DOTPD | Part 14 - Party Pt.1

9.5K 702 35
                                    

Follow Instagram : @c.ha26

"Kenapa kau melamun?" tanya Deniz yang tengah memotong tomat menjadi beberapa bagian sebelum memasukkannya ke blender otomatis yang sudah terisi potongan bawang putih, cabai merah, gula dan bahan lainnya---Pria itu berniat membuat saus tomat.

Violet terkesiap kaget, kembali ia menatap Deniz dengan gugup. "It's okey!" balasnya demikian namun Deniz tidak percaya, akhirnya pria itu memilih diam untuk meredam rasa penasarannya.

•••

"Suka pasta?" tanya Alenzio yang baru saja datang ke meja makan, menemui Violet dan Deniz yang tengah memakan pasta buatan pria itu. Violet mengangguk singkat sebagai jawaban. "Kau mau, Zio?" tanya Violet seraya menyodorkan pasta dipiringnya namun Alenzio menggeleng menolak tawaran Violet.

"Kudengar kau akan tampil menjadi penari pertama Ballerina nanti." ujar Alenzio memulai obrolan, Violet menoleh ke arahnya dengan senyuman manis terulas. Violet mengangguk!

"Ya, ini karena paksaan Mrs. Barbara! Jujur saja, sebenarnya aku sangat malas. Namun karena Mrs. Barbara terus merayuku, apalagi kedua orang tuaku katanya akan datang ke party nanti. Aku bersedia, aku ingin tampil ballerina untuk kedua orang tuaku!" sahut Violet menjawab, Deniz dan Alenzio terdiam seketika saat mendengar jawaban itu. Orang tua Violet? Berarti orang tua angkatnya kan? Tanya Alenzio dalam hatinya.

"Oh begitu," balas Deniz sekenanya.

"Orang tua kalian juga akan datang kan?" tanya Violet kembali sambil mengunyah pasta di mulutnya.

Deniz mengangguk namun Alenzio mendengus. "Orang tuaku pasti datang, setiap hari malah!" kekeh Alenzio.

Violet mengerjab. "Hah! Memangnya boleh? Bukankah setiap siswa-siswi dilarang dikunjungi orang tua mereka," kata Violet namun berusaha untuk tidak menyinggung Alenzio.

Alenzio tertawa. "Memang tidak boleh, Violet! Tetapi karena orang tuaku adalah kepala sekolah Academy ini, tepatnya ayahku, Mr. Alenzo Wood!" balas Alenzio yang membuat Violet terkesiap kaget.

"Owh, ternyata selain Flora. Ayahmu juga kepala sekolah Academy ini," ujar Violet lalu ia meraih gelas berisikan susu vanila dan mulai meminumnya. Alenzio mengangguk mengiyakan, "Mr. Veloz, beliau juga adalah ayah dari Vallgio dan Abigail!" balas Alenzio dan membuat Violet mengerti, pantas saja Vallgio, Abigail, dan Mr. Veloz sangat mirip! Ternyata mereka adalah ayah dan anak.

"Oh ya, Violet. Apa kau betah bersekolah disini?" tanya Deniz dengan senyuman manis tak luntur dari wajah tampannya. Violet mengangguk mengiyakan, ia sangat betah bersekolah di Academy Luciferschool. Selain sangat menyenangkan, Academy ini memberikan warna tersendiri bagi kehidupan Violet. "Baguslah, aku senang mendengarnya!"

"Oh ya, Deniz... Alenzio... Dimana Hans? Kenapa aku sangat jarang sekali melihatnya berkumpul di basecamp dengan Cool-Squad lainnya?" Violet menatap ruangan basecamp tersebut, sejujurnya selama ia sering mengunjungi tempat ini. Violet sangat jarang sekali bertemu dengan Hans, pria tampan itu sangat tertutup.

Alenzio terkekeh. "Hans itu sangat tertutup, ia adalah pria dingin di Cool-Squad. Hans sangat dewasa kalau kau mengenalnya dengan baik, tapi sepertinya ia ada di perpustakaan Academy. Hans sangat suka membaca!" jelas Alenzio membuat kebingungan Violet menghilang seketika.

"Oh begitu, Oh ya... Terima kasih atas pastanya ya, Deniz. Aku ingin kembali ke gedung kamarku, apalagi hari sudah hampir senja. Aku ingin membersihkan diri!" ujar Violet pamit dan beranjak dari duduknya. Deniz mengangguk di ikuti Alenzio. Violet kemudian berjalan meninggalkan basecamp Cool-Squad. Namun saat Violet sampai di lorong Academy yang terhubung dengan gedung kamarnya, langkah Violet terhenti. Ia melihat Albern dan Flora di depan gedung kamarnya, Flora tertawa lebar begitu pula Albern dan yang membuat Violet terkejut adalah dengan perlakuan Albern pada Flora.

Destiny of the Princess Demon [Completed]Where stories live. Discover now