FELLY

28 2 16
                                    

ipen wiken 05 januari 2019

tema: tahun baru yang TERNODA
kata kunci: tisu, putih suci, kandang sapi, bidadari kayangan
Genre: romens
Divisi : campuran

Terpotek
--------------

Hal pertama yang kulakukan saat denting jam menunjukkan pukul 12 malam di akhir tahun menandakan tahun berganti adalah berdoa. Banyak doa yang kupanjatkan, terlebih untuk mereka di sana, keluargaku.

Ini pertama kalinya aku mengakhiri dan mengawali tahun baru sendirian, aku tak bisa kembali ke kota kelahiranku. Sebab, masa kerjaku diperusahaan belum setahun, sehingga cuti belum bisa diproses.

Apalagi jabatanku di perusahaan--sebuah perusahaan pabrik susu terpercaya--ini cukup tinggi, manager bagian produksi, yang mengharuskanku memantau langsung ke lapangan, termasuk proses memeriksa kandang sapi yang harus rutin dijaga kebersihannya agar sapi tetap sehat, tetek yang montok sehingga menghasilkan susu yang maksimal.

Setelah berdoa aku menyantap makanan yang sudah kupersiapkan. Tahun baru di sini ternyata lumayan meriah meski tak semeriah di kotaku. Bunyi kembang api masih ramai terdengar sekalipun waktu telah melewati pukul satu. Aku memutuskan untuk melakukan video call dengan keluargaku melalui aplikasi skype di ponsel. Biasanya jam segini mereka sudah selesai ibadah kecil di awal tahun.

"Halo, semuanya selamat tahun baru-" aku tertawa saat di layar ponselku menampilkan keluargaku yang berebutan ingin melihatku. Ya, Tuhan, aku merindukan mereka ....

Cukup lama kami melakukan komunikasi online dan aku mengakhirinya dengan mengabadikan moment video call tersebut dengan aplikasi screenshoot. Haah ... seru sekali melihat mereka di sana. Keluarga besar kumpul semua, hal menyenangkan di pergantian tahun melihat semua keluargamu berkumpul.

Dan terasa komplit seandainya kesayanganku tak harus dinas keluar kota. Halah, berak! Yowesss. Sebaiknya kutidur karna pagi nanti berencana ke rumah priaku. Memasakkan sesuatu untuk kami santap saat ia pulang.

Memasuki kamar, pintu rumah kontrakanku diketuk dan suara-suara cempreng saling bersahutan.

"Fellyyy ... FELLYYYY .... BUKA, WOIII!"

Kepalaku mendadak pening mendengar suara-suara cempreng yang berada di luar rumahku.

Ishhh ....

Dengan hati yang berat aku turun dari ranjang.

"Selamat tahun baru, Felly Semvak Ketad," ucap mereka serempak saat aku membuka pintu.

"Hishhh, kok datang, sih! Mengganggu, acu mau tidur cancik, syalan!" Bibirku mencebik kesal yang diabaikan mereka.

"Berterima kasihlah pada kami yang sayang denganmu, Esmeralda," ujar mereka sembari mencium pipiku. Dante di pipi kiri dan Ein di pipi kananku.

"Babi! Ngapain cium-cium," aku mengusap kasar kedua pipiku, menatap kesal kedua gadis yang dengan kurang ajarnya langsung nyelonong masuk.

"Beb, piring-piring. Tante Dante yang cancik bawa banyak makanan untuk Felly yang durjana."

"Kasihan, kasihan," Ein menimpali dengan nada mengejek sembari menghidupkan televisi.

Aku masih berdiri di depan pintu, menatap mereka bengis. Mereka bukan temanku! TITIT.

♡♡♡♡♡

"Turun!" Pinta Dan kejam yang membuat bibirku mencibir nista.

"Santai, Babi!" Aku menutup pintu mobil dengan keras yang membuat Dan berteriak di balik kemudi.

"Masih kredit, Felly Kampret!"

"Engga tahu diri," sambung Ein yang berada di samping Dan.

"Aye ... aye ... blekping." Aku menirukan tarian girlband mengabaikan ucapan cabe mereka yang menghasilkan tawa dari mulut kedua teman gesrekku itu.

Tahun baru 2019Where stories live. Discover now