17.

2.9K 389 166
                                    

21 December 2021

Sudah tiga bulan berlalu sejak pertemuan rahasia Doyeon, Guanlin dan Wonyoung. Dan juga, sudah empat bulan Seokjin dan Sowon tidak bertemu ataupun menghubungi satu sama lain.

Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing. Salju yang turun dan suhu udara yang dingin tidak membuat mereka malas bekerja.

Sowon kini sedang menuju perusahaan busana terbesar di Asia, untuk membahas masalah proyek desain busanannya.

"Nyonya Sowon, kita sudah sampai." Ucap Somin memberhentikan mobilnya di depan sebuah gedung tinggi.

"Terima kasih sudah mengantarku kesini, Somin." Ucap Sowon.

"Tidak, Nyonya. Ini sudah tugasku untuk melakukannya."

"Jika saja garasiku tidak tertutup oleh salju, aku tidak akan merepotkanmu seperti ini. Untung saja kau bisa membantuku, Min."

"Tidak apa-apa, Nyonya."

"Baiklah, aku masuk dulu. Kau tidak usah menjemputku, aku bisa naik taksi nanti." Sowon mengenakan kacamata hitam dan syal tebalnya.

Somin mengangguk. "Hati-hati, Nyonya. Para wartawan bisa saja mengikutimu atau menyerbumu dengan ribuan pertanyaan."

"Aku bisa mengurus itu sendiri. Tenang saja, kau tidak perlu khawatir." Sowon membuka pintu mobil. "Aku titip kantor padamu ya. Sampai jumpa!"

Somin mengacungkan jempol, dan Sowon menutup pintu mobil sambil melambaikan tangannya. Tidak lama kemudian Somin melajukan mobilnya dan menghilang dari pandangan Sowon.

Setelah itu Sowon berjalan masuk ke dalam Park Corp., yang CEO nya merupakan kolega dari mantan suaminya itu.

"Selamat siang, Nyonya. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang resepsionis ketika melihat Sowon masuk.

"Saya ingin bertemu Tuan Park Chanyeol."

"Apakah Nyonya sudah membuat janji kepada beliau?"

"Sudah. Saya Kim Sowon. Saya sudah membuat janji dengannya jam 1 siang ini." Jawab Sowon.

Wanita itu cukup terkejut mendengar Sowon memperkenalkan diri.

"Oh! Maafkan saya, Nyonya Sowon. Saya hampir tidak mengenal anda karena kacamata hitam itu." Sang resepsionis itu membungkukkan tubuhnya.

"Tidak apa-apa, Nona." Sowon jadi tidak enak sendiri.

"Tuan Park sudah memperingati saya agar menyambut anda dengan baik. Anda merupakan tamu kehormatan disini, maafkan saya karena tidak mengenal anda." Gadis itu masih teru meminta maaf.

"Sungguh tidak apa, Nona," Sowon melihat name tag gadis itu. "Nona Shin Yekyung."

"Ayo, biar saya antarkan ke ruangan Tuan Park." Tawar Yekyung.

"Ah tidak usah. Saya tahu dimana ruangan Tuan Park. Saya bisa sendiri." Tolak Sowon.

"Tidak, Nyonya. Kata Tuan Park, saya harus memastikan nyonya ke ruangannya dengan selamat."

"Nona Yekyung," Sowon tersenyum dengan sabar. "Saya bukan anak kecil lagi yang harus diantarkan dan dijaga. Lagi pula saya sudah pernah ke kantor ini sebelumnya."

"Tapi saya takut Tuan Park akan memarahi saya nantinya karena tidak mengantar nyonya." Yekyung masih bersikeras.

"Jika Tuan Park memarahimu, saya yang akan duluan memarahinya. Kau jangan khawatir seakan-akan dia akan memecatmu nanti." Ucap Sowon.

"Baiklah, Nyonya." Yekyung membungkuk.

"Lanjutkan pekerjaanmu, Yekyung. Tidak usah khawatir. Saya pergi dulu ya." Sowon tersenyum pada Yekyung lalu pergi menuju lift.

Break ; jin sowon✔️Where stories live. Discover now