Ch. 7 | Pertemuan Kedua

6.4K 245 7
                                    

Langit-langit masih terlihat cerah tersinari lampu kamar yang masih menyala, cahaya putih keluar dari bohlam lampu yang menempel di langit ruangan itu. Kamar terasa sangat dingin, sebab pendingin ruangan kamar itu dibiarkan menyala oleh sang pemilik kamar. Pengharum ruangan tampak menggantung dan berayun-ayun manakala terhembus oleh udara yang dikeluarkan oleh pendingin ruangan itu, sungguh segar tercium oleh hidung.

Di atas sebuah kasur, ada dua orang insan yang sedang berpagutan mesra, masih melanjutkan apa yang sudah dua kali mereka lakukan tadi. Si pria muda dengan penuh nafsu menerjang bibir lelaki tersebut, sehingga tampak basah dan memerah. Tak mau kalah, si lelaki yang lebih tua kemudian menaiki lelaki muda itu lalu menindihnya. Perbuatan itu mereka teruskan sampai akhirnya mereka mendapatkan pelepasan yang lebih lagi, pada malam itu.

"Aku penasaran dengan dokter yang kamu maksud itu Jer" celetuk lelaki yang lebih tua, dimana dia sudah menggeserkan tubuhnya dan memeluk lelaki yang lebih muda di pelukannya.

"Lho, kenapa? Mas pengen liat kegantengannya ya?" ucap Jerry, lelaki yang lebih muda itu. Tampak dari wajah lelaki muda itu ketidaknyamanan, seperti ada rasa tidak suka ketika lelaki itu membahas tentang dokter yang dijabarkannya itu.

Lelaki yang lebih tua tersebut menatap wajah Jerry dengan senyuman manisnya, kumis tipisnya terangkat sedikit dan bibirnya yang memerah itu sedikit dimanyunkan,"Heleh, gitu aja kamu cemburu" ucapnya sambil mencubit kecil pipi Jerry. Wajah Jerry tampak memerah, dia sepertinya tersipu malu karena ketahuan cemburu terhadap lelaki yang belum tentu dikenal oleh lelaki yang sudah tidur dengannya berulang kali ini,"Au ah, mas Arman mah gitu" ucapnya sambil membenamkan wajahnya ke dada Arman.

Arman lalu mengeratkan pelukannya dan kemudian berkata,"Bukan Jer, bukan yang seperti kamu pikirkan. Mas Arman seperti kenal dengan nama dokter yang periksa kamu itu, makanya mas pengen liat mukanya, mungkin dia itu temen mas yang dulu" ucap lelaki itu dengan tenang dan kemudian mengecup rambut lelaki itu.

Jerry kemudian melepaskan wajahnya yang terbenam itu dan menatap Arman dengan tampang keheranan,"Maksud mas, mas tau siapa dokter yang periksa Jerry tadi?" ucap Jerry dengan nada bingung.

Arman menatap Jerry,"Mungkin iya, mungkin juga tidak, karena nama Exaudi sangat banyak. Dan mungkin aja, salah satunya Exaudi yang mas kenal dulu. Makanya, mas mau liat orangnya dulu, manatau mas kenal" ucap Arman sambil mengelus wajah Jerry tersebut.

Jerry menampakkan wajah betenya,"Terus, kalau ternyata bukan yang seperti mas kenal, mas mau deketin gitu?" ucap Jerry tegas.

Arman tertawa kecil sambil mengecup bibir Jerry yang sudah mulai manyun,"Ya enggaklah sayang, kamu aja ga abis-abis, gimana aku bisa cari yang lain" ucapnya sambil tetap tersenyum kecil.

"Lagipula, kalau memang bukan yang seperti mas kenal, mas kan akhirnya bisa dapat kawan baru. Lumayanlah, manatau mas kena penyakit, dia bisa bantu ringankan sedikit beban mas di masa depan nanti" ucap Arman sambil mengelus seluruh tubuh Jerry.

Jerry tampaknya semakin tidak senang, wajahnya semakin ditekuknya dan akhirnya dia membalikkan tubuhnya membelakangi Arman yang sedari tadi ditatapinya. Arman geli sendiri melihat perilaku Jerry yang seperti wanita sedang datang bulan, namun dia juga disaat yang sama tidak dapat memarahi lelaki itu,"Sayang... jangan ngambek gitu ah, masa gitu aja ngambek sih. Udahan ya ngambeknya, kita tidur aja, besok mas harus pulang pagi-pagi" ucap Arman sambil menarik selimut, menutupi tubuh mereka berdua yang sedang bertelanjang bulat dan berdempetan ini.

"Hmm, iyaa" ucap Jerry malas dan dengus sebal khasnya itu. Arman tidak terlalu memikirkan perilaku aneh Jerry ini, dia lantas langsung merapatkan tubuhnya ke tubuh Jerry, dimana kelaminnya yang besar itu bersentuhan langsung dengan kulit Jerry. Dia tarik tubuh Jerry ke pelukannya, lalu kemudian dia memejamkan matanya untuk tidur pada malam itu.

Journey of Arman [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang