Empty Space [Sunghoon]

01.02 Absquatulate

Pelan pelan aja bacanya, mau ending, sksksksk ಥ‿ಥ

[Author POV]
21.28 pm

"Dalam jantung terdapat katup yang berfungsi untuk mencegah agar darah tidak bisa kembali saat mengalir keluar. Saat bayi lahir, biasanya ada satu sampai dua katup yang bocor atau mengecil sehingga kami operasi, namun kasus anak kalian jarang terjadi"

dr. Huang Renjun, Sp.BTKV

Itu nama yang tertulis di nametag dokter yang kini menjelaskan kondisi bayi ke sesama dokter di depannya yang posisinya sebagai keluarga pasien sekarang.

Iya, Park Sunghoon.

Ini udah beberapa hari semenjak kecelakaan itu, bayinya selamat setelah berhasil dikeluarkan melalui tindakan bedah karena usianya udah 35 pekan saat kecelakaan terjadi, tapi sayangnya kondisinya kini mengancam jiwa.

"Seluruh katup jantung Niki bocor" Jelas Renjun yang sempat menggantungkan kalimatnya cuma untuk menarik napas sebentar tadi.

"Tidak ada kelainan pada tes kromosom. Saya tidak bisa memberi penjelasan akurat. Jantung Niki sekarang tidak mampu mengalirkan darah ke luar jantung dan terus berbalik. Terutama di katup aorta sangat parah sehingga sulit dipasang paru paru buatan. Selain itu dia mengalami cedera otak. Kini curah jantungnya begitu lemah sampai harus diberi banyak obat diuretik agar bisa buang air kecil. Edema paru nya pun parah sehingga sulit untuk terus diberi obat." Lanjut dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular itu ke Sunghoon.

"Jika dioperasi, anakku... akan selamat 'kan? Iya kan, dokter?" Tanya Sunghoon, tatapannya penuh harap padahal dia sendiri sebagai dokter tahu, mortalitas untuk kondisi anaknya ini besar.

"Mortalitas nya 50 persen, operasi jantung dilakukan agar pasien membaik dan untuk kasus ini... Memang tidak ada jalan lain selain operasi. Meski hasilnya sulit diprediksi tepat. Kita tidak bisa membiarkan Niki begitu saja. Saya tidak jamin bisa menyembuhkannya, tapi tiada jalan lain. Harus dicoba" Ucap Renjun. Sunghoon mengangguk yakin, apapun itu asalkan bayinya selamat.

11.11 am

Dan lagi, hari ini semuanya gaada yang membaik, yang ada semuanya makin kacau.