Three

5.9K 512 6
                                    

Dont  like dont read
.
.
.
.
.

Sasuke menuruni undakan tangga rumah sakura dengan santai.  Di depan rumah, terlihat Euna, tunangannya sedang adu mulut dengan Ibu sakura.

"Pergi Dari rumah ku nona! " ujar mebuki tenang.

Euna menatap sinis mebuki, dengan gerakan angkuh gadis korea itu mengibaskan rambut panjang coklatnya seolah menantang mebuki.

"Suruh putri jalang mu untuk mengembalikan tunangan ku, baru aku akan pergi dari tempat menjijikan ini ".

"Putri ku bukan jalang, perbaiki ucapanmu nona".

Euna tertawa meremehkan, ia memberikan tatapan mengejek kepada mebuki.. " Bukan jalang ??  Sebutan apa untuk seseorang yang merebut tunangan orang lain hah?? ".

Mebuki menghela nafasnya, tidak ingin terpancing dengan semua ucapan gadis kurang ajar di depannya, ia tetap memasang wajah tenang.

"Uchiha sendiri yang datang menemui putri ku.. " mebuki menjeda ucapannya, dengan tersenyum miring ia melanjutkan.. "Mungkin kau kurang menarik bagi seorang uchiha nona, hingga sasuke lebih memilih putri cantik ku ".

Euna geram.  Wajahnya merah padam di kuasai amarah.

"Lagi pula, bukankah kau yang hadir di tengah hubungan mereka berdua?  Berarti jelas sudah siapa yang pantas di sebut jalang disini kan? " mebuki bersorak dalam hati, gadis sombong di depannya terdiam seribu bahasa.

Euna mengepalkan kedua tangannya.  Tangan kanannya terangkat hendak menampar pipi wanita lanjut usia yang telah kurang ajar menghinanya.  Tetapi suara datar dan tajam sasuke menghentikannya.

"Berani melukainya, kau mati " sasuke bersidekap di belakang mebuki, tatapan tajamnya terarah kepada euna.  Membuat tubuh gadis itu bergetar ketakutan.

"Sa.. sasuke-kun" cicit euna takut.

Mebuki memutar tubuhnya menatap sasuke.  Wanita ramah itu menepuk pelan pundak sasuke seraya berbisik.. "Bawa dia pergi nak, selesai kan masalah kalian ".

Sasuke menganguk samar. Ia biarkan mebuki melewatinya.  Dengan acuh sasuke berjalan menuju mobilnya sendiri yang terparkir rapi di teras rumah sakura.  Tak menghiraukan panggilan euna yang kini mengikutinya dari belakang.

"Sasuke-kun tunggu aku ".

Sasuke tak berhenti, sampai di samping pintu mobil sport biru navy nya, sasuke membuka pintu dan lekas masuk ke dalam mobil.  Membiarkan euna menggedor kaca mobil.

"Sasuke-kun, aku ikut denganmu, tolong buka pintunya " euna berteriak sekaligus memohon. Mencoba membuka pintu mobil sasuke yang ternyata terkunci otomatis.

Sasuke mengalihkan pandangannya ke atas.  Ke arah balkon kamar gadisnya.  Terlihat sakura sedang berdiri di sana, melambai penuh cinta kepadanya.  Sasuke terkekeh, ia pun membalas lambaian sakura, tak lupa dengan ciuman jarak jauh yang tentu saja membuat sakura terkikik senang.

Euna melihat interaksi dua anak manusia tersebut.  Ia menegakan tubuhnya, mata coklatnya terarah memandang sakura yang kini berganti menatap mengejek dirinya. Euna mendesis marah, dengan masih bergaya angkuh, ia berjalan kembali ke mobilnya sendiri.  Bersiap mengikuti sasuke ketika lelaki itu sudah memundurkan mobilnya dan secepat kilat mengemudikan mobilnya menjauh dari rumah sakura.

Euna mencengkram kemudinya erat.  Ia menatap sakura sekali lagi yang masih memasang senyum mengejek kepadanya.  Bahkan gadis merah muda itu dengan sengaja memamerkan jaket hitam favorite sasuke yang sepertinya sengaja tertinggal. 

Euna meneguk ludahnya.  Ia pasti akan membalas gadis sialan itu.

Tunggu saja nanti.

Tbc

One day in AutumnWhere stories live. Discover now