One

9 2 0
                                    

Cuma dia, Wang Ji Er
orang yang masih mau jadi temen gue, setelah tau semua fakta itu

Sudah dua hari gadis itu tidak keluar dari persembunyiannya, dua hari itu juga tidak bergerak sama sekali. Ruang petak kecil ini adalah zona teritorinya, tidak seorang pun diperbolehkan masuk.

Dengan earphone usang abu-abu yang menempel di telinganya, disambungkan dengan handphone yang masih terhubung dengan charger. Dua hari itu playlist musik dari handphonenya tidak berhenti berputar. Lalu cahaya pagi dari jendela menyoroti dirinya, lebih jelas ke wajahnya. Ia mulai bangun dan beranjak dari ranjang, bersiap dang menjalani aktivitasnya hari ini.

"Eunbi! Are you ready for this amazing day"

Pria ceria itu lagi, gadis itu hanya mendengus kesal setiap hari diganggu olehnya, bahkan 2 Hari berharganya (sabtu dan minggu) pun diusik.

DOK! DOK! DOK!

"Babi males ayo cepet!" Ujar pria itu lagi

"BERISIK!"

Eunbi keluar dari teritorinya menghampiri pria ceria itu

"Gak usah intip2 kamar gue, Wang Jia Er"

Ujar gadis itu saat membuka pintu dan pria ceria berusaha mengintip apa yang ada didalam kandang singa itu

"Gausah panggil aku pake name itu dong" Ujar pria itu sambil memonyongkan bibirnya

"Gausah sok imut, jijik gue"

"Kenapa sih gaada yang boleh masuk flat lu?"

"Suka-suka gue"

Sudah biasa, sudah kuat, dan sudah tabah
Jackson hanya tersenyum mendengar jawaban Eunbi karena ia memang gadis yang dingin dan acuh.

"Lo gak tidur ya? Kok mata lu gitu ?"

Masih tidak kapok untuk bertanya kepada gadis cuek itu

"Bukan urusan lo, buru ah cari sarapan gue laper!"

Untung gue suka, kalo engga udah gue slepet ni manusia
ujar Jackson dalam hati

Mereka berdua berada di kafetaria kampus, Jackson menemani gadis dingin itu sarapan pagi.

"Pelan-pelan aja makannya, nanti keselek" kata Jackson yang menatap Eunbi makan dengan lahap dan dibalas dengan kibasan tangan

"Bisa diem gak sih! Gue lagi konsen makan, ntar kalo keselek gimana! Lo bacot mulu!"

HADEH

Jackson reflek menutup mulut, menatap Eunbi sebentar lalu tersenyum sekilas. Ia sudah benar-benar biasa diperlakukan Eunbi seperti ini. Tetapi ia tidak pernah marah, ataupun kesal pada sikap Eunbi karena sudah maklum.

"Ha'ah, masih laper gue" Eunbi memegang perutnya yang masih belum puas melahap satu porsi mie ayam dan dua potong roti bakar

"Weekend kemaren lo ga makan sama sekali?"

"Lo ga ngasih gue makan sih, ntar kalo gue mati di flat gimana?"

"Kan gue gantung makanan di gagang pintu flat lo kemaren"

"Dimakan kucing tetangga"

Jackson mendengus sedikit kesal, gadis dingin ini tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

"Bi, lo harus belajar urus diri lo mulai sekarang, nanti kalo gue udah.."

"Gue bisa mandi sendiri kok, ini juga makan sendiri, gue bisa urus diri...."

"Tapi kemaren lo ga makan dua hari, setidaknya kan lo bisa jalan ke warteg depan nyari makan. nanti kalo lo sakit siapa yang repot? Hm?"

Ada sedikit jeda dalam obrolan mereka, baik Jackson maupun Eunbi sama-sama diam.

"Kalo lo udah ga betah jadi temen gue, bilang aja. Gue mau kekelas"

Eunbi beranjak pergi meninggalkan Jackson yang menatap punggung Eunbi sendu dan tersadar kalau dia sudah salah ngomong

"HWANG EUNBI!"

SinB Pov

Gue lagi males debat sama Jackson, gue tau dia ga bermaksud jelek bilang kaya gitu karena emang gue itu keras kepala. Jackson satu-satunya orang yang masih bertahan deket gue setelah kejadian waktu itu. Kejadian dimana terbeber sudah kalo gue anak laki-laki bajing itu.

Presetan sama itu semua, tiba-tiba gue pengen nelpon ayah
Ayah terbajing sedunia

"Halo? Ayah"

"Kenapa kamu telpon, saya lagi sibuk"

"Emang kenapa, eunbi kan kangen sama ayah-"

Ada sedikit jeda dalam obrolan yang mereka lakukan

"Yang tingkah lakunya gak selayaknya ayah, hehe"

"Saya bukan ayah kamu"

"Ayah ku sayang, aku masih pegang bukti-bukti itu"

"Mau apa kamu? Saya udah kirim uang bulanan ke kamu kan? Masih belum cukup juga?"

"GUE GABUTUH UANG HARAM LO! GUE BUTUH LO MATI!"

-tuut-

Eunbi memutus sambungan teleponnya.

"Kamu emang ga kapok ya cari masalah"

Suara yang familiar ditelinga Eunbi, Jackson datang membawa kresek berisi makanan dan duduk dihadapan Eunbi

"Lo ga kelas?"

"Makan, katanya masih laper. Aku mau kekelas, jaga diri. Bye"

Kalau Jackson ngomong pake aku kamu, artinya dia lagi marah

















Di sisi lain di ruang kerja ayah Eunbi

"Tangkap anak itu, lalu bawa dia ke Minhyun, saya udah ga tahan sama dia. Anak haram emang ngrepotin aja bisanya" Ucap Tuan Hwang memberi titah kepada bawahannya

"Baik Tuan" Ucap salah seorang pegawai yang baru saja diberi titah.

TBC


Sleeping BeautyWhere stories live. Discover now