01.

3.4K 227 24
                                    

Drrrttttt....

Drrrttttt....

Sebuah suara getaran menandakan adanya  pesan masuk dari smartphone milik Akashi Seijuurou,  menyadarkannya dari lamunannya yang entah kemana.

"Maaf Akashi-sama ,meeting akan di majukan pukul 2 siang di kafe The Miracle ,asisten client dari Amerika  yang mengatur  ulang agenda karena mereka akan kembali ke Amerika pada  sore harinya."

Pesan itu cukup membuat Akashi  terkejut,meeting di  atur  ulang,menjadi pukul 2 siang, yang benar saja...

Sekarang Akashi menolehkan kepalanya menatap jam yang bertengger di salah satu sisi dinding di ruangannya yang menunjukan pukul..
13.25.

Sial !!!!

Umpatan keluar dari bibir seorang  Akashi Seijuurou ,disambarnya jas hitam yang tadi ia campakan dan kunci mobil mewahnya yang sudah menunggu di depan loby kantor.
Masih ada waktu 35 menit, Akashi  menyetir mobilnya kesetanan , berulang kali mengeluarkan sumpah serapahnya jika ada kendaraan yang menghalangi jalannya.

Setelah melakukan perjalanan bagaikan film Fast and Fourious , Akashi  tiba di kafe The Miracle,ia  mengedarkan pandangannya mencari Client dan sekretarisnya yang sudah menghandle semua urusan dengan Client dari Amerika ini.

Ketemu..

Akashi  bernafas lega,ia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu menunjukan 5 menit sebelun jam 2 siang.

Saat akan berjalan tiba tiba ia mendapat telephone,ia berfikir sejenak,karena waktu masih ada 5 menit,jadi ia memutuskan untuk mengangkatnya sambil berjalan menuju meja yang sudah di pesan.

.

“Maaf menunggu lama,” ucap Akashi membungkukan badanya memberi hormat kepada client yang bermana Nash Gold Jr.  itu.

“Its Ok  Mr.Akashi , saya tau Anda orang yang sangat sibuk,” ungkapnya dengan logat anehnya ,karena ia belum fasih berbicara bahasa Jepang.

Akashi kemudian mengambil duduk di sofa berwarna coklat.   Didepannya terdapat meja kaca yang memisahkan dia dengan clientnya.

“Baiklah langsung saja kita membicarakan kerja sama kita,jadi bagaimana?” tanya Akashi.  Sekretaris dari clientnya itu langsung menjelaskan format kerjasama mereka dan di sambung oleh sekretaris Akashi.

.
.

“Begitulah kurang lebihnya Akashi-san.”  

“Jadi kita akan membangun resort di Okinawa ?” tanya Akashi  seraya membaca isi kontrak kerja sama mereka.

“Benar Akashi-san,karena menurut pantauan kami, membangun resort di Pulau itu  sangat menguntungkan bagi kita,” ucap sekretaris Nash.

Akashi terlihat memikirkan sesuatu. Sepertinya memperhitungkan untung-rugi yang di dapat jika mereka benar-benar mewujudkan proyek itu. Setelah beberapa saat Akashi mengambil kesimpulan.

“Baiklah,saya setuju,kita hanya tinggal menandatangani surat kerjasama dan masalah lainya akan di urus sekretaris saya,”

Akashi  berujar sambil melirik sang sekretaris yang sibuk mempelajari isi kontrak kerjasama.

“Baiklah,”

“Kalau begitu saya   permisi." Akashi bangkit dari duduknya kemudian melihat sekretarisnya

" Reo,kau urus semuanya, aku akan pulang,”. Titahnya.

"Baik, Sei-chan.

Setelah memberi hormat,ia melangkahkan kakinya hendak keluar dari kafe tersebut.   Hari ini dia merasa penat.  Akashi berencana ingin langsung pulang ke Mansionnya,   Hingga tiba tiba....

DESIRE.Where stories live. Discover now