CW / TW :
mengandung harsword & english broken.
✦─────────────────✦
Sinar rembulan dengan hembusan angin menambah kesan mencekam bangunan tua yang menjadi saksi bisu keganasan ketua Alcatraz.
Kaleesha benar-benar menepati ucapannya untuk memburu Athar atas kejadian waktu itu. Ia mengusap kasar sudut bibirnya yang terluka akibat serangan keroyokan yang Athar lakukan.
"Bangun, gak ada yang nyuruh lo tiduran di sana."
Athar kacau. Ia sudah kalah telak, meskipun dengan banyaknya orang yang selalu menemaninya hal itu tidak bisa menjamin bahwa ia tidak akan pernah selamat dari bahaya, salah satunya ini.
Wajah cantik itu terlihat sangat menawan dengan sinaran rembulan. Kaleesha benar-benar pantas disebut sebagai bidadari, namun kelakuan gadis itu nyaris mustahil untuk layak disebut sebagai bidadari.
Kaleesha kembali menurunkan dirinya agar lebih dekat dengan Athar yang terkapar. Tangannya menggenggam sebuah botol kaca kemudian menghantamkan benda itu tepat di kepala Athar, begitu teriakan Athar terdengar, senyuman Kaleesha mengembang sempurna.
"Masih gak mau bangun? Gue gak suka ngulang perkataan yang sama. Kalau gue bilang bangun, ya bangun. Perlu gue hantam pakai balok itu juga?"
Baik Athar ataupun siapapun yang berada di dalam sana, Kaleesha sudah berjanji. Ia akan membalas semuanya hari ini, ia juga tidak berencana untuk membiarkan satu orang pun kabur darinya, entah Kaleesha membiarkan mereka tetap bernapas atau tidak, Kaleesha belum memikirkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REBELLION
Teen FictionPemimpin Alcatraz dengan paras secantik Dewi Aphrodite serta bengisnya Hades yang terlahir untuk menang, Kaleesha Mada Mahawira. "Rasa sakit tidak sepantasnya dibalas dengan kata maaf, jika semua rasa sakit dibalas maaf adalah sebuah penyelesaian y...
