Pelukan di Ujung Senja

454 67 17
                                    

A/n. Siapin nasi sebelum membaca!!

•~•

Keluarga adalah tempat bagi seorang anak untuk tumbuh. Kasih sayang adalah hal yang sangat diperlukan untuk mereka. Namun itu tak berlaku untuk Kim Jongin, seorang remaja yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari keluarganya setelah sang ayah meninggal

Hari-harinya ia lewati dengan tangisan yang mendalam, bagaimana tidak bunda dan kakaknya begitu sangat membencinya. Seperti saat ini bundanya tengah menghukumnya karena dia telat pulang sekolah, padahal dia telat karena terlalu asyik membaca di perpustakaan

"Jongin udah bunda bilang jangan keluyuran kalo pulang sekolah! Pulang ya pulang! Kamu dari mana hah?!" Bentak sang bunda, dan diikuti tamparan keras yang mendarat mulus dipipi gembil Jongin

"Paling abis pacaran Bun" sela sang kakak yang tengah menonton tv, otomatis ucapan sang kakak membuat bundanya marah besar

"APA!, KAMU MAU JADI APA HAH? KAMU TUH BISANYA CUMA BIKIN MALU KELUARGA, LIAT KAKAK KAMU DIA ITU ANAK YANG BAIK TIDAK SEPERTI KAMU. DASAR ANAK PEMBAWA SIAL" Bunda Jongin-Yuri terus meneriaki Jongin dengan kata-kata yang mampu menggores hati Jongin, sedangkan kakaknya- Baekhyun hanya tersenyum puas saat melihat bundanya memukul Jongin dengan rotan yang memang sering digunakan Yuri untuk memukul Jongin

"Ma-maaf Bun, Jongin janji tidak akan mengulanginya lagi" ucap Jongin dengan suara pelan dengan kepala yang tertunduk tak berani melihat wajah sang bunda, karena mau membela pun tak akan berhasil karena bundanya tak pernah percaya padanya

"MASUK KAMAR! DAN TIDAK ADA JATAH MAKAN MALAM UNTUK MU, SEKARANG CEPAT MASUK!" Perintah sang bunda

"Udah masuk sana jangan buat bunda tambah marah" sela Baekhyun dengan senyum mengejeknya

Mendengar perkataan sang bunda dan kakaknya Jongin segera menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di atas dengan sedikit tertatih karena perih yang menjalar di sekitar betisnya

Jongin segera membuka pintu kamarnya dan masuk ketempat yang menurutnya paling aman, karena bunda dan kakaknya enggan masuk kedalam kamarnya

Meletakkan tas diatas meja belajar dan Jongin naik keranjangnya, memeluk lututnya yang ia tekuk dan menenggelamkan wajahnya disana. Dadanya sungguh sesak dan sakit saat kedua orang yang dicintainya mengatakan hal sekejam itu

Jongin mengangkat kepalanya dan ia melihat kearah kanan dimana ia melihat sebuah foto yang dibingkai dengan pigora kayu yang nampak apik yang memperlihatkan kahangatan sebuah keluarga

Dimana difoto itu ada anak kecil- Jongin yang amat manis tengah tersenyum mengarah ke kamera dengan digendong sang ayah dan tangan besar ayahnya melingkar di pinggang bundanya yang ada di sisi kanan, dan jangan lupakan anak kecil yang lebih besar dari Jongin dia Baekhyun yang tengah berpose kedua tangannya menangkup kedua sisi wajahnya dengan tangan sang bunda yang memegangi bahu kirinya. Keluarga yang begitu harmonis tapi itu dulu, dulu sekali sebelum kejadian itu menimpa keluarganya

Malam itu Jongin kecil yang baru berusia 7 tahun merengek meminta untuk dibelikan ayam goreng kesukaannya, dan karena ayahnya tak ingin dia menangis maka mereka berdua pergi membeli apa yang Jongin minta karena bundanya harus menjaga Baekhyun yang tengah demam. Namun naas saat akan pulang kecelakaanpun tak dapat dihindari, ayahnya tak selamat walaupun sudah beberapa hari menginap di rumah sakit, dan Jongin selamat dengan mendapatkan memar dan luka yang cukup banyak ditubuhnya. Namun karena kejadian itu bunda dan kakaknya membencinya menganggap dirinya lah yang membuat sang ayah meninggal. Bahkan bundanya selalu bilang

"Aku hampir mati saat mengandung mu, saat kau lahir aku  juga hampir mati karena mu, dan sekarang saat kamu sudah besar kamu membunuh suamiku. Sejak kamu ada keluarga ini selalu mendapatkan sial. Karena kamu ANAK PEMBAWA SIAL, AKU MEMBECIMU KIM JONGIN"

HunKai StoriesWhere stories live. Discover now