0.8 pαpєr вσαt

1.1K 314 24
                                    

❝tєrnчαtα αku sєrαpuh pєrαhu kєrtαs. kєtíkα sєmílír αngín mєnєrpα αku tєrвαlík tєrhєmpαs.❞
⊱━━━━━━━━⊰

"Aw—" Rintih Guanlin berlebihan. Sungguh, bahkan Hana belum menyentuh luka Guanlin sedikitpun.

"Belum juga gue obatin" Hana mulai membaluri kapas dengan cairan betadine.

"—Kalo gini aja ga ngeluh, ngapain pake acara berantem-beranteman?"

"Felix nuduh gua godain ceweknya. Ga mungkin banget lah seorang Guanlin  godain cewek orang. Yang ada mereka yang godain gua"

"Ya harusnya lo jelasin pelan-pelan. Gak usah pake acara berantem. Kalo bk tau lo bisa dihukum"

"Udah biasa kok, tapi kok lo perhatian banget sih sama gua?"

"Gr banget sih lo. Gue tuh bukan ngebantuin lo, tapi ngebantuin Hyunjin"

Guanlin berdinyit, "Kok Hyunjin?"

"Ya karena—Felix temen dia. Felix ga jago berantem, Hyunjin yang jago. Dia nggak mungkin ngebiarin Felix kenapa-napa tapi dia juga ga mungkin nonjok lo karena belum tentu lo yang godain ceweknya Felix. Jadi, dari pada Hyunjin bingung sendiri sama perasaannya mending gue tolongin lo, ya kan?"

Guanlin berdinyit, "Dari mana lo tau?"

"Gue tau semua tentang gerak-gerik dan ekspresi Hyunjin"

"Lo berdua pacaran?"

"Gila aja. Enggak lah. Cuman temen"

"Bagus dong. Gua masih ada kesempatan hehehe"

"Kesempatan buat apa?"

"Buat deketin lo, CIA" Guanlin tertawa lepas sambil memegang perutnya. Kapten basket kita ini ternyata humornya sangat rendah.

"Ga lucu tau. Kadang gue heran sama lo, ngomong sendiri ketawa sendiri. Lo waras kan lin?"

"Gua gila karena lo CIA"

Hana memutar bola mata-nya jengah. Hyunjin dan Guanlin ternyata mempunyai satu kesamaan. Sama-sama suka menggombal. Hanya saja gombalan Guanlin pasaran dan garing.

"Udah ah, gue mau balik kekelas. Lo lanjut obatin luka lo sendiri bisa kan?"

"Enggak bisa, sakit tangan gua huhuhu"

What the—sejak kapan kapten basket kita bisa semanja ini dengan seorang perempuan?

"Tapi gue ada ulangan. Nanti gue panggilin petugas uks deh"

"Yaudah. Tapi jangan lupa, nanti pulang bareng gua ya?"

Hana tersentak, "Hah?" bukan apa-apa. Masalahnya kapten basket kita menggunakan motor sport-nya untuk pergi bersekolah.

"—nggak! Gue nggak mau pulang bareng lo"

Bukannya bertanya alasan Hana karena tak mau, Guanlin malah terkekeh.

"Gua pake mobil kok. Makanya gua ajak lo pulang bareng. Mana berani gua ngajak lo pulbar pake motor"

Hana sedikit berfikir, "Oke, tapi gue duduk dibelakang ya?" dengan segera Hana berjalan keluar.

"Lah, supir dong gua?"

━━━━━━━━━

"Hyunjin?"

Pemilik nama masih sibuk melamun, tak menghiraukan panggilan yang sudah beberapa kali terlontar.

"Hyunjin!"

"Iya han?"

"Han? Hana maksud kamu?"

"Astagfirullah haladzim" Hyunjin mengusap wajahnya kasar, "—Maaf ya"

"Gak papa jin. Kan emang kamu sukanya sama Hana, bukan aku. Aku cuman orang sakit-sakitan yang ngarep belas cinta dari kamu"

"Yuri, kamu ngomong apa sih!"

"Itu kenyataannya jin. Aku cuman cewek penyakitan! Kamu juga mau dijodohin  karena kasihan kan sama aku?"

"—Aku udah tau semuanya! Kamu bukannya ga kenal sama Hana dan kamu juga bukan ga mau akrab sama Hana. Kamu cuman takut ga bisa ngehilangin perasaan kamu ke-dia kan jin?"

"Yuri, Hana itu cuman—"

Bruk

"—Asyla Yuri!"

Hyunjin melotot, Yuri pingsan tepat dihadapannya. Sialan. Apa yang harus dia lakukan?

 Apa yang harus dia lakukan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

тo ʙᴇ coɴтιɴuᴇᴅ━━━━━━━━━━━━

raindrop 。 hyunjinWhere stories live. Discover now