Perjalanan Hidup Hana

38 9 0
                                    

Hiks...hiks...hiks...

Suara tangisan memenuhi kamar itu. Setiap malam selalu saja begini,orang tuanya selalu saja bertengkar dikala malam tiba.

"KAMU ITU JADI SUAMI GAK BECUS, AKU JUGA BUTUH UANG UNTUK KEPERLUAN SEHARI - HARI. UANG YANG KAMU KASIH AJA ITU BELUM CUKUP UNTUK KEBUTUHAN SEHARI - HARI!". Teriak seorang wanita kepada suaminya.

"AKU KERJA SEPERTI INI JUGA UNTUK KALIAN, KERJA SEBAGAI KULI SEPERT INI JUGA GAK MUDAH. MAU KERJA APA LAGI AKU HAH! IJAZAH PUN AKU TAK PUNYA, SETIDAKNYA KAMU TAU ITU". Jawab sang suami yang teriak pula kepada istrinya

"SUDAHLAH, AKU BOSAN HIDUP SEPERTI INI".

"KAMU PIKIR AKU JUGA TAK BOSAN? AKU JUGA BOSAN. APALAGI HARUS BERTENGKAR DENGANMU". Teriak sang istri sambil berlalu.

Suara itu, suara oramg tuan Hana yang sedang bertengkar terdengar hingga ke kamar Hana.

Ya nama anak itu adalah Hana. Seorang anak yang masih berumur 10 tahun yag sering kali menyiksian kedua orang tuanya bertengkar.

Kapan sih kalian sehari saja tak bertengkar, Hana pusing dengernya". Gumam Hana dengan menangis terisak di sudut kamar itu.

Keesoakan harinya...

Jam menunjukkan pukul 05.30 WIB.

"Hoam..." hana terbangun dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi. Kebiasaan Hana yang konser di kamar mandi tak dapat di ubah.

Dan ku akan tetap mencinta
Kau yang buatku mengerti
Dimana harus kukembali
Saat hancur dan terhempas
Dikesalahan yang sama

Kerispatih - Kesalahan yang sama

Kali ini Hana menyanyikan lagu milik Kerispatih, entah apa yang difikirkannya. Tiba - tiba lagu itu yang terlitas di benaknya.

Sehabis mandi dan ganti pakaian Hana pun keluar dari kamarnya untuk sarapan, tetapi sepagi ini Hana menyaksikan kembali pertengakaran orang tuanya lagi.

"Mau pergi kemana kamu?" ucap Hasan ayah Hana dingin sembari menghadang sang istri yang terlihat mau pergi.

"Aku mau pergi, aku sudah muak hidup denganmu. Daripada aku hisup denganmu penuh kekurangan mending aku pergi dari sini" jawab Nana ibu Hana kepada suaminya.

"APA KAMU GAK MIKIR, BAGAIMANA DENGAN ANAK - ANAKMUMU? ANAK - ANAKMU JUGA BUTUH FIGUR SEORANG IBU" Teriak Hasan kepada Hana yang tersulut emosi.

"AKU TAK PEDULI , BAGAIMANAPUN JUGA ITU TANGGUNG JAWABMU" Ucap Nana sambil keluar dari rumah.

"bisa-bisanya Nana pergi tanpa memikirkan anak-anaknya" ucap batin Hasan yang menatap kepergian Nana.

Mereka tidak mengetahui jika Hana sedari tadi melihat pertengkaran itu dengan tangisan. Hana bersyukur karena adik dan neneknya tak melihat pertengkaran itu. Hana pun berangkat sekolah sambil menangis tak memperdulikan apa yang akan di jawab ketika teman-temannya jika bertanya.

Malam harinya,,,

Hana duduk termenung di sudut kamar. Sekarang sudut kamar menjadi tenpat favorit Hana jika sedih. Tiba-tiba ia teringat pertengkaran orang tuanya tadi pagi.

"Aku mau pergi, aku sudah muak hidup denganmu. Daripada aku hisup denganmu penuh kekurangan mending aku pergi dari sini" jawab Nana ibu Hana kepada suaminya.

Ia menangis saat teringat ucapan ibunya saat pergi tanpa memperdulikan ia dan adiknya.

"Mengapa kau lakukan ini kepada kami bu? Apa salah kami? Apa kau tak memikirkan bagaimana persaan kami?" Ucap batin Hana

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Jan 23, 2019 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

Cerita Dalam GelasKde žijí příběhy. Začni objevovat