b. (taman kota)

7.5K 746 10
                                    

keesokan harinya Haechan terbangun di pagi hari, melihat ke jam dinding kamarnya yang meletakkan pukul 7 pagi, ia segera turun dari kasur, memakai sendal nya dan berjalan keluar kamar.

Ia terkejut ketika mendapati Renjun yang berpapasan dengan nya di ambang pintu.

"Kau mau kemana?" Tanya Renjun pada Haechan.

"Ke kamar mandi," ujar Haechan.

"Tidak perlu keluar kamar, di kamar mu terdapat kamar mandi chan, sini biar ku tunjukkan," Renjun menarik tangan sahabat nya itu menuju kamar mandi.

"Kau tidak lupa cara menggosok gigi kan?" Tanya Renjun ketika mereka sampai didepan pintu kamar mandi.

"Jelas aku ingat, jangan terlalu menghiraukan ku," Haechan tersenyum.

"Setelah mandi, kau harus ikut aku ya," ujar Renjun.

"Kemana?" Tanya Haechan.

"Ke taman kota, ada yang ingin bertemu denganmu di sana," ujar Renjun.

Haechan hanya mengangguk dan memasuki kamar mandi, Renjun hanya tertegun di depan kamar mandi, ketika mendengar suara shower Renjun langsung menyiapkan baju untuk sahabat nya itu kemudian pergi meninggalkan kamar tersebut.

Ketika selesai mandi, Haechan menggunakan baju handuk nya lalu keluar dari kamar mandi, ia di sambut oleh pakaian yang tertata di atas kasur nya.

"Kau sangat baik, walaupun aku lupa siapa akan dirimu, terimakasih Renjun!" Batin Haechan.

***

Kini Haechan dan Renjun sedang berjalan di trotoar, mereka sedang menuju taman kota.

Memutuskan untuk berjalan memang hal yang tepat, selain memang jarak taman kota yang tidak jauh dari rumah Haechan, Renjun berharap Haechan dapat mengingat sesuatu dengan melihat suasana sekitar dengan berjalan kaki.

"Renjun, toko apa itu?" Tanya Haechan yang menghentikan langkah nya dan menunjuk sebuah supermarket bernama (PARK FAMILY MARKET).

"Itu supermarket milik keluar Park, anak dari pemilik supermarket itu adalah teman mu," ujar Renjun yang kini wajah nya nampak sedikit bahagia.

"Apa kau mengingat sesuatu?" Lanjut Renjun.

Haechan hanya menggeleng dan berkata, "aku hanya lapar, dan ku pikir di toko itu aku bisa mendapatkan makanan,"

Huft! Ku kira dia ingat sesuatu, -Batin Renjun.

"Bisakah kita kesana?" Tanya Haechan.

Renjun mengangguk dan membawa Haechan ke dalam supermarket itu.


Ketika di dalam, ia langsung di sambut oleh istri dari sang pemilik supermarket, sekaligus ibu dari Park Jisung, Ia adalah Wendy.

"Hai Renjun, Haechan, lama tak berjumpa," ujar Wendy yang tersenyum di meja kasir.

"Hai Tante, bagaimana kabar Paman Chanyeol dan Jisung?" Tanya Renjun.

"Oh mereka baik, bagaimana kabar kalian berdua?" Wendy balik bertanya.

"Aku baik, tapi Haechan sedang dalam masa pemulihan," Renjun tersenyum.

"Ada apa dengan mu sayang?" Tanya Wendy pada Haechan.

"Ia mengalami kecelakaan yang membuat ingatan nya hilang," jelas Renjun.

"Yatuhan, jadi kau tidak ingat aku? Jangan bilang kau lupa dengan Mark? Aku yakin Mark sangat frustasi sekarang," Wendy menggerutu.

"Dia akan ingat semuanya nanti, Haechan hanya perlu waktu," ucap Renjun.

"Syukurlah, Yasudah, apa yang ingin kalian cari?" Tanya Wendy.

"Sebuah makanan instan untuk kita berdua," ujar Renjun.

"Sini biar aku tunjukkan,"

"Tidak perlu Tante, aku tau kok," Renjun tersenyum.

"Baiklah," Wendy pun tersenyum.

Renjun dan Haechan berjalan mengambil dua mie dalam cup, dan menuang air panas ke mie tersebut.

Setelah itu, mereka membayarnya dan keluar dari supermarket itu dengan membawa mie mereka masing-masing untuk menuju taman kota.

"Aku mengingat sesuatu," ujar Haechan sambil memperlambat langkahnya.

"Serius?? Apa yang kau ingat?" Renjun menyamakan langkah kakinya dengan Haechan.

"Seseorang sering membelikan ku mie yang sama seperti ini," ujar Haechan.

"Kau mau tahu siapa orang itu?" Tanya Renjun.

Haechan hanya menengok ke Renjun dengan muka penasaran nya.

"Ia adalah Mark, kekasih mu," ujar Renjun ketika mereka sampai di taman.

"Mark? Sedikit tidak asing bagiku," ujar Haechan.

"Mark!!! Ingatan nya mulai kembali tentangmu!!" Teriak Renjun ketika mereka di dalam taman kota.

Mark yang sedari tadi melihat kedatangan mereka, mendengar apa yang di teriakan Renjun, ia mendadak senang dan berlari menuju Renjun dan kekasihnya.

"Benarkah?" Mark terengah-engah.

Haechan terkejut melihat orang dihadapan nya ini, pasalnya sewaktu malam ia di rumah sakit, orang ini mengaku-ngaku sebagai kekasih nya.

"Kau mengingat ku kembali chanie?" Mark mendekati Haechan.

Haechan sontak mundur perlahan ketika Mark mendekati nya.

"Mark, sebaiknya biarkan kita makan terlebih dahulu," Renjun menengahi.

"Baiklah," Mark kembali menjauh dan menghampiri Jeno. Sedari tadi memang ia menunggu Renjun dan Haechan di taman bersama Jeno.

To Be Continued...

What About Us? // MarkHyuck [END]Where stories live. Discover now