6

3.7K 515 0
                                    

"Midoriya."

"[N-Name]-San?!"

Sapaan secara tiba-tiba dari [Name] mengagetkan Midoriya. Anak lelaki itu membuat [Nama] membuang tatapan bingung padanya. Pasalnya, Midoriya sedari tadi mondar mandir tak jelas didepan pintu ruangan yang akan menjadi kelas mereka.

"Sedang apa disini? Tidak masuk?" Tangan gadis itu memegang gagang pintu sembari masih menoleh pada Midoriya.

"Ha-hanya Gugup." Jawab midoriya kikuk. Jari telunjuknya menggaruk-garuk pipi yang sebenarnya tidak gatal.

[Name] menatap cuek Midoriya dengan ekspresi datarnya. Setelahnya tangannya segera menggeser pintu tinggi besar bertuliskan 1-A itu. Sebelum mengedarkan pandangannya, [Name] pertama kali disuguhkan pemandangan seorang pria tegas berkacamata. Sedang menegur Katsuki yang sekarang tengah berlaku tak sopan.

Meletakkan kakinya ke atas meja.

"Kau orang elit ya?! Berarti lebih mudah dong Aku menghancurkanmu!" Bakugou beujar dengan seringaian lebar. Lawan bicaranya kembali mengoceh menanggapi pria tinggi hati tersebut.

.
.
.

"Katsuki."

Diluar dugaan siapapun. [Name] ikut-ikutan menegur Katsuki. Dengan kedataran wajah dan langkah yang cepat namun berhentak pelan. Dia mendatangi Katsuki yang duduk secara tak sopan dikursi paling belakang.

"Dia benar" Gadis bertelinga kucing itu menatap si mata empat. " Kau tak boleh melakukan....hal ini" dia melanjutkan kalimatnya sembari kedua tangannya mengangkat dan menurunkan kaki Bakugou ke posisi semula.

Semua orang di kelas itu---kecuali Katsuki--- menatap horror tindakan mengejutkan [Name]. Si gadis yang tengah ditatap tak peduli. Yang dipedulikannya sekarang malah tatapan mematikan yang diberikan oleh Katsuki sendiri.

"Kau....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sedang apa berdiri disini ha?"

Seketika. Semua malah kembali normal. Yang lain melepas tatapan mereka dan tiba-tiba melakukan kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Berbincang, membaca, berkenalan dan lainnya.

Katsuki pun, yang tadinya sudah siap membuat hancur ruang kelas, malah biasa saja sekarang. Menatap bingung plus tidak nyaman dengan kehadiran [Name] yang tiba-tiba ada disamping tempat dia duduk.

Sikacamata yang tadi terlibat pun, tak lagi meperdulikan mereka berdua, dan sekarang malah sibuk berbincang-bincang bersama Midoriya didepan pintu kelas bersama seorang gadis yang baru datang.

[Name]. Gadis itu,mengabaikan Katsuki dan dengan santainya berjalan kearah tempat duduk yang diinginkannya. Tidak menghiraukan umpatan-umpatan yang diberikan Katsuki untuknya.  Barisan paling belakang. Berada diantara tempat duduk yang masih kosong dan seorang lelaki bersurai unik.

Masalah selesai.

Dengan ini.

Tak akan ada yang berpikiran aneh dengannya di hari pertama sekolah.

'Mengendalikan pikiran lagi, tidak salah kan?'

Tanpa [Name] sadari,dirinya yang kelepasan menghela napas panjang nan nyaring, ditatap oleh sepasang iris berbeda dengan wajah datar yang sama seperti dirinya.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

To Be Continued.

LOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang