That Smile

387 53 2
                                    

Chanyeol melihat pintu ruang rawat terbuka. Suho masuk lebih dulu dengan posisi Chorong berada di belakangnya. Di dalam hati Chanyeol tampak muncul rasa senangnya saat melihat kedua tangan mereka saling berpegangan. Dia berusaha untuk tidak tersenyum saat melihat hal itu. 

"Appa, Chorong sudah datang untuk menjengukmu" Chanyeol sedikit membungkukkan badan dan berbicara di samping telinga Ayahnya. 

Suho membawa Chorong untuk mendekat ke arah tempat tidur. Suara alat pendeteksi detak jantung terus berbunyi, menandakan kalau Ayahnya masih mempunyai tanda kehidupan. Chorong bisa melihat dengan jelas kondisi Ayahnya itu. Alat bantu pernapasan ventilator juga masih terpasang di mulutnya. Kedua mata Ayahnya masih terpejam seperti orang tidur kebanyakan. 

"A-appa......" Suara pelan Chorong membuat Suho sengaja melepaskan genggaman tangannya supaya dia bisa leluasa berada di dekat Ayahnya itu. 

"A-appa, jja-jjaljinaesseo??" Chorong memegang punggung tangan Ayahnya. 

"Ma-maafkan aku karena baru bisa datang hari ini. Aku sangat merindukanmu. Aku hanya pernah melihatmu dari foto yang dikirimkan Chanyeol padaku" Chorong melihat ke arah wajah Ayahnya. 

"A-appa.... Apa kau membenciku? Kenapa kau tidak pernah datang atau menghubungiku? Bahkan di saat Eomma sudah meninggal pun, kau tidak pernah menemuiku atau menyuruhku untuk datang kepadamu. Wae??" Air mata mulai mengalir ke kedua pipi Chorong. Kepalanya mulai tertunduk dan menangis. 

Chanyeol mendekati Chorong dan mengelus punggungnya. Tangisan Chorong mulai terdengar. Hal ini membuat Chorong membalikkan badan dan memeluk saudara kembarnya itu. 

Bisikan-bisikan halus membuat tangisan Chorong berhenti. Hawa dingin juga mulai terasa di belakang punggungnya. Rasa takut mulai menyelimutinya. 

"Biarkan aku menggunakan tubuhmu..........."

Chorong kembali menutup telinga dengan kedua tangannya. Kepalanya semakin tertunduk. Chanyeol memberi isyarat pada Suho untuk mendekatinya. Sementara dirinya melepaskan pelukannya pada Chorong. 

Suho yang awalnya ragu, langsung memegang kedua lengan Chorong. 

"Gwenchana. Aku berada di sini"

Chanyeol memperhatikan saudara kembarnya itu yang mengangkat kepalanya perlahan. Wajah merahnya tertampak jelas saat dia menatap Suho yang berdiri di depannya. Tanpa sadar, bibir Chanyeol mulai terangkat menyimpulkan senyuman kecil. Dia tidak pernah melihat Chorong yang merasa gugup di depan seorang pria sebelumnya. 

"A-aku akan keluar membeli minum untuk kalian" Ucap Chanyeol sebelum berjalan keluar ruang rawat. 

Chorong kembali menundukkan kepalanya. Dia berusaha mengontrol detak jantungnya sendiri dan berusaha menutupi rasa gugupnya. 

"Apa sudah menghilang??"

Kata-kata itu selalu diucapkan Suho setelah para arwah pergi dari sekitar Chorong. 

"N-nde..." 

"Duduklah. Kau akan lelah kalau berdiri terlalu lama" Suho menempatkan sebuah kursi di samping tempat tidur

"Ka-kamsahamnida......" Chorong melirik ke arah Suho dan melihat sebuah senyuman terpancar di wajah pria itu. Chorong langsung duduk dan berusaha mengalihkan pandangannya ke arah Ayahnya. 

Because of YouDove le storie prendono vita. Scoprilo ora