• Dear, Mr. RM

4.6K 583 187
                                    

Dear, Mr. RM
Part of Dear Series.
Twoshoot! [1/2]
Segala spam dan voment sangat berharga

Typo menandakan gue masih manusia, bukan cheonsa :)







***

Lee Yejin mengetuk-ngetukan jari telunjuknya di lengan kursi yang ia duduki. Di pangkuannya, terdapat sebuah i-pad berwarna putih yang sedari tadi digunakan.

Yejin mengerutkan kening. Bibirnya berkali-kali menggumamkan kata 'wah' lirih.

"Yejin, apa masih lama?" kata seseorang yang tiba-tiba masuk ke ruangan itu.

Yejin menaikkan kepalanya, menoleh ke sumber suara. Headset yang sedari tadi menyumpal pendengarannya, ia lepas. "Oh, kau ternyata. Kenapa?"

Si pria yang menjadi manager Yejin itu menghela napasnya. "Ya Tuhan, Yejin. Sedari tadi aku menunggu di luar. Kau bilang ingin ganti konstum, tetapi justru duduk duduk santai di sini." Pria itu mendengus kesal atas tingkah artisnya ini.

Yejin pun tertawa konyol. "Maaf, maaf, aku hanya sedang melihat lagu yang baru rilis ini," katanya sambil memperlihatkan i-pad miliknya pada sang manager. "Bagus sekali, aku suka."

"Oh, lagu ini. Jelas pasti bagus, yang membuat saja RM."

"RM?"

"Iya, dia adalah salah satu penulis lagu yang produktif. Dulu saat SMA bergabung dengan suatu grup bersama enam orang lainnya. Sekarang, dia beralih menjadi penulis lagu." Sang manager terlihat menjelaskan. "Tahu, aku benar-benar menyukai lagu-lagunya. Kupikir dia benar-benar seorang jenius!"

Yejin mengangguk menyetujui. "Benar. Aku sering mendengarnya, tapi tidak terlalu mengenal orang itu. Kupikir mungkin kita bisa bekerja sama dengannya lain waktu. Aku juga menyukai lagu buatannya, ngomong-ngomong."

"Yeah, tapi dia sedikit susah untuk didekati. Maksudku, dia hanya membuat lagu untuk artis-artis yang sudah dekat dengannya. Kadang dia hanya menciptakan lagu, menyuruh orang random untuk menyanyikannya, kemudian mengunggah lagunya itu di SNS miliknya."

"Wah, sepertinya kau tahu betul tentangnya." Yejin memicing.

"Tentu saja! Asal kau tahu saja, ya, dia itu incaran semua agensi! Kau sendiri sudah tahu kualitas lagu-lagunya, kan? Semua agensi memperebutkan agar artis mereka bisa menyanyikan lagu RM!" seru sang manager.

"Lalu, memangnya kau sudah bertemu dengannya?"

Manager itu mengangguk. "Pernah, tentu saja! Di kedai kopi yang sering kau kunjungi itu, loh! Dia juga sering ke sana. Beberapa kali aku bertemu dengannya saat sedang membelikan kopi untukmu."

"Benarkah? Sepertinya aku harus sering-sering datang sendiri ke kedai kopi itu," kata Yejin.

"Aku sangat menyetujui pemikiran itu! Setidaknya ringankanlah sedikit pekerjaanku, Yejin. Kau ini selalu minta dibelikan kopi setiap hari, sekali-kali pergilah ke sana sendiri."

Yejin tertawa. "Iya, iya, maaf. Aku hanya malas jika harus diikuti oleh paparazzi gila berita itu."

"Terserah kau saja, lah." Manager itu memutar matanya. "Ayo, sekarang sudah waktunya untukmu naik panggung. Ini comeback pertama di tahun ini, semangatlah!"

"Ay! Ay! Captain!"

***

Yejin mengeratkan mantel yang membungkus tubuhnya. Padahal ini bukan saatnya musim dingin, tetapi kenapa udara benar-benar membuat tulang gemeletuk? Yejin tidak habis pikir.

Dear, Mr. RMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang