Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"DADYYYY AAAAAAAAAAAAAAA"
"Iya bentar tunggu Daddy say—AWWWW"
JEDUG
Jungwoo yang lagi gelagapan kepentok tembok dari ruang tengah yang lagi nonton live bola. Lari ke kamar anaknya yang lagi tidur. Karena dia tau anaknya benci gelap.
Mungkin karena hujan deras dan juga petir jadi kena pemadaman. Sampe di kamar anaknya. Jungwoo meluk anaknya berusaha nenangin.
"Udah Daddy udah disini. Ssttt" kata Jungwoo sambil meluk erat anaknya yang nangis sesenggukan.
"Hiks.. Hiks Mamihh"
"Sssttt...ssttt besok Mamih balik"
Jungwoo emang lagi berdua aja di rumah sama anaknya. Mamihnya lagi pelatihan di luar kota. Sekarang Jungwoo yang pusing sendiri ini dia mau ninggalin anaknya sendiri cari lilin apa tetep gelap - gelapan kayak gini.
"Sayang Daddy ambil lilin dulu ya?"
"Hwaaaa ga boleh. Daddy sini aja"
"Gelap sayang. Ya udah Adek Daddy gendong aja" Jungwoo akhirnya gendong anaknya sambil nyari lilin di laci.
Dan disaat gini lilin yang biasanya sering kelihatan mata. Tiba - tiba transparant ga kelihatan. Sebelum cari lilin Jungwoo nyabet dulu hpnya yang masih di ruang tengah.
"Ini Mamih kamu naro lilinnya dimana sih? Biasanya disini" geurut Jungwoo yang masih gendong anaknya.
Airin–anak Jungwoo diem aja sibuk mainin rambut Jungwoo.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Airin Kim baru aja umur 5 tahun. Tapi ya gitu manja banget. Kalo ga manja ke Mamihnya ya Daddynya. Kadang suka jail juga ke Daddynya. Daddynya lagi tidur dia isengi nyabut bulu kakinya. Jungwoo emang dilahirkan buat jadi orang soft. Dia malah narik Airin kepelukannya trus mereka tidur uyel - uyelan.
Balik lagi Jungwoo masih frustasi nih. Dia akhirnya nelfon istrinya.
"Halo ada apa Pah?"
"Mih ini lilinnya Mamih taro mana? Kok biasanya ga ada?"
"Lah lilin buat apa?"
"Lampu mati Mamih. Ini adek ketakutan"
"Lilinnya mah udah abis Pah"
"Lah trus gimana dong?"
"Hmmm apa ya. Coba cari di dapur ada lilin. Lilin bekas adek ulang tahun sih"
"Hah??"
"Nah udah" kata Jungwoo selesai nyalain lilin yang bentuk angka 5 tapi tinggal setengah itu di kamar Airin.
Airin yang lagi main candy crush di hp Daddynya enggak menggubris sama sekali. Padahal Daddynya udah perjuangan nyari lilin bekas ultah.
"Daddy" kata Airin dengan suara yang cempreng.
"Apa?" toleh Jungwoo.
"Daddy tau Leon ga Daddy?" Airin mulai mengakhiri gamenya trus ganti posisi ke pangkuan Jungwoo.
"Leon?" Jungwoo sedikit berfikir.
"Iya yang pernah nganterin Airin pulang? Sama Mamahnya itu" cerita Airin bersemangat.
"Ahh iya Daddy inget"
"Ganteng ya Daddy" kata Airin sambil senyum memamerkan giginya.
"Daddy ganteng?" Jungwoo yang enggak tau arah pembicaraan Airin dia bingung sendiri.
"Bukan... Leon Daddy" kata Airin setengah ngambek.
Jungwoo rada kaget dengernya. Anaknya masih piyik udah pacar - pacaran aja. Ga bisa dibiarin. Menurut Jungwoo anak cewe itu cinta pertamanya ya Daddynya.
"Ahh enggak ah. Gantengan Daddy"
"Daddy biasa aja. Gantengan Leon" kata Airin ga terima.
"Masa??"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Iya dong Leon ganteng maksimal pokoknya. Daddy mah lewat" kata Airin natap Daddynya remeh.
"Bener nih?"
"Ih Daddy bikin kesel ya. Dibilangin iy- AWWW DADD-Y"
Airin tumbang karena Jungwoo menhujani Airin dengan ciuman di pipi berkali - kali sambil gelik badan anaknya.
Jungwoo ketawa lepas pas anaknya udah teriak - teriak. Tak lupa Airin juga mendaratkan cubitan di lengan Daddynya. Bukannya kesakitan Jungwoo malah ngakak. Lucu liat tingkah anaknya.
"Besok - besok Adek ga boleh lagi ah diantar balik Leon" kata Jungwoo sok sokan cemburu.
"Ih Daddy kok gitu. Leon kan baik" kata Airin ga terima.
"Nanti Airin sayangnya sama Leon ga sama Daddy lagi. Daddy marah" Jungwoo pura - pura ngambek.
"Ih enggak. Airin tetep sayang Daddy" kata Airin yang lonjak ke pangkuan Jungwoo lagi.
Jungwoo yang kaget Airin duduk tiba - tiba dia mengecup puncak kepala anaknya sayang.
"Bener ya?" goda Jungwoo.
"Iya" "—tapi sama Leon juga hehe" cengir Airin. Jungwoo yang gemes malah nyentil jidat anaknya. Bukannya protes kesakitan Airin malah nyengir.
Yah beginilah kehidupan Bapak Anak yang uwu kali ini. Lucu ya Airin. Ada yang mau adopsi Bapaknya?
Hehe
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Wawww ku tak menyangkah work kali ini lebih banyak peminat. Thank you ya yang udah ngikutin dari chapter Taeil sampe Jungwoo.