◾ Meet

14K 1.4K 157
                                    

Oh God, this reminds me
Of when we were young..

.

.

"Yak, Park Jeongwoo!"

Lelaki yang sedang bergelung dalam selimut itu mengerang ketika bokongnya terasa ditepuk berulangkali. Oh ayolah, dia cuma ingin tidur sampai siang di hari liburnya yang berharga ini!

"Park Jeongwoo! Jeongwoo-yaaa!"

Bokongnya kembali ditepuk, kali ini terasa lebih kuat disusul dengan tarikan pada selimutnya.

"Apa sih, Yeongue!"

Akhirnya dia mengangkat tubuhnya untuk duduk. Bibirnya merengut ke arah sahabatnyaㅡYeongue, matanya masih setengah tertutup.

"Kamu tidak ingin menyambut trainee dari Jepang?"

Jeongwoo mendesah, sedikit mendorong Yeongue yang sekarang duduk di sebelahnya, "sudah kubilang aku tidak peduli dengan grup itu!"

Sahabatnya itu mendesis, "kau sungguh menyia-nyiakan berkenalan dengan orang-orang ganteng tau!"

Kali ini Jeongwoo hanya bergumam dan kembali bergelung dengan selimutnya.

Yeongue kembali mendesis, kemudian berdiri, "yasudah, jangan menyesal nanti, Jeongwoo-ya." Lalu keluar meninggalkan kamar mereka.

ㅡHuh nyesel apanya. Jeongwoo sudah terlalu kenyang dengan wajah orang-orang Jepang.

.

Jeongwoo tak bisa berhenti meremas tangan Yeongue ketika mereka menunggu giliran masuk ke ruangan tempat penilaian bulanan nanti. Setiap akan melakukan penilaian seperti ini, dia gugup kok. Tapi kali ini dia lebih gugup lagi, terang saja, penilaian kali ini kan direkam dan masuk TV!

Jeongwoo akan masuk TV!

Diam-diam dia menahan senyum dalam hati. Kapan lagi bisa masuk TV? Tapi dia juga harus bekerja extra jika ingin tampil baik di program survival YG Treasure Box ini kan?

Tak terasa kini dia sudah duduk di dalam ruangan diantara Yongyue dan Inhong. Yang Hyunsuk sajangnim juga sudah masuk beberapa saat lalu.

Jantungnya tak berhenti berdetak kencang dari tadi. Tim A dan Tim B selesai dengan komentar tak baik dari sajangnim membuat jantungnya bertambah parah.

Jadilah sepanjang performance Tim mereka, Jeongwoo menari dengan agak kaku dan gemetar. Ah, ada apa dengan dia hari ini, huh?!

Jeongwoo sedikit melamun ketika telah kembali duduk di tempatnya semula. Yah, setelah sebelumnya sajangnim juga memberikan komentar kurang baik untuk tim mereka.

"Yah yah! Kamu belum bertemu tim J sama sekali, kan? Lihatlah, kamu pasti terkejut, mereka semua tampan, Jeongwoo-ya," Yongyue berbisik di telinganya.

Jeongwoo awalnya malas, tapi hey! Kamera sedang menyorot mereka, jadi tak mungkin dia menunjukkan ekspresi dia biasanya kan?

Jadilah ketika Tim dari Jepang itu masuk satu-persatu, Jeongwoo memperhatikan dengan seksama.

Dan tiba-tiba saja matanya melebar disusul dengan jantungnya yang kembali berdetak kencang.

Semua tim J sudah berjejer di depan sana, namun tatapan Jeongwoo tetap berfokus pada satu orang yang mungkin belum menyadari tatapan Jeongwoo sedari tadi.

"Dia..."

"Haruto?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haruto?"

"Hei, kamu tau kalau ada yang namanya Haruto? Darimana kau tau? Perasaan kemarin kamu tak ikut kumpul," Yeongue berbisik, tidak sengaja tadi dia mendengar Jeongwoo menggumamkan nama Haruto.

