Memilih atau Menderita ?
Hidup ini pilihan, jangan merengek. Masa 'manja' kalian sudah berakhir.
ㅡHati hati, tanpa sadar kamu bisa menciptakan seorang monster. Gunakan mulut dan tingkahmu dengan bijak!
|6 Member of Iz*ONE & 4 Member of STRAY KIDS|...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Apa yang kalian lakukan? Cepat selesaikan!
"Heh bungkus kuaci, gue bingung lo itu tutor game atau emak gue? Kok ngatur-ngatur."
"Udahlah Chan, gak usah ngegas lo."
Benar. Ini adalah penghuni room 4. Bangchan dengan Minju. Keadaan mereka sedikit lebih baik setelah sadarnya Minju dan berhasilnya Bangchan mendapatkannya.
Bangchan berjalan mondar-mandir, tak pernah ia gunakan otaknya sekeras ini. Apa yang harus dilakukannya kalau menjadi dia?
"Chan, Lo lagi mikir kodenya atau mikir lain?" Gadis itu menatap Bangchan dengan serius meski terlihat sendu dimatanya.
"Maksudnya?"
Ia menghela pelan, membenarkan duduknya dan melihat kearah lain sedangkan lelaki disampingnya masih memperhatikannya dengan saksama, "Dari raut lo, kayaknya lo gak lagi mikir kode. Lo mikirin Hyewon?"
Bulu kudu Bangchan berdiri. Terkadang dirinya takut dengan kekuatan alami Minju yang membaca raut atau perasaan orang lain, apalagi orang terdekatnya.
Bangchan mengalihkan pandangannya, "Hyewon ngelihat, dan gue gak tau harus gimana."
"Ngelihat?"
Ini memang permainan Tapi jangan anggap ini main-main Cepat selesaikan! Ini ancaman bukan peringatan ⚠️
Bangchan beranjak dari duduknya. Ia mulai memperhatikan tulisan aneh tersebut dengan serius. Bahasa si unknown.
pejbeucgj ii
"Yang paham bahasa ini cuman Felix. Bahasa orang tolol."
Selagi Bangchan mengotak-atik sesuatu dan berusaha membacanya. Minju terdiam bosan. Sesekali ia memiringkan kepalanya yang bertopang dagu, hingga tak sadar dirinya hampir jatuh. Sampai ia merasa.....Aha!
"CHAN! COBA LO PUTAR 180 DERAJAT!"
Bangchan menoleh, menautkan alis dengan gambar aneh, "Lo minta gue puter ini pintu 180 derajat?"
"YEU KAGA, LO MIRINGIN KEPALA!" Bangchan tidak tuli atau semacamnya tapi gadis itu masih saja berteriak, sebut saja 'terlalu bersemangat'.
