Part 5 : Bertemu Dengannya

33.8K 4.6K 423
                                    

Taeyong merasa frustasi.

Satu bulan yang lalu, Hanbin mengatakan kalau dia akan di jodohkan oleh orang tuanya. Dengan seseorang yang baru saja selesai menempuh pendidikannya di luar negeri.

Siapa yang tidak kecewa mendengar kabar itu dari kekasihmu sendiri?

Tepat setelah Hanbin mengatakan itu, Taeyong langsung memutus hubungan mereka.

Tak ada bantahan. Hanbin hanya diam dan membiarkan Taeyong pergi meninggalkannya sendiri di taman malam itu. Karena biar bagaimanapun juga Hanbin tak bisa membuat Taeyong merasa lebih baik, bahkan pria itu tak bisa hanya sekedar berkata "Aku akan membatalkan perjodohan kami." Tak bisa. Karena semuanya telah di atur sedemikian rupa oleh kedua orang tuannya.

Hanbin bagai hewan peliharaan bagi kedua orang tuannya. Selalu menurut, bahkan tak perduli jika itu bertentangan dengan kebahagiaannya.

"Haha..." Taeyong tertawa sarkas mengingat betapa Hanbin sangat patuh pada kedua orang tuanya.

Berbotol-botol minuman keras menemaninya di kedai pinggir jalan itu.

Tak ada yang mengenalinya, karena ini sudah sangat larut malam dan juga daerah cukup terpencil.

Entahlah. Taeyong merasa dunianya sangat berantakan.

Dulu, ia sangat yakin jika Hanbin mampu membahagiakannya.

Pria itu sangat baik. Membantunya sangat banyak.

Disaat semua orang lebih memilih menutup mata dan telinga mereka. Hanbin malah dengan sukarela melihat bakat Taeyong dan mendengarkan berbagai kisahnya.

Bahkan Hanbin menawarkan Taeyong untuk debut di Agencynya.

Hanbin sangat baik. Selalu menyayangi Taeyong. Selalu menjaganya.

Sampai...

Pria itu juga yang membuat Taeyong terluka.

Dan pria itu juga yang menghancurkan dunia Taeyong.

"Hiksss..." Taeyong terduduk di pinggir jalan.

Tangisannya yang pilu membuat siapa saja seakan ikut merasakan betapa menderitanya lelaki rapuh itu.

~Eomma~

Taeyong membuka matanya perlahan. Rasa pusing mendera kepalanya dengan sangat sadis.

Meringis pelan dan memegang kepalanya. Taeyong duduk perlahan di atas tempat tidur. Menatap kesekelilingnya dan menyadari jika ini bukan kamarnya.

Cklek

Taeyong menatap ke arah pintu yang terbuka.

Disana terlihat seorang wanita paruh baya dengan sebuah nampan di tangannya, dan seorang anak kecil yang mengekor di belakangnya.

"Selamat pagi Tuan, ini sup untuk meredakan mabuk Anda." Taeyong hanya diam saat wanita itu meletakkan semangkuk sup di atas nakas.

Taeyong menatap anak kecil yang sedari tadi hanya diam menatapnya.

"Hai..." Taeyong melambaikan tangannya dengan gemas.

Ia sangat menyukai anak-anak.

"Emm,,, Eomma?"

Taeyong mengernyit mendengar suara tak jelas anak itu.

"Tuan Muda, anda harus segera pergi ke sekolah. Ayo."

Eomma~ [Jung's Family] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang