You are my destiny

Part 01

POV AUTHOR

saat Agatha sampai di tempat kerjanya tepatnya di sebuah Cafe di kota Berlin yang bernama Dolores Burritos. Gadis itu langsung memasuki tempat kerjanya tersebut agar tidak terlambat, ia datang pagi-pagi karena Cafe tersebut sudah buka pukul 08.00 dan sekarang sudah menunjukkan pukul 07.30, ia pun langsung merapihkan tempat Cafe tersebut dengan rekan kerja lainnya. Saat jam sudah menunjukkan pukul 08.00, para pekerja yang berada di Cafe sudah membuka Cafenya dan sudah mulai banyak yang berdatangan di awal musim dingin ini, banyak sekali yang memesan Coffe hangat karena cuaca yang dingin ini.

Agatha langsung mengambil makanan yang di pesan oleh salah satu orang yang memesan dengan ramah, orang semakin banyak yang berdatangan ke Cafe tersebut dan itu membuat para pekerja cukup kewalahan melayani nya termasuk Agatha karena dia yang selalu banyak melayani para pengunjung dan juga bolak balik untuk mengambil pesanan tersebut.

"hey Agatha, apa kau tak mau istirahat dulu?,  lihatlah wajah mu sangat pucat", tanya salah satu pelayan di Cafe Dolores Burritos, tepatnya teman Agatha di tempat kerjanya. Temannya ini seorang perempuan dan sudah menjadi teman SMA nya sejak dulu.

"tidak papa Leanna, aku hanya lelah saja, kalau aku istirahat bagaimana dengan kalian semua pasti kewalahan", jawab Agatha dengan tersenyum.

"tapi—", ucap Leanna terpotong.

"sudahlah, liatlah aku sudah tidak lelah lagi,  lihat betapa ramenya Cafe ini,  harusnya kita semakin semangat Leanna", ucap Agatha lembut dan pasti.

"yasudah kalau begitu, lass uns fortfahren! Geist!", ucap Leanna dengan menyemangati dengan bahasa Jerman.

" Geist! ", ucap Agatha tak kalah semangat.

(lass uns fortfahren!: ayo kita lanjutkan!)

(Geist! :semangat!)

Jam sudah menunjukkan pukul 14.00 waktunya untu para pekerja istirahat dulu dan akan melanjutkannya pada pukul 15.00-19.00 malam nanti. Ya memang Cafe tempat bekerja Agatha membukanya dari pagi hingga malam bukan hanya karena Cafe nya yang terkenal dengan menu yang enak,  para pelayan yang ramah,  namun juga pernah di datangi beberapa para artis terkenal dan orang yang terkenal walaupun bukan artis di kota Berlin tersebut bahkan dari orang luar juga,  jadi jangan salah sangka bahwa Cafe yang sederhana ini mempunyai reputasi yang bagus.

"Leanna aku ingin makan dulu, apa kau ingin ikut makan?, tetapi Aku—", ucap Agatha terpotong.

"membeli makanan Kartoffelsalat dan minuman wasser kan? ", ucap Leanna.

"kau tahu saja Leanna", ucap Agatha terkekeh.

"sudah menjadi kebiasaan mu Agatha, baiklah kalau begitu ayo kita makan", ajak Leanna, dan di ikuti oleh Agatha. Mereka pun langsung keluar dari Cafe tersebut dan membeli makanan yang mereka inginkan karena perut mereka sungguh sangat lapar sekali.

Waktu menunjukkan pukul 17.15. Para pekerja di Cafe tersebut sudah bekerja sejak tadi setelah menikmati istirahat mereka selama 1 jam juga Agatha dengan Leanna. Tiba-tiba Cafe tersebut kedatangan salah satu pengusaha dari luar negri tepat nya dari Los Angeles dia adalah seorang pengusaha tampan dan tentunya dia adalah salah satu pengusaha termuda dan tersukses di dunia yang mendapat julukan sebagai pengusaha trillionaire. Di situ Agatha terlihat bingung kenapa banyak sekali orang yang berbisik dan mem fotonya secara diam diam, juga ada beberapa pengawal yang berada di samping dan di belakang pengusaha trillionaire tersebut. Agatha tidak mengetahui bahwa pria itu adalah seorang pengusaha trillionaire, yang hanya dia tahu bahwa pria itu hanyalah seorang pengunjung yang ingin memesan makanan ataupun minuman di Cafe tersebut.

"hei kau pelayan yang sedang melamun kemari", ucap pengusaha tersebut dengan lantang di salah satu tempat duduk yang sedang di dudukinya.

"Agatha kau di panggil oleh nya", tegur Leanna yang di samping Agatha tapi Agatha tidak menggubris omongan Leanna dia masih sibuk dengan pikirannya entah kemana, Leanna langsung menyenggolnya dan mengulangi perkataan nya dan menunjuk ke arah di mana Agatha di panggil.