Prolog

1.5K 48 19
                                    

Story by Arazaku Vya

Pairing Luffy x Nami

Disclaimer Eiichiro Oda

******

Cerita ini terinspirasi dari karya klasis milik Khalil Gibran  . Silahkan menikmati.

*******

Wahai langit .... 
Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini .... 

- Khalil Gibran (Sayap - sayap patah)-

******

Hujan menguyur deras di sekitar jalan - jalan kota Tokyo , Luffy terdiam di jalanan kota Tokyo. Dia tak berteduh seperti kebayakan orang yang berjalan. Luffy berjalan bersama rintihan - rintihan dari shower raksasa dengan menundukkan kepalanya.

Matanya sembab, mungkin Pria berumur 20 tahun ini habis menangis. Dia berjalan dan berjalan bersama derasnya air hujan berharap air hujan dapat menghapus rasa kesedihan yang dia alami.

Rasanya dia ingin berteriak kencang. Namun tak mampu. Rasanya dia ingin berlari dan pergi jauh dari kesedihan ini, tapi apa daya dia tak mampu melakukannya. Dirinya lemah tak bisa menjaga dan melindungi orang yang teramat sangat dia cintai bahkan orang yang ingin dia jadikan pasangan hidupnya.

Luffy menghela nafas dengan beratnya dan berlari kencang menerjang rintihan hujan . Hanya satu yang ada dipikirannya , yaitu Sang Kekasih tidak calon istrinya yang sekarang sedang kritis dirumah sakit. Dia hanya bisa berharap Tuhan memberikan keajaiban padanya untuk menyembuhkan kekasihnya dan kembali ke pelukannya.

****

"Bagaimana keadaannya , dok ?" Tanya Luffy.

Dokter berparas imut itu menatap Luffy dengan tagapan khawatir dan dia menggeleng sebegai jawabannya.

"Maaf , Luffy . Saat ini dia belum ada kemajuan ." Ucap Dokter berparas imut tersebut.

"Apa yang harus aku lakukan agar dia sembuh,Chopper ?" Tanya Luffy.

Chopper , sang dokter berparas imut itu hanya bisa menggeleng pasrah ." Aku tak tahu." Jawabnya.

"Ini sudah keajaiban dia bisa menghadapi penyakit yang dideritanya selama lebih dari 5 tahun ." Ucap Chopper.

Luffy menghela nafas pasrah dan berkata ," Dan kenapa dia menyembunyikan penyakitnya selama itu dan baru memberitahuku  saat dia sudah menjadi seperti ini."

Chopper menepuk pundak pria yang merangkap menjadi sahabatnya itu. " Ketahuilah Luffy , Nami sangat menyayangimu dari dulu dia tak ingin mengungkapkan keadaannya karena dia tak ingin melihatmu bersedih dan mengawatirkan dirinya."

Luffy terdiam menunduk mendengar jawaban dari Dokter imut itu.

"Aku tak bisa kehilangannya Chopper."

"Aku tahu itu , kami semua juga begitu."

Luffy menangis dalam diam dan tetap menunduk pasrah.

"Temuilah dia , dia sudah sadar sedari tadi dan dia ingin menemuimu saat ini."

Luffy mengangguk lalu menghapus air matanya yang turun tadi . Luffy membuka pintu bercat putih itu dengan pelan dan melihat sang kekasih terbaring lemah diranjang rumah sakit dengan selang infus dan selang pernafasan yang melekat ditubuhnya. Jujur saja saat ini hatinya sakit melihat keadaan kekasihnya saat ini. Ingin rasanya ia melihat sang kekasih berlari - lari senang seperti dulu kala.

"Luffy ."

Luffy menoleh ke arah suara lembut yang memanggilnya.

"Kemarilah ."

Luffy berjalan menuju ke arah kekasihnya dan mendudukkan diri di kursi yang ada disamping ranjang kekasihnya.

"Kau basah kuyub ." Ucap sang kekasih sambil mengusap pipi Luffy.

"Diluar hujan ." Jawab Luffy.

"Harusnya kau berteduh , aku tak ingin kau sakit." Ucap sang kekasih tapi Luffy hanya tersenyum membalasnya.

"Luffy."

"Hm, kenapa sweetheart ?"

"Maafkan aku ."

Ucapan yang dilontarkan kekasihnya membuatnya bingung dan diam seribu bahasa.

"Kenapa ?" Tanya Luffy.

"Maafkan aku menyusahkanmu ."

"Tidak , kau sama sekali tidak menyusahkanku ."

"Tapi..."

Dibungkamnya bibir kekasihnya dengan kecupan lembut membuat sang kemasih berwajah memerah.

"Sudah kubilang kau tudak menyusahkanku , Nami sayang."

Nami, Kekasih Luffy tersenyum kepadanya.

"Maafkan aku Luffy."  Pikirnya menatap sedih Luffy yang ada di depannya.

******

Bersambung

******

Halo temen semua jumpa lagi dengan saya di cerita baru . Maaf ya bila ini ceritanya pendek . Dan oh ya cerita ini nanti berisi perjalanan cinta Luffy dan Nami dari sekolah menengah pertama alias SMP , nanti disini memakai alur mundur . Jadi kalau penasaran tunggu Chapter berikutnya ya .

Jangan lupa Vote dan Komennya . Adios

Salam

ARAZAKU VYA

5119

SorryDonde viven las historias. Descúbrelo ahora