Chapter 2

182 36 16
                                    

🎉Happy New Year🎊

Semoga ditahun ini

One direction comeback

Aku mendapat hidayah utk rajin belajar

Semoga aku jadi rajin

Semoga bisa mukbang es krim

Semoga diberi umur panjang untuk memperbaiki hidup yang lebih baik

Semoga bisa memiliki banyak camilan di balik bantal

Semoga camilan di balik bantal nggak bisa ketahuan

Semoga bisa nonton Haikyuu s4 dan detective conan movie 23

Dan masih banyak

Happy Reading

.....







(NAME POV)

3 hari berlalu setelah aku memutuskan karma. Aku menghembuskan nafas kecewa.

Maafkan aku Karma



Aku menatap langit dari atas atap kelas 9E

Tiba tiba

"Nyufufu  kamu sedang apa disini (name)?" Koro sensei tiba tiba saja sudah duduk di sebelahku.

Aku terkejut.

"Haduh jangan bikin orang jantungan koro sensei, nanti aku punya riwayat penyakit jantung, aku nggak mau punya riwayat penyakit jantung, kalau riwayat mantan sih udh punya," kataku.

"Astaga (name) kamu sudah punya mantan? Memangnya ada yang pernah mau pacaran sama kamu?" Tanya Koro Sensei. (OCC PARAH)

Aku melirik tajam koro sensei. Koro sensei pun langsung bergidik ngeri.

Tanpa basa basi aku menusuk koro sensei.

Yappp

Dan tiba tiba koro sensei ada di bawah sambil membawa cilok.

"Kamu mau cilok (name)?" Tanya Koro Sensei.

Cihh susah sekali membunuh koro sensei

Jika aku berhasil membunuh Koro Sensei maka aku akan mendapat duit untuk menebus itu dan balikan sama Karma.

"Sepertinya kamu sedang ada masalah (name) ?"tanya Koro Sensei.


"Kau lemah sekali (name)!" Kata koro sensei.

Aku melotot ke Koro Sensei.

Astaga, aku lagi badmood gara gara putus sama karma, bukanya ngehibur malah ngebangkitin rasa yandere ku

"Kalau ada masalah cerita aja, saya kan sensei mu." Inilah kalimat yang aku suka dari Koro Sensei.

Itulah kalimat yang paling aku suka dari Koro Sensei. Kalimat yang belum pernah aku dengar aku dengar dari guru lain.

"Daijobu Sensei," kataku sam bil tersenyum.

Koro Sensei pun meninggalkan (name).








(name) kembali menatap langit.

Tiba tiba

Ting ting

Sebuah panggilan masuk. Aku melihat nama yang menelpon. Ketika melihat nama itu, tanganku langsung keringat dingin.

Aku menerima telepon dari orang itu.



"Halo," sapaku dengan suara pelan.

"Sekarang juga cepat kamu ke tempat 'itu',"


Telepon diputus setelah sang penelpon mengatakan itu.


Aku menggigit bibir.












Takut


BECAUSE JOMBLO//Kopaja collaborationWhere stories live. Discover now