16 // call - 07.10 p.m.

578 113 21
                                    

Incoming call from Mino....

"Ya, halㅡ"

"Rene, lo udah makan?"

"Belum, sih. Kenapa? Mau ngajak makan di luar?"

"Nggak juga, cuma nanyain doang."

"Gak jelas banget."

"Hng."

" ... "

" ... "

"Tujuan lo nelpon cuma buat itu doang, No? Apa banget, dah."

"Habisnya gue bingung mau ngomong apaan."

"Ngorok aja. Semalem juga gitu, kan? Gue belum selesai nelpon, lo udah molor."

"Gue gak molor. Gue shock."

"Shock karena gue yang nelpon?"

"Bukan. Liat setan."

"Gue do'ain!"

"Bercanda, gue, Rene! Lo jangan jahat gitu, ah, ntar kenyataan lagi. Btw, lo mau martabak keju nggak?"

"Kalau gue jawab 'mau' dan lo ternyata cuma nanyain doang, maka jawaban gue enggak."

"Gue nawarin. Soalnya gue lagi ada di pasar malem. Kali aja lo mau, gue beliin."

"Loyang gede, yaaa!"

"Oke, tiga puluh rebu."

"Minooo...."

"Hehe, bercanda yang. Ei, Bang, martabak loyang gedenya, ya, double keju."

"Berapa, mas?"

"Rene, lo mau berapa?"

" ... "

"Irene, si Abangnya nungguin, nih."

"E-eh, apa, No?"

"Lo mau martabaknya berapa?"

"Satu aja."

"Satu, Bang."

"Siap."

"Lo mau apalagi, Rene?"

"Enggak, itu aja dulu."

"Mie ayam mau gak?"

"Enggak."

"Sate kambing?"

"No, lo udah beliin gue martabak yang porsi gedeeee. Perut gue nggak semelar punya lo!"

"Tau apa tentang perut gue? Nyentuh aja gak pernah."

"Sini gue raba-raba!"

"Iㅡrene, lo serius?"

"Lupain."

"Tapi gue bayangㅡ"

"LUPAIIIIN!"

Call ended.

Incoming Call From MinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang