Chapter Thirteen

1.2K 182 14
                                    

Yunho lagi lagi melamun, kali ini ia melamun di salah satu meja pelanggan dengan secangkir Americano didepannya yang sudah dingin. Itu artinya ia sudah cukup lama diam tanpa menyentuh kopinya.

“Jadi selama ini Siwon menyukai Jaejin? Bahkan dia selalu ada untuk Jaejin saat Jaejin dalam masa pengobatannya. Kau memang bodoh Jung! Kau tidak sempat mengatakan maaf dan terima kasih atas segalanya pada Siwon dan sekarang dia sudah kembali ke Amerika,” batin Yunho sembari mendesah menyesal.

Yunho beranjak dari duduknya untuk mengembalikan cangkir kopinya ke dapur namun sosok didepannya menghentikan langkahnya. Tatapan Yunho menggelap seketika setelah melihat siapa yang ada didepannya.

“Ada apa? Meja pemesanan ada di sebelah sana,” ujar Yunho formal sambil menunjukkan meja pemesanan.

“Yunho yah,” panggilnya.

“Apa lagi BoA?” Yunho mendadak kesal dengan yeoja didepannya. Perasaan bercampur antara marah, kecewa dan kasihan.

“Kau marah padaku?” tanyanya.

Yunho tidak habis pikir dengan jalan pikiran BoA. Setelah apa yang dia lakukan, sekarang dia bertanya apakah dia marah pada yeoja itu. Tentu saja dia marah dan yeoja itu pasti tau kenapa ia harus bertanya lagi.

“Ya,” jawab Yunho singkat.

“Kenapa? Kau lebih membela transgender itu dari pada aku?” sulut BoA marah.

“Kenapa kau yang marah? Seharusnya aku yang marah atau bahkan Jaejin lah yang harusnya marah padamu sekarang. Aku sudah lelah bersabar padamu BoA, perlakuanmu tempo hari itu sama sekali tidak termaafkan. Kau memfitnah Jaejin--”

“Tapi itu kenyataan Yunho!” BoA balik membentak Yunho seolah dia paling benar disini.

Yunho berdecih, “jadi inilah sebenarnya dirimu? Sahabatku yang paling setia, Kwon BoA rupanya tidak sebaik yang kulihat sebelumnya.”

Ucapan Yunho membuat BoA tertampar dengan keras. “Dengar nona Kwon, kalau kau merasa dirimu paling benar, cukup katakan apa yang menurutmu benar itu pada dirimu sendiri. Bukan menyerang orang lain tanpa tau fakta dibaliknya.”

BoA benar benar dibungkam dengan ucapan Yunho. BoA ingin mengatakan sesuatu dan Yunho sudah menunggu apa yang akan yeoja itu ucapkan sebagai pembelaannya namun sepertinya BoA menelan kembali apa yang akan dia katakan.

“Aku sebenarnya tidak tega padamu, tapi aku sudah terlanjur kecewa padamu,” ujar Yunho lalu bergeser untuk masuk ke dapur meninggalkan BoA yang menahan kesalnya.

.
.
.

Jaejin tengah melamun ditepi kolam renang kediamannya. “Jaejin,” seseorang memanggilnya dan rupanya itu ibunya.

“Kenapa?” tanya Mrs Kim sambil mendudukkan dirinya disamping putrinya.

Jaejin hanya menggeleng sebagai balasan dan Mrs Kim harus membuka suara ataupun menanyakan sesuatu agar putrinya mau bicara.

“Eomma tebak, kau memikirkan pernyataan cinta Yunho kan?” tebak Mrs Kim dan itu sukses membuat Jaejin menoleh dan terkejut. Mrs Kim terkekeh dengan ekspresi Jaejin yang sangat mudah ditebak olehnya.

“Bagaimana Eomma tau?”

“Padahal Eomma hanya asal menebak tapi rupanya benar,” ujar Mrs Kim geli dan membuat Jaejin mendengus kesal.

“Mereka semua sudah tau Eomma,” ujar Jaejin akhirnya setelah terdiam beberapa saat. Mrs Kim menoleh kearah Jaejin dan Jaejin juga menatap Eommanya.

“Tentang aku,” tambah Jaejin.

“Baguslah, kau tidak seharusnya diam terus menerus. Lalu bagaimana?” tanya Mrs Kim.

Please, Give Me A ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang