17 - Akur

57 12 4
                                    

sesaat setelah kak daffa pergi, ocha melihat sesuatu yang berkilau *alah* jatuh di atas karpet ruang tamunya.

"loh pick gitar?"

ocha segera mengambilnya dan berlari ke depan rumahnya. niatnya untuk memanggil daffa, namun tidak jadi karena daffa sudah terlanjur pergi.

"kasian, udah paling muda di grupnya, dibohongin lagi."

><><><

Celcius Dance Crew 37 (7)

Gibran
| jangan lupa
| besok dateng pagi
| kita perform kedua

Geza
| iya gibs

Citra
| kita bawa touch up di sekolah apa di rumah aja?

Adel
| di sekolah lah
| orang paginya belajar dulu
| mau bibir lo diamplas bu sarah?

Citra
| DEMI APA BELAJAR DULU?

Franda
| ya lo tau lah nhs kayak apa
| tiada hari tanpa belajar

Gibran
| ohiya franda
| besok jangan centil2
| mentang2 ada doi
| wkwkwk

Ocha
| HAHA SAMPE GIBRAN PUN TAU

Gibran
| ya tau lah
| dia temen gue juga
| anak dance juga

ocha yang lagi makan sambil baca chat langsung keselek.

"makanya kalo makan tuh nikmatin dulu, jangan mainan hp terus." heran, ocha ga ada takutnya makan sambil mainan hp di depan papanya.

"ini lagi ngomongin buat perform besok, pa."

"ya tapi nikmatin dulu lah makannya."

akhirnya ocha menuruti apa kata papanya. tapi ia masih memikirkan kata-kata yang diketik gibran tadi.

lucky anak dance juga?

><><><

karena malam ini terasa free, ocha memutuskan untuk menonton tv di ruang keluarga. terasa sepi karena kedua orang tuanya belum kembali ke rumah. katanya sih ada reuni, ga tau deh reuni apa malem-malem begini :(

sambil membuka toples makanan ringan yang ada di depannya, iya menekan tombol power pada remote tv.

sekilas ia melihat daffa berjalan ke arah dapur. tumben?

"kak sekalian ambilin aku minum dong." perintahnya. songong emang.

karena daffa tak kunjung kembali, ia pun bangkit dari duduknya guna menyusul daffa ke dapur.

"eleh lama banget."

nan geudaereul🎵
johahamnidaaaaaaaaaa🎵

eh gajadi ke dapur.

"haloㅡ"

"CHA BUKAIN PINTU ASTAGHFIRULLAH."

"HAH KAKAK DI DEPAN PINTU?"

"iya, cepeㅡ"

sambungan telepon langsung ocha putuskan. ia pun berlari menuju pintu depan dan membuka pintu tersebut.

"hih lama bangㅡ eh KOK KAMU PUCET?" daffa yang tampak khawatir karena melihat raut wajah adiknya yang seperti orang ketakutan ditambah warna bibirnya yang memucat langsung menempelkan punggung tangannya di dahi milik adiknya itu.

"ga panas. kamu kenapa?" ocha hanya mematung.

"ah udah lah ayo masuk, udah mau isya." kata daffa yang meletakan kedua tangannya di bahu ocha seraya berjalan masuk ke dalam rumah.

"kamu kenapa sih?"

"p-perasaan tadi kak daffa ke dapur. terus tiba-tiba kak daffa nelpon minta bukain pintu. yang tadi siapa dong?!"

"hayolo, malem jumat. ke kamar ah." kata daffa sambil berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya.

"KAK TUNGGUIN IH." siapa sangka, ocha mengikuti langkah kakaknya menuju kamar. ya, tentu kamanrnya daffa.

"ih ngapain ngintilin masuk?"

"aku takut."

"ogah nanti gue dikira macem-macem."

"ye kalo takut aku juga ogah masuk ke sinㅡ ASTAGHFIRULLAH INI KAMAR APA KANDANG KAMBING?"

siapa yang tidak terkejut jika memasuki kamar milik anak sulung keluarga destian?

"ya namanya juga kamar cowok."

"hm pantesan ya kak divya ga boleh masuk, ternyata begini wujudnya."

"YA GA BOLEH LAH! belom muhrim!"

walau ocha sering berantem sama daffa, dia tetap nunjukin kalo dia itu adik yang baik.

"adoh sana kak duduk dulu atau naik kasur dulu kek, aku mau rapihin. risih tau liatnya, berantakan banget."

daffa menuruti apa kata adiknya itu.

"YA ALLAH INI ALBUM MENDING AKU JUAL KE TEMEN SERATUS RIBU JUGA LAKU." gimana ga kaget, album 6hari yang baru-baru ini rilis malah dibiarin tergeletak di lantai.

"masa seratus ribu, perjuangan bang abyan buat album ini tuh susah cha. dia harus sakit hati dulu biar bisa bikin lagu yang nyess."

ocha menghentikan sejenak pekerjaannya dan bertanya pada sang kakak, "oh iya, gimana tuh sama bang abyan?"

"AH CHA GUE DIBOONGIN."

"HAHAHA TERUS DIMARAHIN DONG?"

"bukan dimarahin sih, cuma diintrogasi."

"tapi picknya ketemu ga di sana?"

"engga. ntar gue ganti aja kali ya? ga enak sama bang abyan."

"nah kak, aku punya sesuatu." ocha pun menuju ke kamar sebelah, kamarnya sendiri untuk mengambil pick yang tadi ia temukan di karpet ruang tamu.

"ini picknya?"

"HAH INI KETEMU DI MANA?"

"tadi tuh jatoh di ruang tamu. kayaknya kesangkut di baju tuh tadi, terus jatoh."

"tumben banget kamu berguna, biasanya useless. makasih ya." katanya sambil mengacak rambut sang adik. hhhh tumben akur.

"sok baik banget ah, itu bantuin rapihin dong. masa aku yang rapihin? ini kan bukan kamar aku."

"iya iya."

apalah aq yang anak sulung, ga bisa ngerasain rasanya punya abang.

|
|
|
|
|

dikit ya huhu soalnya biar dilanjut ke hari h opening nusantara cup yeay

Bukan de Javu ; Hwang HyunjinWhere stories live. Discover now