5

719 83 7
                                    

Author pov.

Setelah selesai sarapan Jiyong langsung menggiring Dara untuk menuju tempat di mana mobil-mobil mewah nya terparkir acak.

"Ckk kau salah orang jika hanya ingin memamerkan mobil-mobil mahal mu itu kepada ku kwon" jengkel dara menghempaskan genggaman tangan jiyong yang sedari tadi menggenggam pergelangan tangan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ckk kau salah orang jika hanya ingin memamerkan mobil-mobil mahal mu itu kepada ku kwon" jengkel dara menghempaskan genggaman tangan jiyong yang sedari tadi menggenggam pergelangan tangan nya.

"Siapa yang ingin pamer?" tanya jiyong acuh dan melenggang santai ke arah salah satu mobil lamborghini aventador merah miliknya. "Ayo cepat naik!" sambung jiyong membukakan pintu mobilnya untuk dara.

"Kenapa aku harus mengikuti kata-kata mu?" ucap dara datar.

"Aisshh jangan banyak omong. Ayo cepat naik" ucap jiyong menghampiri dara dan menarik nya untuk memasuki mobil.

"Ya! Kenapa dari tadi kau selalu menarik-narik ku eoh?! Kau pikir aku anjing peliharaan mu!" kesal dara menatap tajam jiyong yang baru saja menduduki diri di kursi kemudi.

"Kau cukup duduk dengan diam dan tenang saja dara. Kau pasti akan sangat senang saat tau aku akan membawa mu kemana" jawab jiyong dengan tetap memfokuskan pandangannya ke depan untuk berkemudi.

"Memangnya kau akan membawa ku kemana?" tanya dara menolehkan pandangannya untuk melihat ke arah luar jendela.

"Gyeonggi-do" jawab jiyong singkat yang berhasil membuat dara membelalakan matanya. Daerah itu terdengar asing di telinga nya.

"Mwo?"

"Wae?"

"Memang nya apa yang bisa membuat ku senang jika pergi ke daerah itu eoh?" tanya dara memposisikan dirinya malas untuk menghadap ke arah jiyong.

"Heoll..apa kau benar-benar orang korea eoh? Kita akan ke Everland, apa kau juga tidak tau Everland itu tempat apa??" tanya jiyong sedikit melirik kearah dara.

"Aku tidak tau. Aku hanya mengabiskan hari-hari ku di rumah dan di sekolah. Bahkan tidak banyak daerah Seoul yang aku ketahui" jawab dara kembali memalingkan wajahnya ke arah jalanan di balik jendela.

"Malang sekali" ucap jiyong dengan nada sedih lalu tertawa terbahak-bahak yang membuat dara sangat jengkel.

"Ya! Kwon Jiyong!" pekik dara memukul lengan jiyong.

"Aigoo.. Kau semakin terlihat berbeda nona park. Aku senang kau sudah mau lebih terbuka dengan ku, aku senang melihat semua ekspresi yang kau tunjukkan saat bersamaku. Aku sangat senang sudah lebih mengenal dirimu dara" ucap jiyong dengan menatap dara lembut.

"Jangan menatapku! Fokus saja kedepan!" ucap dara datar menyembunyikan rona merah diwajahnya saat melihat tatapan lembut jiyong.

"Aku tidak tau kenapa dengan sangat mudah bagiku untuk bisa mengekpresikan diriku saat bersama mu jiyong, ini pertama kalinya bagiku untuk lebih terbuka dengan seorang pria. Bahkan dengan keluarga ku saja aku sangat tertutup, lalu mengapa? Mengapa dengan seorang kwon jiyong bisa?" batin dara dengan pandangan kosong menatap jalan.

-

Setelah menghabiskan waktu setangah jam, akhirnya mereka sampai di Everland Theme Park , taman hiburan terbesar dan penuh warna di Korea Selatan.

"Woahh tempat ini indah sekali ji" gumam dara melompat-lompat kecil karena kegirangan sambil menatap setiap inci keindahan yang sangat luar biasa di matanya dengan lengkungan senyuman yang terpampang sangat manis di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woahh tempat ini indah sekali ji" gumam dara melompat-lompat kecil karena kegirangan sambil menatap setiap inci keindahan yang sangat luar biasa di matanya dengan lengkungan senyuman yang terpampang sangat manis di wajahnya.

"Ji?" bisik jiyong tersenyum bahagia mendengar namanya yang di sebut akrab oleh dara.

"Ayo kita kesana" ajak dara menarik tangan jiyong yang membuat sang empu pemilik tangan tambah mengembangkan senyuman lebar menatap tangannya di genggam oleh dara.

"Tapi kenapa di tempat seindah ini orang-orang sangat sepi ji? Apa orang-orang juga tidak mengetahui tempat ini seperti ku? Berarti bukan hanya aku yang tidak tau bukan?" tanya dara bersemangat menatap jiyong.

"Babbo-ya. Bahkan dunia tau tempat ini, mereka tidak sebodoh dirimu yang tidak mengetahui tempat ini dara" jawab jiyong menyentil gemas dahi dara.

"Akk! Aphayo!" ringis dara mengusap dahinya. "Lalu kenapa disini sepi? Kemana orang-orang? Kenapa hanya ada kita dan para penjaga taman? Tidak mungkin kau menyewa tempat ini!" sambung nya menatap malas ke arah jiyong.

"Aku memang menyewa tempat ini" jawab jiyong dengan senyuman angkuh.

"Mwo?! Kenapa kau melakukan nya? Untuk apa kau menyewa tempat ini?"

"Karena aku pikir kau tidak menyukai tempat yang ramai Dee"

"Dee?" tanya dara menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan panggilan yang di sebut jiyong untuk nya.

"Ne Dee.. Kau tadi memanggil ku Ji kan? Berarti kita sudah sangat akrab bukan? kalau begitu mulai sekarang aku akan memanggil mu Dee. Dee..." jelas jiyong menatap dara lembut dengan ukiran senyuman nya yang manis yang dapat memikat gadis mana saja termasuk seorang Sandara Park.

"Bagaimana bisa kau mengatakan kita sudah sangat akrab? Kita saja bahkan baru saling mengenal kemarin" jawab dara gugup menahan degupan jantung nya yang berdegup kencang.

"Kau mungkin menganggap kita baru saja saling kenal kemarin dara, tapi aku sudah mengenal mu sejak dua tahun yang lalu. Aku akan memahami nya karena memang selama ini kau hanya mengabaikan ku saat berusaha mendekati mu di sekolah. Ahh yaa kau bukan hanya mengabaikan keberadaan ku tapi juga mengabaikan semua yang ada di sekitar mu" ucap jiyong dengan senyum kecut.

"Mian" ucap dara lirih menundukkan kepalanya.

"Aku sangat senang mendengar kata maaf itu untuk yang kedua kali nya dari mulut mu dara. Aku bahkan akan sangat senang jika aku pria pertama yang mendengar kalimat itu darimu. Tapi aku akan merasa sedih jika kau mengucapkan nya untuk yang ketiga kalinya dara, karena aku tidak ingin menjadi penyebab dari rasa bersalah mu dara" ucap jiyong mengenggam ke dua tangan dara yang membuat dara mendongakkan kepalanya untuk menatap manik coklat jiyong.

"Ada apa dengan diriku? Kenapa jantung ku tidak bisa berhenti berdebar saat menatap nya? Apa aku memiliki kelainan jantung?" batin dara terus menatap jiyong, dia merasa beku untuk memalingkan pandangan nya dari tatapan lembut jiyong.


#






Please votement^_^

Temperamen Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang