13. Disamperin

1.8K 163 1
                                    

Aku terbangun jam setengah 5 pagi, kuputuskan untuk lari pagi saja di sekitar komplek kos. Mumpung ada waktu karena jika sudah mulai kuliah nanti tidak ada waktu untuk melakukan yang lain selain belajar.

Aku hanya lari sampai perutku sakit, mungkin sekitar 45 menit berlari dan aku kembali ke kos untuk mandi. Rasanya rajin sekali aku hari ini.

Sebelum mandi aku buru-buru mencuci pakaianku dan segera menjemurnya agar tidak keduluan penghuni kos yang lain. Yah, berbagi itu indah tapi tidak selamanya begitu.

Tepat saat keluar kamar mandi, Sera meneleponku. Tumben sekali, apalagi jam segini.

"Halo?"
"Sintayo! Ketemuan ya hari ini."
"He? Gimana? Kan lo di Ambon, Ra."
"Gue udah di bandara nih, paling sampe nya siang. Ntar gue antar barang ke kos terus kita langsung ketemu aja."
"Bareng Tara sama Kia, kan?"
"Iyalah, udah gue chat juga. Paling masih tidur."
"Yaudah Ra, hubungin aja ntar. Gue bisa kok."
"Iya, Cinta nya Kevin Sanjaya."
"He? Apaan Ra, hahaha."
"Lu yang apaan sampe Kevin bisa snapgram lu."
"Eh sumpah?!"
"Bodo amat lah, Sintayo. Gue boarding nih, see you."
"Safe flight Ra. Gue kangen."

Aku buru-buru buka Instagram Mas Kevin, dan mendapatkan diriku di sana. Ini sepertinya saat aku memperhatikan jalanan tadi malam dan tidak sadar dia sedang memegang telepon.

Foto itu, aku yang sedang memperhatikan jalanan lurus, gelap. Namun sepertinya diedit sedikit dan disertai caption yang membuat kupu-kupu di perutku beterbangan.

Cinta, 2018.

Sederhana, tapi aku senyum-senyum sendiri. Segera kubalas snapgram itu, mumpung belum 24 jam.

Agathasinta replied to Kevin_Sanjaya 's story
Heeeiii paparazzi!!! Bagus yaaa fotonya😋

Lalu kututup teleponku dan segera melakukan perawatan wajah yang rutin kulakukan. Aku malas sih sebenarnya, tapi aku takut jadi korban body shaming jika nanti ada jerawat tumbuh.

Baru saja selesai dan ingin leyeh-leyeh, teleponku berbunyi. Ternyata Si Ciumbrella, pasti baru bangun.

"Iya, mas.."
"Selamat pagi, Taaaaa."
"Iya Mas Kevin, selamat pagiiii. Kok seneng banget suaranya?"
"Seneng lah, tiap pagi dengerin suaramu tuh membahagiakan tau."
"Apaan sih, aaaaah."
"Malu gak?"
"Malu.."
"Hehehe, pasti kamu imut banget deh sekarang. Muka merah, senyum terus, jadi pengen bolos ke kosmu.."
"Dih, bilangin Koh Sinyo nih berani bolos."
"Kaya kenal aja sih.."
"Hehe, titipin ke Mas Rian aja. Nanti Mas Rian sampaikan."
"Keburu saya sogok, Ta."
"Tuh kan, curang!"
"Hehe, saya rindu."
"Iya, mas. Rindu juga kok.."
"Ah, semangat banget. Makasih ya Taaa."
"Semangat latihannya deh kalo gitu. Jangan kasih kendor, Mas Kevin!"
"Siap, Cinta!"

***

Saat ini aku ada di mall yang berada di kawasan selatan Jakarta, karena Tara, Kia dan Sera ingin makan di Restoran Korea. Sembari menunggu mereka datang, aku masuk ke toko ritel kecintaan para wanita. Biasa, cuci mata lihat skincare dan makeup, padahal tidak kubeli. Ujung-ujungnya yang kubeli adalah air putih sebotol dan permen.

"Ta!" Aku menoleh, ternyata sudah ada Sera disana. Aku tersenyum segera berlari dan memeluknya. Kalau tidak salah, sebulanan lebih aku tidak ketemu Sera dan yang lain karena mereka pulang kampung, sementara aku mendekam di kos.

Dalam misi mencari cinta, hehe.

"Ayok langsung aja kesana." Kata Sera menarikku menuju Restoran Korea yang sudah diidamkan sejak lama.

***

"Jadi, jelasin sekarang." Kata Kia dengan wajah serius dan mata memicing padaku. Aku tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal. Sera dan Tara juga memburuku dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama.

Mas KevinWhere stories live. Discover now