O9. untuk bahagia mu

941 105 4
                                    

Bila kita ingin tahuSeberapa besar rasa yang kita punyaKita butuh ruang- Tulus, Ruang Sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bila kita ingin tahu
Seberapa besar rasa yang kita punya
Kita butuh ruang
- Tulus, Ruang Sendiri

🌻🌻🌻🌻🌻

Irene point of view

Aku sedang berada di puncak menara yang berada di belakang mansion keluarga Aunty Eliza. Di sini memang sangat mewah. Mansion bak istana milik Aunty Eliza memiliki banyak fasilitas yang tidak dimiliki oleh mansion lain. Seperti menara ini, Matthew mengatakan jika menara ini biasa ia tempati ketika sedang gundah. Selain suasananya yang hening, pemandangan bumi Paris dapat dilihat dengan sangat jelas di sini. Mengagumkan.

Aku masih saja berdiam diri di sini sembari membawa dua buku andalan ku. Buku design ku dan satu buku diary ku yang bersampul saphire blue.

Aku membuka buku diary ku setelah sekian lama tak tersentuh. Membuka ini, sama saja aku membuka luka lama kembali. Di halaman pertama, tampak sebuah foto usang yang hanya memperlihatkan siluet tubuh seseorang yang sangat ku kenal.

Dia Park Chanyeol, lelaki yang hampir tiga bulan sangat kuhindari. Aku masih ingat betul, gambar itu aku mengambil nya dengan diam diam ketika Chanyeol sedang menyandar di sebuah ring basket ketika masih sekolah dulu.

"Dulu, aku hanya mengagumi mu. Tak berani bermimpi menjadi kekasihmu."

Selanjutnya, aku membuka lembaran kedua yang berisi sebuah lirik lagu dari One Direction -Little Things-

-You'll never love yourself half as much as I love you
And you'll never treat yourself right darlin' but I want you to
If I let you know I'm here for you
Maybe you'll love yourself like I love you-

Sebuah lagu ketika sadar akan perasaan ku yang sudah mencintainya.

Aku menutup kembali buku ini, aku tidak bisa berlama lama seperti ini. Hidupku sekarang, bukan tentang kami berdua.

"Sudah selesai, Rene?"

Aku terkejut hingga tak sengaja menjatuhkan diary ku.

"Oh my God! Matthew! Buku ku terjatuh. Bisa tidak lain kali jangan seperti itu?"

Aku sedikit geram dengan sikap pria ini yang senang datang tiba-tiba. Dan....... oh diary ku! Sialan Matthew!

"Aku minta maaf, aku tidak sengaja." Aku melihat raut wajahnya yang berubah sendu. Namun, setelah kupikir, diary itu sudah sebaiknya kubuang sejak dulu.

"Tak apa, mengapa kemari?"

"Kita akan pergi ke butik hari ini, Mami menyuruhku mengantar mu."

Irene point of view end

🌻🌻🌻🌻🌻

Suasana pagi di ruang makan keluarga Park nampak lebih hening dari biasanya. Hanya terdengar dentingan garpu dan sendok yang beradu.

She's Gone ; ChanRene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang