oneshot

644 23 17
                                    

🚫WARNING !!🚫

Sudah diperingatkan di deskripsi, cerita ini mengandung berbau nganu jadi bagi pembaca dibawah umur baiknya langsung meninggalkan cerita ini ya~

Lebih bijak lagi dalam membaca, kalo udah cukup umur mah ya gpp😊

“Kok larang-larang sih?"

Kami berdua sayang kalian, jadi sebelum terlanjur baiknya mengingatkan dulu😊

Happy Reading~

🎁🎁🎁

The Gift

Collaboration Fanfic by Me &  gheamasuda

🎁🎁🎁

Sudah satu jam Daiki duduk di meja belajar sambil memanyunkan bibirnya. Ini benar-benar tidak bisa dimaafkan. Kakaknya, Daisuke, yang sudah berjanji akan pulang saat ulang tahunnya, belum menunjukkan batang hidungnya hingga sekarang. Sekarang sudah jam 11 malam, 1 jam lagi sebelum hari ulang tahunnya berakhir. Tidak mungkin kakaknya akan datang di malam selarut ini.

Daiki menyerah. Ia beranjak ke kamar mandi untuk melakukan night routinenya. Saat Daiki akan naik ke tempat tidurnya setelah melakukan semua rutinitas malamnya dan mengganti piyama, tiba-tiba ia mendengar bel rumahnya berbunyi. Apakah itu seseorang yang sejak tadi ia tunggu-tunggu? Sang kakak yang sudah setahun tidak ia temui karena bekerja diluar negeri? Tanpa pikir panjang, Daiki loncat dari pinggir tempat tidur dan membuka pintu tanpa melihat siapa yang datang.

"Kak--"

"Permisi, apakah anda nona Arioka Daiki?" tanya petugas pengiriman barang yang hampir saja Daiki peluk.

"I-iya. Ada apa ya?" tanya Daiki ragu sekaligus kecewa.

"Ini ada kiriman untuk anda. Silakan tanda tangan di sini" sang petugas memberikan sepucuk kertas ke Daiki. Daiki menandatanganinya dengan lesu.

"Terima kasih. Ini paketnya" petugas tersebut memberikan sebuah kotak yang besar dan berat ke Daiki sampai-sampai Daiki meminta petugas itu untuk membantunya memasukkan kotak itu ke rumah karena terlalu berat.

Setelah sang petugas pergi, Daiki memutari kotak itu sebelum mengambil kertas yang tertempel tepat di atas kotak tersebut. Ia membuka dan membacanya.

"Daiki, maaf kakak tidak bisa datang di ulang tahunmu yang ke-20 ini. Pekerjaan tiba-tiba menumpuk dan kakak tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu. Sebagai gantinya, kakak akan pulang bulan depan dan tinggal lebih lama. Untuk sekarang, mohon terima kado kakak ini dulu. Selamat ulang tahun Daiki sayang. Dan selamat menikmati kadonya" alis mata Daiki naik sebelah saat membaca kalimat 'selamat menikmati kadonya'. Memangnya apa yang diberikan kakaknya?

Perlahan-lahan Daiki membuka selotip yang membungkus kotak tersebut. Setelah berhasil ia terhenyak hingga memundurkan badan. Dilihatnya yakni sebuah boneka yang sedang tertidur dengan posisi duduk memeluk kedua kakinya. Wajahnya sangat tampan dengan surai hitam yang menutupi dahi, memakai pakaian yang modis serta memiliki kulit yang eksotis. Terlebih lagi suara nafasnya cukup terdengar jelas karena saat ini suasana sedang hening. Sangat tidak masuk akal jika ini benar-benar sebuah boneka, begitu pikir Daiki. Untuk memastikan, Daiki mulai mendekat dan menelisik seluruh tubuhnya.

“Hey.. kau sebuah boneka atau bukan?” sembari menepuk keras bahunya, setelah menunggu beberapa detik tidak ada respon yang didapat.

“Oh berarti boneka ya..”

The Gift✅Where stories live. Discover now