Percikan dengki semakin menyulut emosi
Guyuran amarah semakin menggumpal
Menyerabut pangkal akanan
Hati serasa panas merangas
Menghadapi amarah yang terkiprah
Kini dilema melanda
Bisakah aku iba dalam amarah ??
Sesekali logikaku turut serta
Mencoba melarutkan amarah
Tapi marahku tak terkendali
Ku coba agar hati turut serta jua
Namun ternyata hatiku menyerah
Hatiku memerah dipenuhi nanar api
Tapi selang hati dan logikaku turut serta
Kini daku bisa iba dalam amarahOleh : Firanita