Pt.1 ~Manga~

2.1K 86 53
                                    

Author pov

"Faraeeeel! bangun nak!,Udah kelas 2 SMA dibangunin Bunda nya!, nggak malu?"

"Eum?, 5 menit lagi bun. Rael masih pengen tidur.. semalem belajar ngebut bun"

"Nih anak malah enakin tidurnya.. FARAEL!?"

Farael pov

"Iyaa bunda~ ini udah bangun nih"

Aku melempar selimut dengan tak berperasaan, dan menuruti perintah bunda yang menyuruhku bangun untuk mandi lalu berangkat sekolah.

"Cepet mandinya!, Mas mu ada kelas pagi. Kamu ditinggalin baru rengek rengek kayak kemarin sama Ayah"

Bunda terus mengomel tentang insiden ku tempo hari lalu yang ditinggal Mas Bayu berangkat kuliah nya. Aku ke sekolah diantar kakak ku, Mas Bayu.

"Iya bunda, Farael mandi"

Oh ya! Aku belum perkenalan..
Nama ku Farael Anthony, umur ku
17 tahun, lahir tanggal 17 Juli.
Sekarang aku kelas 2 SMA di SMA Negeri Gemilang Jakarta. Hobi ku membaca manga, aku mengikuti ekskul jepang di sekolah. Sudah ya perkenalannya.

Sekarang aku sudah memakai seragam osis lengkap dengan rompi biru donker salah satu atribut wajib sekolah SMA Negeri Gemilang, sekolah ku.

Aku berjalan menuju ruang makan, disana sudah ada Ayah yang membaca koran dan secangkir kopi yang menemaninya. Mas bayu yang sibuk dengan smartphone nya, biasa main sosmed. Ngomong ngomong Mas Bayu itu jomblo.

Aku sendiri juga sih, sebenarnya aku tidak ingin berpacaran waktu sekolah. Kata Bunda pacaran membuat boros. Secara.. ,jika pergi kencan, apalagi saat pacar ingin beli ini itu sang cowok akan membelikan sesuatu untuk pacarnya. Dan semua itu sudah terbesit di pikiran ku betapa jenuhnya jika berpacaran saat masih sekolah, terlebih lagi bisa melupakan waktu untuk belajar.

Ok, sejenak aku melupakan monolog tentang pacaran. Sekarang aku sudah duduk di kursi ruang meja makan. Bunda sibuk membawa piring, sendok dan teko berisi air putih serta tak lupa membawakan sekotak susu MilkUtra kesukaan ku.

"Bun hari ini Farael ada ekskul jepang, jadi pulang nya agak sore"

"Bawa bekal ya?, bunda bikinin"

"Iya deh bun, Mas.."

"Ya dek?"

"Nanti aku dijemput ya, aku WA nanti"

"Ck!, pulang bareng temen gitu lho dek, mas bukan babu mu"

"Eh eh! Bayu ngomong apa sama adek?.. saudara nggak boleh ngomong ngawur. Harus tolong menolong" itu Ayah yang angkat bicara.

Plak!

Bunda memukul punggung Mas Bayu tidak terlalu keras, tak lupa bunda membawa bekal untuk ku nanti di sekolah.

"Aduh!, Bunda kok mukul bayu sih?"

"Kamu tuh ya, sama adek kok judes gitu?, sama adek sendiri aja judes apalagi nanti sama pacar kamu sendiri. Udah sana gih berangkat, nanti keburu telat"

Aku memasukkan kotak bekal ku ke dalam tas, saat terjadi cek cok tadi antara Mas Bayu, Ayah dan Bunda, aku hanya diam. Karena perkataan Mas Bayu mungkin benar. Mas Bayu itu sayang sekali pada ku, sebagai adik. Dia selalu membelikan ku martabak coklat keju jika aku belajar untuk ujian, saat aku sakit Mas Bayu juga langsung sigap memeriksa kan ku ke dokter sewaktu Ayah dan Bunda sedang tidak ada rumah. Aku sadar mungkin Mas Bayu tadi sedang ada masalah makanya dia berbicara ngelantur.

Aku dan Mas Bayu sudah berada di dalam mobil. Mas Bayu diam sama hal nya denganku, dia menghela nafas dan mulai membuka suara.

"Maaf ya dek, tadi Mas ngomong kasar"

Osmanthus/金木犀 「On Revision」Where stories live. Discover now