Antara Horror dan Nggak Horror

41 5 0
                                    

Sehebat apapun manusia, dia tidak boleh melupakan Tuhan, ingatlah untuk selalu berdoa :)

Masih tentang cerita aku dan sahabat-sahabatku nih.

Jadi, ketika aku berada di bangku kelas 2 SMP, sekolah kami mengadakan outing, kami diharuskan memilih teman sekamar kami, aku memilih Shintya. Pada hari Senin kami tiba di bandar udara dan kami take off pada jam 8 pagi menuju Halim Perdana Kusuma. Pasti donk.... aku senang banget. Saat kami sampai di Jakarta, kami mengambil koper kami masing-masing lalu naik ke dalam bus, aku dan Shintya berada di bus pertama, dan teman-temanku yang lain terpisah ke bus 2 dan bus 3. Pokoknya seru banget. Selama kami di Bogor, banyak pengalaman-pengalaman baru yang kami dapat.

Pada hari pertama kami menginap di Villa. Kami mendapat villa yang nyaman, di villa itu tidak hanya kami berdua saja, ada juga teman-teman kami yang lain. Kami memegang kunci villa itu. Pertama aku masuk, rasanya sedikit aneh, dan aku masuk ke kamar pertama, aku dan Shintya memutuskan untuk tidur di sana, dan yang lain di lantai dua. Kamar yang kami tempati lampunya cuma satu dan itu di dekat pintu, sedangkan kamar itu luas. Shintya tidur di dekat lampu itu sedangkan aku di dekat jendela (bayangkan seramnya). Aku dan Shintya langsung menaruh tas-tas kami, setelah itu kami semua menuju aula untuk acara selanjutnya.

Setelah selesai acara, kami kembali menuju ke villa kami, cukup jauh sih antara aula dengan villa kami, tapi masih lumayan. Ketika kami sudah sampai, kami langsung menuju kamar, dan kalian harus tahu, aku suka banget makan dan lapar tapi untungnya badanku sedang-sedang saja (tidak kurus, tidak gemuk). Jadi kami keluar menyeduh mie (cup). Pada saat kami keluar, teman-teman kami dari villa sebelah ke villa kami, katanya villa mereka nggak nyaman gitu, ada satu orang di anatara mereka bisa merasakan. Ya... jadi seketika aku ketakutan. Kami kumpul di ruang tengah, mereka juga bawa mie cup, jadi aku seduhin semua deh. Setelah selesai kami kembali ke kamar dan mereka menginap di villa kami karena Bapak guru kami patroli mengecek apakah kami sudah tidur atau belum. Ya... kalian tau kan kalau sudah pada ngumpul pasti begadang. Aku dan Shintya bergegas menuju kamar, sebelum tidur kami tidak lupa berdoa, apalagi aku donk, tidur di dekat jendela dan kondisi lebih gelap dan di depan aku ada kursi, jadi aku meminta dengan Shintya untuk membaca doa dengan keras-keras dan aku berdoa dalam hati sendiri. Utungnya sampai keesokan pagi tidak ada apa-apa. Aku juga tidak lupa mengetok pintu sebelum masuk ke villa itu (artinya permisi kami hanya mau menginap saja dan jangan ganggu kami)

Katanya beberapa teman kami dan guru-guru kami merasa diganggu di villa mereka masing-masing. Kami menginap di sana hanya 3 hari, dan setelah itu kami ke kota Bogor dan menginap di hotel (aku lupa nama hotelnya).



Jangan lupa vote n comment y, thanks :)

This Is My StoryWhere stories live. Discover now