Bagian 9

2.4K 230 5
                                    

"lihat bahkan kau tak bisa menjawabnya" dan setelah mengatakan kalimat itu Ha Rin kembali menghilang.

Kejadian kemarin sore membuat Jungkook termenung. Sebenarnya ia benci mendapati dirinya yang kelu saat menjawab pertanyaan Ha Rin. Namun sekali lagi ia tak dapat menyangkal jika hatinya masih belum yakin sepenuhnya.

"Jungkook, kau baik baik saja?" suara Namjoon mengalihkan perhatian Jungkook yang tengah melamun di kelasnya. Jungkook baru sadar jika dosennya ternyata sudah tak ada.

"aku baik baik saja hyung" Jungkook menyahut namun ia kembali terdiam kembali memandang kosong jendela disamping kirinya.

"hyung" Jungkook memanggil Namjoon kemudian menjeda menarik napasnya dalam "apa cinta bisa datang bersama rasa bersalah?"

"maksudku. Aku tak pernah menyangka ia hadir dalam hidupku, dia selalu menempel padaku tapi anehnya aku tidak merasa risih. Kau tahu, dia membuatku benar benar melupakan rasa sakitku yang sebelumnya. Kemudian aku disadarkan oleh sesuatu jika diriku telah melakukan kesalahan yang sangat besar padanya."

"aku ingin memperbaiki kesalahanku padanya, aku menjadi lebih peduli padanya. Apakah ini hanya karena rasa bersalahku?" Jungkook menatap Namjoon setelah mengakhirinya perkataannya.

Namjoon masih diam, menyusun tiap kata yang akan ia sampaikan pada Jungkook "kau mencintainya. Tapi rasa bersalahmu membuatmu ragu akan hal itu, rasa cintamu itu juga membuatmu semakin perhatian padanya karena kau tak ingin kehilangannya"

Ya seharusnya Jungkook sadar jika gadis itu sudah menempati hatinya.

Gadis yang tak pernah ia sangka hadir dalam kehidupannya.

Gadis yang menghentikannya dari tindakan bodoh pada dua insan yang menyakitinya.

Gadis penuh kejutan yang menghiasi harinya.

Gadis yang membuatnya nyaman sekaligus ingin ia lindungi.

Dan ia baru menyadari jika dirinya dilanda ketakutan akan kehilangan untuk kedua kalinya.

"katakan isi hatimu padanya. Kuharap sesuatu yang baik menantimu Jungkook-ah!"

"Terimakasih hyung" Jungkook langsung bangkit dan membawa ranselnya pergi. Tujuannya hanya satu mencari keberadaan Ha Rin.

***

Tangan Jungkook membenarkan anak rambut Ha Rin yang turun ke wajah manis itu. Ini adalah hari terakhir Ha Rin, Jungkook ingat jam dipergelangan gadis itu. Jika memang Tuhan masih berbaik hati. Ia berharap Tuhan masih berbaik hati, karena ia ingin mengungkapkan isi hatinya pada gadis itu. walau sebenarnya ia tak tahu apa rencana Tuhan untuknya dan Ha Rin. Satu hal yang pasti ia ingin Ha Rin bisa kembali ke tubuhnya.

"Oh nak Jungkook sudah sini" Bibi Jung Ah masuk langsung menyapa Jungkook yang tengah duduk disamping ranjang pasien.

"iya Bi. Aku merindukan keponakan bibi" Jungkook tersenyum melihat wajah Bibi Jung Ah

"omona! Sudah tampan manis pula tingkah nak Jungkook ini" bibi Jung Ah terkekeh "andai Ha Rin disini mungkin dia akan langsung jatuh cinta padamu" canda bibi Jung Ah. Jungkook tersenyum menanggapi candaan itu.

Perkataan bibi Jung Ah sebenarnya telah menampar hati Jungkook. Bagaimana mana mereka sekeluarga begitu baik. Yang jelas, bibi Jung Ah tahu jika Jungkook adalah si pelaku yang membuat keponakannya terbaring tak sadarkan diri.

Saat Jungkook mengakuinya pada bibi Jung Ah, beliau hanya berkata "semua orang melakukan kesalahan. Tapi tidak semua dapat dengan berani mengakuinya. Aku akan menerima maksud baikmu untuk memperbaiki kesalahanmu"

Kiss Me, Please!Where stories live. Discover now