Feeling 1

151 18 4
                                    

Taste The Feeling


PART - 1

By : Keizella


NCT Band | Fancfiction | Romance | Friendship | General | Other Cast | Local!AU

Warning : Fanfic ini adalah Local!AU dengan setting salah satu kota di Indonesia. Para pemerannya memiliki latar belakang budaya Indonesia, dari berbagai suku dan daerah juga bahasa yang berbeda. Yang saya ingin tekankan adalah, meskipun fanfic ini Local!AU dengan setting Indonesia, tapi saya membuatnya tanpa membawa konstruksi sosial yang ada di Indonesia. Intinya saya membuat fanfic ini hanya untuk hiburan saja, jadi jangan terlalu dipikir dengan serius. Selanjutnya, Happy Reading!

.

.

.

Apa yang kalian rasain kalau tiba-tiba ketemu mantan? Padahal udah tahunan lost contact tapi si mantan mendadak muncul, kaya jalangkung. Buat tambahan, gimana kalau dia adalah mantan terindah?

Coba tanyain perasaan itu ke Doyoung, mungkin dia bisa jawab, karena sekarang ini dia lagi ada di posisi itu.

Di Sabtu pagi yang cerah ini, sewaktu dia sampai ke rumah kontrakan, hal yang nggak pernah cowok kurus itu bayangain terjadi. Ujug-ujug! Kaya mimpi buruk!

Seperti biasa Kak Taeil menyambutnya sambil senyum adem, seger kaya minuman pelega panas dalam. Sambil ngobrol soal liburan di kampung halaman yang singkat banget, Kak Taeil dengan baik hati bantuin Doyoung bawa ranselnya. Isinya baju soalnya mulai hari ini dia bakalan stay kontrakan sampai kuliah dimulai, capek dua tuh, bolak-balik rumah-kampus buat rapat panitia ospek.

"Kok, udah balik, Kak? Katanya mau mepet aja baliknya?"

Iya, emang kemarin sebelum penghuni kontrakan pada pamitan mau pulang kampung, Taeil sempet bilang bakal balik mepet alias sehari sebelum perkuliahan dimulai. Lah, ini malah ngeduluin Doyoung balik kontrakan.

"Maunya gitu. Tapi kemaren Youngjae nelpon, aku disuruh balik cepet buat jadi panitia ospek univ,"

"Lah, kakak kan udah tingkat akhir, bukanya nggak boleh lagi jadi panitia?" tanya Doyoung bingung. Habis Taeil ini emang udah mahasiswa tingkat akhir, udah suhu dia, kerjaan sehari-harinya cuma praktikum sama ngerjain laprak, gitu aja terus sampe mukanya mirip kertas folio. Seharusnya mahasiswa seangkatan Taeil ini udah nggak boleh jadi panitia dan harus fokus buat skripsi.

"Gantiin Jisoo. Dia baru balik dari Aussie minggu depan jadi nggak bisa ikutan panitia ospek. Lagian kan kuliah juga belom dimulai, jadi kayanya sih nggak papa juga kalau aku ikutan."

Doyoung sih angguk aja, padahal udah pengen komentar berbau julid nan mencela.

Sebenernya dia kasian juga sama Taeil. Jadi panitia ospek itu menguras tenaga banget, apalagi panitia ospek universitas yang acaranya ngalah-ngalahin pembukaan ASEAN Games beberapa bulan kemaren. Buat yang anak rantau udah pasti nggak bisa balik karena tanggung, sementara yang rumahnya deket, kaya Doyoung, harus rela bolak-balik rumah-kampus buat rapat panitia. Kalo udah mendekati hari H bakalan super hectic dan pas hari H udah tinggal mengerahkan jiwa raga sampai tumbang. Tapi emang dasarnya Taeil ini baik banget makanya langsung nge-iya-in permintaan yang seharusnya bisa ditolak ini.

"Kak, itu koper siapa?" Di depan pintu kamar bawah deket tangga, tergeletak koper warna biru dongker yang belum pernah Doyoung lihat sebelumnya, ukurannya lumayan gede dan ada bermacam stiker di bagian body-nya. Dua hari kemarin waktu dia mampir kontrakan buat nitip tidur sehabis rapat, koper itu belum ada.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Taste The FeelingWhere stories live. Discover now