19

7.7K 1.1K 273
                                    

NINETEEN

-
Simpan saja masa lalumu dalam hati.
Bisa jadi seseorang yang bersamamu hari ini,
ada untuk menggantikan,
bukan sekedar menyembuhkan.
-

"Mommy..."

Sontak keduanya menoleh kearah pintu masuk balkon. Seorang bocah mungil tengah berdiri disana juga Ten dibelakangnya. Taeyong menatap Ten yang memasang wajah datar.

"Kemarilah sayang.." Taeyong menyuruh anaknya mendekat. Ia menahan napas saat bocah itu menggeleng pelan.

"Mommy.. Apa daddy Jaehyun, adalah daddy Taehyun?" ucapnya pelan namun terdengar jelas ditelinga orang dewasa disekitarnya.

"Taehyunie..." lirih Taeyong.

Jaehyun terdiam mematung. Ia menatap raut wajah Taehyun yang terlihat sendu. Ia menarik napas pelan, mencoba memberanikan diri berjalan mendekat kearah bocah mungil itu. Setelah beberapa langkah, tiba-tiba Taehyun bergerak mundur. Jelas saja membuat Jaehyun membeku. Apa Taehyun takut padanya?

"Kau benar, Taehyun-ah, aku adalah daddymu." ucapnya pelan.

Suasana menjadi hening. Taeyong maupun Ten tidak tau harus merespon bagaimana. Sementara Taehyun mulai mencebikkan bibirnya. Isakan kecil lolos dari bibir mungilnya disusul suara tangisan yang lebih kencang.

"Taehyunie..." Jaehyun kembali berjalan mendekat, mencoba menenagkan tangisannya. Namun bocah mungil itu justru melangkah mundur. Ia meraung kencang. Wajahnya sudah dibanjiri air mata.

Taeyong juga bergerak mendekat, namun justru membuat Taehyun berlari menjauh. Ten terkejut saat tiba-tiba tangan mungil Taehyun tidak lagi ia genggam. Jaehyun dan Taeyong langsung menyusul bocah mungil itu memasuki ruangan. Suara tangisannya terdengar jelas.

Taeyong mematung saat menemukan Taehyun tengah dalam gendongan lelaki tampan yang sejak beberapa hari ia panggil dengan sebutan daddy Kim.

"Ssshh ada apa Taehyunie?" Mingyu bertanya pelan sambil mengusap punggung bocah mungil itu. Ia menatap bingung dua lelaki didepannya.

"Daddy Kim..." isakannya masih belum reda.

Jaehyun merasakan dadanya berdenyut sakit saat mengetahui Taehyun memanggil orang lain dengan sebutan daddy.

"Taehyunie, maafkan daddy." Jaehyun mencoba mendekati bocah yang merupakan anaknya itu.

Taehyun meronta digendongan Mingyu, seolah menolak untuk didekati Jaehyun. Mingyu yang mengerti, mengambil langkah mundur. Memberi kode seolah mengatakan 'Jangan mendekat' pada Jaehyun lewat tatapan matanya.

Kini beberapa pasang mata menatap mereka. Tangisan Taehyun yang lumayan kencang menarik perhatian orang-orang disekitarnya. Taeyong menundukkan kepalanya. Bingung harus bagaimana.

Mingyu seolah mengerti situasi, memilih mengambil tindakan.

"Maafkan aku, Jaehyun hyung. Tapi sebaiknya aku membawa Taehyun pulang. Kita bisa membicarakannya saat dia sudah tenang. Kau tidak ingin pesta pernikahanmu kacau kan?" Mingyu berjalan menjauh dengan Taehyun yang masih berada dalam gendongannya. Tangannya turut menarik Taeyong untuk ikut dengannya.

Jaehyun menatap kepergian mereka dengan tatapan sendu. Lengkap sudah penderitaannya malam ini.

'Aku pantas menerimanya.'

.
.

재용

Once Again (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang