dua puluh enam; choices [2]

3.5K 384 14
                                    

“I still believe, even though it’s unbelievable; To lose your path is the way to find that path.”

Lost, BTS

===

Jungkook berdiri di hadapan Yeri, berusaha mengalihkan perhatian gadis itu dan menyadari bahwa dialah yang membuat gadis itu menatapnya begitu lama.


Berapa lama memangnya seseorang boleh menatap kecewa kekasihnya? Mungkin ada aturannya.

Sigh

Jungkook masih bersikeras untuk menahan tatapan selama dua detik lalu mulai berbalik.

"Jeon Jungkook." gadis itu memanggil.

"Aku akan pergi."

"Kemana?"

"Aku datang ke Jepang bukan untuk menemuimu." Dustanya.

"Lalu?"

"Ada hal lain dan kau tidak perlu tahu."

Perkataan Jungkook itu meluncur seperti rentetan kembang api tiba-tiba di telinga Yeri, begitu panas hingga membuat gejolak emosi yang ditahannya sedari tadi seperti akan menyembur keluar saat itu juga.

Ketika Jungkook melangkah pergi, segera saja Yeri meraih tangannya, menahan pegangannya sebentar dengan tatapan memohon yang biasa ia tunjukkan ketika ia khawatir tentang Jungkook.

"Hubungi aku..." Pinta Yeri, kepalanya ditunduk ke bawah seolah tak ingin Jungkook melihat kecemasan dan kekecewaannya kala itu, "aku akan menemuimu saat kau kembali ke Korea nanti."

---

Banyak hal lebih penting yang harus dipikirkannya. Sekarang Jungkook dalam perjalanan kembali ke Korea untuk menghadiri rapat dengan kepala staff gabungan agensi.

Berita penerbangan kembalinya Jungkook dari Jepang begitu cepat menyebar. Bandara Internasional Incheon hiruk-piruk seperti Pasar Myeongdong, ratusan penggemarnya sudah memadati pintu masuk terminal untuk menyambut kedatangannya.

Ketika Jungkook mengambil kopernya dari checkout bandara, ia sudah merasa ada yang tidak beres, rasanya ada yang salah. Dia sedang dalam perjalanan rahasia dan ia mengambil penerbangan tengah malam untuk beberapa alasan, berita kedatangannya tak seharusnya menjadi santapan publik seperti ini.

Dengan pasrah Jungkook keluar dengan dikawal 5 pegawai keamanan bandara, semua orang yang melihat langsung menyerbu tempatnya, ia baru berjalan 10 langkah dan sudah kepayahan. Ia berharap bisa keluar diam-diam lalu pergi tanpa terlihat atau harus bicara dengan siapa pun.

"Bagaimana perjalananmu?" Pertanyaan itu menjadi kalimat sambutan Manajer Kim pada Jungkook.

Jungkook berdeham pelan sambil melepaskan topi dan kacamata hitamnya setelah ia masuk ke dalam mobil.

"Kenapa diam saja?" tanya Manajer Kim, Jungkook menoleh dan menyadari Manajer Kim sedang menatapnya bingung.

"Tidak apa-apa." Sahutnya.

"Apa yang terjadi? Kau terlihat sangat kesal sekarang." Tanya Manajer Kim lagi, "Kau bertengkar dengan kekasihmu?" Lanjutnya.

Jungkook langsung berpaling, berkonsentrasi pada jalanan di depan, tapi sedikit menggelengkan kepalanya, jelas karena frustrasi.

IDOLWhere stories live. Discover now