"Jadi, kenapa kaca UKS bisa pecah?" tanya bu Dewi to the point.
"Saya salah lempar bu," kata Langit berbohong.
"Enggak bu, sebenarnya aku yang salah," kata Senja. Langit menatapnya tajam, sungguh tatapan itu mampu menghipnotis siapapun yang memandangnya.
"Jadi ini siapa yang bener?" tanya bu Dewi sambil menatap Langit dan Senja bergantian.
"Saya bu," kata Langit dan Senja bersamaan.
Bu Dewi memijat pelipisnya dengan tangannya sendiri. "Jadi siapa yang salah?" tanya bu Dewi, lagi.
"Saya bu," kata Langit.
"Enggak bu, ini salah kita berdua," kata Senja.
"Kali ini ibu gak akan ngasih hukuman berat, ibu cuma minta ganti rugi kaca UKS itu aja," kata bu Dewi.
"Hah?" Kata Senja sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.
"Itu harus ngeluarin uang banyak, please aku harus bilang apa ke kakak soal ini?" batin Senja sambil memainkan kukunya.
"Udah itu aja bu?" tanya Langit.
"Iya, sekarang kalian udah boleh istirahat lagi," kata bu Dewi. Langit dan Senja pun menyalimi tangan bu Dewi lalu keluar dari ruangan yang sangat menyesakkan itu.
Senja berjalan dengan menatap lurus sambil memainkan jari jemarinya, memikirkan bagaimana cara menyampaikan masalah ini pada kak Bintang.
"Gue bilang lo gak harus ke BK," kata Langit, pandangannya lurus ke depan.
"Tapi gue yang salah, gue kekencengan lemparin bola-nya." pasrah Senja.
"Dan sekarang gue sama sekali gak tau harus bilang apa ke kakak gue," lanjut Senja dengan mata yang berkaca-kaca.
"Gue yang ganti semua," kata Langit dengan nada datar.
"Beneran?" tanya Senja antusias.
"Ya," jawab Langit singkat, lalu berbelok menaiki tangga, sementara Senja terus berjalan menuju kantin dengan perasaan yang campur aduk. Antara senang dan terharu.
"Senja kemana aja sih? Aku cariin dari tadi tau," kata Olivia.
"Ke ruangan BK," jawab Senja santai.
"Hah? Ruang BK? Ngapain ih kamu?" tanya Olivia
"Mecahin kaca uks," jawab Senja.
"Terus kamu dikasih hukuman apa?" tanya Olivia
"Ganti rugi kaca yang pecah," jawab Senja.
"Itu kan mahal Ca, terus kamu bilang ke kak Bintang kayak gimana? Kak Bintang pasti marah kan Ca," kata Olivia yang memang sudah tau bagaimana sifat kak Bintang.
"Semuanya diganti Langit, mungkin dia orang kaya," jawab Senja.
"Kok tiba-tiba ke Langit sih? Emang mecahinnya berdua sama Langit?" tanya Olivia.
"Aku laper!" Seru Senja.
"Jangan ajak aku ngobrol aja, aku pengen makan," sambung Senja.
"Ck, hutang penjelasan ya," kata Olivia.
"Iya, entar di pc aku jelasin deh," kata Senja, Olivia hanya mengangguk.
"Gimana tadi? Ngobrol gak sama Arga?" tanya Senja.
"Sedikit, Agra-nya keburu pergi," kata Olivia dengan nada sedih.
"Aaah cuyungg, jangan sedih dong. Pasti ada waktunya kamu bisa ngobrol tentang banyak hal sama Agra, tapi gak sekarang," kata Senja.

YOU ARE READING
LANGIT SENJA
Teen FictionCOMPLETED [ March-12-2020] #1 in Langit Senja out of 44 stories [ April-16-2020] #19 in Langit out of 2.41K stories [March-12-2020] #66 in Senja out of 11.8K stories Naik-turun terus rank-nya. the beginning of writing February 1st, 2019 End of wr...