PART 1

13.7K 919 16
                                    

Musim semi tiba, begitu pula dengan jadwal dan kelas baru di Bangtan Senior High School. Sekolah yang terkenal dengan sistem pendidikan terbaik dan berisi murid yang berasal dari kalangan atas. Para pengusaha berlomba- lomba untuk memasukkan anaknya ke sekolah itu, tidak terkecuali Kim Corp, tak perlu susah payah, anak semata wayang mereka Kim Taehyung, adalah sosok jenius yang dibanggakan oleh BSHS (Bangtan Senior High School) dengan nilai ujian masuk tertinggi, peringkat pertama dari satu angkatannya, dan juga olimpiade yang berkali- kali ia ikuti. Namun, tak ada yang menyangka, dibalik paras tampannya ia adalah lelaki yang memiliki tatapan tajam dan aura dingin yang keluar dari tubuhnya. Tak ada yang berani macam- macam dengan sosok itu. Kim Taehyung, lelaki yang paling disegani.

Kim Taehyung duduk disamping jendela besar disekolahnya itu, ia sedikit membuka jendela dan merasakan angin musim semi yang menyentuh surai berwarna coklatnya itu. Ia memejamkan matanya "Sudah dua tahun" ucapnya dalam hati. Kelas mulai ramai, dengan para gadis yang saling berbisik sambil menatap lelaki yang masih memejamkan matanya itu.

"Taehyungie? Apakah aku boleh meminta email mu?" Ucap gadis cantik berambut panjang itu yang masih mencoba menjaga jarak dengan Taehyung, karena ia tidak tahu apa yang akan Taehyung lakukan.

"Taehyungi? Bolehkah aku duduk disebelahmu?"

"Taehyungie .."

"Taehyung .."

"Kim Taehyung .."

Para gadis itu bergantian bertanya dan memanggil nama Taehyung, walaupun lelaki itu tak menanggapinya sama sekali. Namun, ia membuka matanya saat ada sosok yang berani duduk disebelahnya

"Apakah aku boleh duduk disini? Jika ya, aku akan bicara pada ssaem" Ucap gadis dengan bibir merah itu, dengan nada bicara manja pada Taehyung. Taehyung melirik pada seseorang yang mengeluarkan suara itu, dan menatapnya dengan tajam.

"Menjauhlah dariku, dan perhatikan dimana kau duduk" Ucap Kim Taehyung dengan dingin. "Begitu juga dengan kalian, berhentilan menatapku karna aku bukan barang museum" Lanjut Taehyung denga suara barithone nya yang begitu sexy. 

Para gadis menjerit mendengar suara Taehyung, lalu kembali ke tempat duduknya masing- masing. Kecuali, Nayeon. Gadis dengan gigi kelinci yang masih setia tersenyum ke arah Taehyung. Taehyung membuang nafasnya dengan malas, kemudian ia menendang kursinya hingga membuat gadis itu terjatuh ke lantai "Sudah ku peringatkan kau untuk pergi" Ucap Taehyung dengan aura yang lebih menakutkan daripada biasanya, Nayeon meringis kesakitan, tak ada yang menolongnya, semuanya hanya menatapnya iba. 

Taehyung mendekat dan kemudian berbisik pada Nayeon "Jika kau duduk disebelahku lagi tanpa alasan yang jelas, aku pastikan, wajahmu akan memiliki banyak luka" bisik Taehyung yang kemudian kembali duduk dengan tenang seolah tidak terjadi apapun, Nayeon beranjak pergi dengan wajahnya yang masih syok, kemudian menangis dalam pelukkan temannya.

"Yo! Kim Taehyung!" Teriak seseorang diambang pintu yang kemudian berlari kearah Taehyung. Taehyung hanya melirik sekilas, dan kemudian mengabaikannya. Park Jimin salah satu sahabat Kim Taehyung sejak kecil, karena ayah Park Jimin adalah kaki tangan dari orang tua Taehyung.

"Berhentilah berteriak memanggil namaku" Ucap Taehyung dengan wajahnya yang datar. Jimin mengabaikan Taehyung dan kemudian duduk dimeja depan Taehyung.

"Kenapa kau duduk disitu?" Ucap Kim Taehyung dengan nada suara lebih rendah yang membuat Jimin merinding.

"Perhatikanlah papan tulis, aku memang duduk disini!" Teriak Park Jimin yang mebuat Taehyung mendegus sebal karena, Taehyung sangat malas mendegar celotehan dari sahabatnya itu.

 Seseorang duduk disamping Taehyung, dengan wajahnya yang terlihat sedikit pucat namun terlihat hangat. Pria itu duduk dengan tenang disamping Taehyung kemudian melipat tangannya diatas meja dan menangkupkan wajahnya, Taehyung menatap lelaki itu, ia tak pernah melihatnya. Jimin berbalik, kemudian melihat papan tulis untuk memastikan siapa yang duduk bersama dengan Taehyung. Mata Jimin terbelalak saat melihat nama itu dan kemudian melirik pada lelaki yang masih menyembunyikan wajahnya itu.

"Jungkook? Kau baik- baik saja?" Ucap Jimin sambil menyentuh tangan Jungkook.

Lelaki itu mengangkat pandangannya, dan tersenyum lebar saat menatap Jimin yang ada dihadapannya.

"Ah, aku kira aku tidak akan mengenal teman sekelasku semuanya, aku benar- benar merasa lega" Ucap lelaki bernama Jungkook itu sambil menghembuskan nafas nya dengan panjang.

"Yak! Kenapa aku masuk dihari pertama? Apa kau bai .." Jungkook membungkam mulut Jimin dengan sebelah tangannya, dan menatapnya dengan tajam lalu kembali tersenyum.

"Hyung? Ingatlah perjanjian kita" Ucap Jungkook dengna senyum manisnya. Jimin hanya mengangguk pertanda mengerti apa yang lelaki itu maksud. Sedangkan Kim Taehyung,tak peduli terhadap apapun, ia hanya menatap pohon yang menjulang tinggi dibalik jendela itu, entah apa yang membuat Taehyung tertarik pada pohon besar itu. Taehyung mengarahkan pandangannya, namun ia terkejut saat orang disampingnya memandangi dirinya begitu dekat, Taehyung sedikit memundurkan badannya hingga menempel ke tembok.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap Kim Taehyung dengan suara yang terdengar sedikit lembut, hanya sedikit.

Taehyung terdiam, terpaku saat melihat wajah lelaki bernama Jungkook itu yang terlihat begitu hangat dan tatapannya yang begitu lembut. Sinar matahari mulai muncul, dan menyinari lelaki yang memiliki paras cantik itu, hingga semakin membuat seorang Kim Taehyung semakin terjatuh pada pandangannya. Namun, suara lembut itu membangunkannya dari lamunannya.

"Kau Kim Taehyung? Lelaki yang Noona sukai?" Ucap Jungkook dengan begitu polosnya.

Kim Taehyung memandang bingung , dan mencerna apa yang dikatakan oleh lelaki cantik dihadapannya.

"Kau siapa?" Ucap Taehyung dengan tatapannya yang kembali tajam dan suara nya yang terdengar rendah.

"Ah, aku Jeon Jungkook. Kakakku, Jeon Somi"

"Jeon Somi?" 

Jungkook mengangguk dengan semangat "Ya, aku adikknya, umurku dan Noona berbeda dua tahun, tapi kami menjadi satu angkatan karena aku lompat kelas" Ucap Jungkook yang masih tersenyum dengan polosnya. 

But I still want you .. (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang