Nanti, akan ada saat dimana kamu menemukan segala kekuranganku. Saat dimana mungkin wajahku sudah tak terlihat cantik di matamu. Saat dimana sifat manjaku kau lihat sebagai rengekan dramaku. Saat dimana kau menghindar dari pesan dan teleponku. Bahkan mungkin saat kau katakan "aku juga merindukanmu" padahal kau tak rindu. Akan ada masanya seperti itu terjadi padamu. Saat itu mungkin kau akan berkenalan dengan seseorang yang cantiknya membuatmu lupa wajahku, dewasanya membuatmu risih sifat manjaku, dan mengabarinya lebih kau utamakan daripada memberitahuku. Bahkan mungkin kau berpikir bahwa kau telah jatuh cinta kepadanya. Menemukan sesuatu yang baru yang lebih indah yang lebih berharga. Dan membayangkan betapa bahagianya kau jika hidup dengannya.
Sayang. Aku tak akan memarahimu jika memang nanti itu terjadi padamu. Cantikku mungkin pudar karena waktu. Sifatku mungkin kekanakan karena terlalu nyaman padamu. Obrolan kita memang sudah membosankan bahkan aku kesulitan menanyakan sesuatu karena sudah sangat banyak yang kutahu darimu. Bahkan mungkin kau akan lupa tentang janji setiamu karena sebenarnya cintamu telah luruh ingin merasakan yang baru. Dengan hati yang retak dan bibir gemetar akan kuperjelas tanyaku, "Lalu siapakah di sini yang sebenarnya lebih tulus dan setia antara aku dan dirimu?"