Entah kenapa Jeongwoo gelagapan, cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari tim J, "A-ah.. tadi pagi aku tidak sengaja dengar nama itu dari Junkyu hyung ehehe"

Yeongue mengendikkan bahu, mengabaikan perasaannya kalau tadi Jeongwoo sedikit gugup menjawab lalu kembali fokus ke arah tim J.

Sepanjang performance tim Jepang, pandangan Jeongwoo tal pernah lepas dari orang itu. Mulutnya bahkan menganga lebar. Wow. Keren sekali.

Benar saja, seusai itu, sajangnim memberi pujian kepada tim J. Entah sadar atau tidak, senyum Jeongwoo berkembang ketika orang itu tersenyum setelah sajangnim memberi pujian.

Ah, rindu sekali.

.

.

.

Lelakiㅡatau bocah?ㅡ kelahiran 2004 itu berjalan kembali ke ruang penilaian yang tadi, setelah sebelumnya mereka beristirahat dan berganti baju untuk penilaian individu.

Oke. Moodnya berada di puncak.

Timnya mendapat pujian dari sajangnim tadi. Ah, rasanya semua kerja kerasnya terbayar. Sedikit. Karena ia yakin jalan untuk debutnya masih panjang.

Sepanjang waktu tadi yang dilakukannya cuma melamun, antara senang dan gugup. Tentu gugup, sebentar lagi penilaian individu!

Ini pertama kalinya dia akan melihat kemampuan pesaingnya dari Korea. Bagaimana kalau nanti banyak rapper yang lebih jago dari dia? Oh, bahasa Koreanya pun belum terlalu lancar. Oh Tuhan, dia benar-benar ingin debut!

"Ayo kita lakukan hal yang beda dari sebelumnya," kebanyakan melamun hingga dia melupakan sekitarnya, "visual dari tiap-tiap tim, maju."

Uh-oh. visual? Tentu saja dia!

Sedikit tertawa dalam hati, dia mengalihkan pandangannya ke arah Kotaro, berpura-pura polos dia bertanya, "Mashiho akan maju?"

"Majulah, Haruto," Mashiho menyahut lirih. Diamini oleh Yoshinori.

Ketika dari tim lain satu-persatu maju, Haruto maju terakhir. Disoraki timnya dan disusul semua trainee, membuatnya tersenyum malu.

Semua berjalan mulus. Dia juga melakukan rap dengan baik. Sajangnim memujinya lagi dan lagi.

Penilaian itu terus berlanjut. Ketika nama Yedam disebut, dia mengangguk-angguk. Dia ingat Yedam. Kemarin dia menyalaminya dengan hangat dan trainee lainnya menyebut kalau Yedam itu trainee terbaik disini.

"Mari kita lakukan pertandingan. Yedam dan.. Park Jeongwoo yang berumur 15 tahun."

Haruto menyernyit. Park Jeongwoo? 15 tahun? Diam-diam dia menggigit bibir bawahnya. Ingin rasanya maju dan melihat langsung orang yang bernama Park Jeongwoo itu karena sialnya orang itu sedang berdiri membelakanginya. Oh, shit. Haruto tak bisa melihat wajahnya!

Setelah beberapa lama menunggu, kini giliran Jeongwoo bernyanyi. Oke, Haruto sedang menyiapkan telinganya benar-benar.

Let me photograph you in this light

In case it is the last time

That we might be exactly like we were before we realized

We were sad of getting old

It made us restless

It just like a movie

It just like a song..

Mulut Haruto menganga mendengarkan suara itu. Dan hatinya berdegup, suara itu benar-benar terasa tak asing.

Dan benar saja, ketika barisan itu bubar, Haruto melongokkan kepalanya, berusaha melihat wajah orang itu dengan jelas. Dan matanya melotot. Orang itu benar-benar...


Jeongwoo-nya.





.
To Be Continued.
.





Hai. Cuma mau ngasih tau.

Cerita ini emang aku ambil dari scene² di YGTB, tapi tidak secara detail sama dengan YGTB ya, kek tempat duduknya atau omongan² di YGTB bisa aja aku ganti disini eheh.

Dan tentu aja aku tambah bumbu-bumbu diluar YGTB~

Hope you like it and see you~

[✓] TREASURE ㅡHajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang