kisah seorang gadis yang memiliki 3 saudara laki-laki yg super duper keren, namun tidak dengannya yg lebih memilih menyembunyikan kecantikan nya dengan rambut yg menutupi hampir di seluruh wajahnya. ia sangat menyanyangi adik laki-laki nya, hyunji...
"Wae...? Apa kau melarang ku eoh.. Ya soojung aa, oppa-oppa mu ini tak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan uri dongsaeng. Uri dongsaeng jinja daebak." Puji suzy
" Majja chagiya... Akulah yg terbaik " Bangga hyunjin
"Yaa..!! Kenapa kau memanggilnya chagi... Dia itu kakak mu! " Marah soojung
"Wae..?? Nan choa. Gomawo uri hyunjin"
" Ya... Suzy aa, dimana oppa mu? "
"Kenapa kau menanyakan nya noona? Apa kw menyukai salah satu hyung ku?? Ahahah daebak uri hyung"
"Ah... Aniyo.. Apa aku tdk boleh bertanya tentang mereka, eoh?? "
"Jadi siapa yg kau suka antara kami berdua?" Tanya jinyoung yg baru saja tiba bersama jae " Aku atau jae?? "
Nampak wajah soojung yg memerah.
"Oppa... " Teriak suzy senang melihat oppa nya yg baru saja sampai.
"Ya.. Oppa hentikan. Soojung itu tdk menyukai salah satu dari kalian. Dia hnya menyukai oppa-oppa plastik nya ini" Ejek suzy
" Ya... Park suzy. Jangan mengatai oppa ku itu plastik. Mereka sempurna sejak lahir" Bela soojung
"Soojung, berhentilah menyukai mereka. " Kata jae bijak.
"Sirro jae ssi. Nan choa uri oppa" Soojung
"Kw itu lebih cocok kalau bersama jae, soojung ssi. Jinja yo... " Giliran jinyoung
"Setuju hyung. Seperti nya aku serasi kalau bersama soojung. Benarkan suzy aa" Tanya jae pada suzy yg sekarang sedang menahan tawa.
"Nde. Uri oppa yg terbaik"
"Andwe hyung aa. Kw tak cocok dengannya. Kau itu seharusny berkencan dengan Mina Twice. Woah... Twice jinja daebak.. " Hyunjin.
" Bicara apa kau ini hyunjin. Minna Twice itu tak pantas untukku. Aku hanya menyukai soojung. Jinja, only soojung " Kata jae serius dan itu membuat soojung tersipu malu.
"Ya sudahlah.., sekarang kita makan dulu. " Ajak jinyoung
" Yaa... Kajja!! " Ajak suzy
"Oh... Hampir saja. Chagiya..., appa dan eomma akan menjenguk kita minggu depan" Kata hyunjin.
"Jinja yo... Wuah nan choa. Oppa kita harus menyambut kedatangan mereka" Suzy
"Harus... " Jinyoung
"Eoh... Soojung aa apa kau akan menginap disini?? " Tanya jae.
"Nde... Aku akan menginap disini" jawba soojung yg masih menahan malu karena terus digoda saudara Suzy ini.
" Kami tak punya kamar tamu disini " Kata hyunjin
" Nde..!?? " Kaget soojung
" Iya. Di apartemen ini hanya ada satu kamar dan kami semuanya tidur bersama-sama " Jelas suzy.
"Nde...!! Apartemen sebesar ini hanya ada satu kamar?? Apa klian sdah gila?? " soojung kaget.
"Wae... Kami semua Bersaudara. Lagian yah soojung aa tidur bersama itu lebih menyenangkan. Kita akan tidur ala zaman kerajaan Korea. Dan itu menyenangkan. Kau akan menyukainya. " Jelas jae
"Seperti itu rupanya. " Kata soojung sedikit syok
"Apa kau akan tetap menginap disini? " Tanya jinyoung sedikit menahan tawa.
" Hehh... Aku pulang saja. " Sesal soojung
"Wuahahahahahahahahahaha" Tawa 4 saudara meledak melihat ekspresi soojung yang berhasil di kerjai oleh mereka.
"Wae..?? " Tnya soojung
" Apa kau gila. Mana ada apartemen sebesar ini dengan satu kamar?? Yaa... Kami sedang mengerjaimu." Jelas suzy
" Tapi, wajah kalian sangat meyakinkan " Polos soojung
" Ahahaha Mianee chagiya.., tapi kalau kau mau , kau boleh tidur dengan ku" Kata jae menggoda soojung
"Sirro... " Bantah soojung
Tawa bahagia menghiasi malam di apartemen ke4 saudara itu. Mereka menikmati makan malam apalagi dengan kedatangan sahabat dekat suzy, soojung.
TBC
Maaf kalau banyak typo nya... Vote&comment nya... IG : pu2th
"Baca ceritaku yang lain juga yah ☺️"
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
"Kamu apakan anak saya?!!" Tanya Evita. Suaranya sedikit bergetar melihat bekas merah di wajah putra bungsunya itu. "Jawab pertanyaan saya jalang!!" Bentak Evita
"Maaf Bun, maksud saya nyonya, saya hanya memukulinya karena dia menuduh saya berzina dengan sahabat saya" dusta Alana. Ia tau, jika kejujurannya tidak akan diterima disini.
Pernyataan Alana membuat Kenzo terkejut. Bagaimana bisa ia mengatakan hal yang akan membuatnya semakin disiksa. Alana, tetap saja Alana. Tidak ada yang tau apa yang dipikirkannya.
Plak..!! "Lagi dan lagi kamu melukai adik saya" satu tamparan diberikan Gavin pada Alana. Ia sangat membenci semua tentang Alana. "Kamu mau membunuh adik saya juga hah?! Dasar jalang!" Plak ... plak... Dua tamparan sekaligus dirasakan Alana lagi.
"Ampun kak, hiks... Ampun..." Mohon Alana saat tubuhnya ditendang Gavin. Ia sangat marah. Gavin sangat sensitif terhadap perlakuan kasar pada adiknya. Dia akan menyiksa orang itu sampai kritis.
"ampun kak... Kumohon, hentikan kak.. hiks... Sakit kak... Sakit... Hiks ... Aku juga adik kakak kan? Kenapa kakak menyiksaku seperti ini... Hiks... Sakit kak... Sakit... Ampun..."
Gavin terus menyiksa Alana tanpa ampun. Seketika air matanya ikut menetas. Ia merasakan panas dihatinya. Perasaan apa ini? Masih belum puas, Gavin melempari vas bunga ditangan Alana hingga membuat tangan Alana terluka parah. Beberapa anggota keluarganya tak mempedulikan itu, baginya hal seperti ini adalah tontonan yang luar biasa dirumah ini. Terbukti dengan Kenzi yang terus merekam adegan tiap adegan dalam menyiksa Alana.
