loh, masa lupa?"

Heejin teringat kejadian kemarin dan tertawa. Heejin lalu bilang ke hwall kalau dirinya sudah memaafkannya.

"Syukurlah."

Ada beberapa gadis yang lewat di depan heejin dan hwall. Pertamanya saat hwall menatap mereka, semua gadis itu tersenyum, tapi saat heejin yang menatap, mereka membalasnya dengan tatapan benci.

zero: TEDDY BEAR | j. heejin + 00's boysWhere stories live. Discover now