9)Keluarga Farzam.

1.5K 65 39
                                    

Farzam Faqihuddin Aminullah, Abinya bernama Muhammad Yusuf Al-Amin dan Umminya bernama Hannah Safinah Azkiya.

Sebenarnya Farzam memiliki saudari kembar, namanya Farihah Izzunnisa Khannum. Namun, Farihah disekolahkan di tempat Umminya menimba ilmu dulu, SMPIT Shidqia Islamic School.

Diantara para sahabatnya, hanya Arkan yang tahu kalau Farzam memiliki saudari. Karena Arkan dan Farzam memang bersahabat sejak MI, jadi mereka sudah mengenal dekat satu sama lain.

Menurut Farzam sendiri, Farihah dan Huwaida itu sangat mirip, dari wajah sampai kepribadian. Ketika melihat Huwaida, ia merasa sedang melihat Farihah. Dan ketika sedang melihat Farihah, ia merasa sedang melihat Huwaida, saking miripnya mereka.

•Di rumah keluarga Farzam•

'Tok tok tokk!'

"Assalamu'alaikum! Kak, Kakak..!" panggil Farihah sambil mengetok pintu kamar Farzam.

"Wa'alaikumussalam. Kenapa, Dek?" jawab Farzam, lalu membukakan pintu.

"Ajarin Adek, dong!"

"Ajarin apa?"

"MTK. Ada PR nih, susah banget!"

"Kerjain sendiri, sana! Kakak juga banyak PR,"

"Ihh, mau ya Kak? Please! Aku do'ain deh biar jadi jodohnya Huwaida," pinta Farihah sambil memasang wajah memelas.

"Hish! Na'am-na'am, ayo masuk!" jawab Farzam sambil berlalu ke kamarnya.

"Ciee! Kakak beneran ya, suka sama Huwaida?" ledek Farihah seraya menyusul sang Kakak ke dalam kamar.

"Yaudah, gak jadi nih, ngajarinnya!" ancam Farzam.

"Eh! Bercanda, bercanda! Maafin, ya?"

"Hm.."

Lalu mereka pun belajar bersama.

Oh, iya. Pada cerita HALWA, Hannah-Ummi Farzam menyukai Farhan-Abi Huwaida dan Yusuf-Abi Farzam menyukai Halimah-Ummi Huwaida. Lalu, kok akhirnya Yusuf malah menikahi Hannah? Padahal 'kan dulu mereka belum pernah bertemu? Nah, jadi gini …

•Flashback ·on·•

Yusuf saat itu masih berumur 20 tahun, sedang kuliah jurusan Bahasa Arab. Dan kebetulan, Hannah juga berkuliah di kampus yang sama dengannya. Di sanalah mereka bertemu.

Yusuf pun sudah tau jika dulu, Hannah pernah menyukai Farhan, suami dari akhwat yang pernah disukainya. Begitupun sebaliknya.

Akhirnya, Yusuf pun memilih untuk mengajak Hannah ta'aruf, lalu mengkhitbahnya.

Pernikahan mereka pun dilaksanakan lalu, lahirlah kedua anak mereka, kembar sepasang. Farzam Faqihuddin Aminullah dan Farihah Izzunnisa Khannum.

•Flashback ·off·•





•Di rumah Farhan-Halimah•
•Halimah's POV ·on·•

Aku penasaran, apa zaujy (Farhan) masih menyukai Hannah, memang.. Itu dulu, dan sekarang kami sudah menikah bahkan sudah memiliki dua anak. Namun, entah mengapa, aku merasa kalau zaujy masih menyimpan perasaan pada Hannah.

Ya Allah, aku harus bagaimana? Ya mughitsu, aghitsni..!

•Farhan's POV ·on·•

Hm.. Hannah apa kabar, ya? Kurasa, dulu aku terlalu kasar padanya. Kira-kira siapa ya, yang menjadi suaminya saat ini? Dan, anaknya bagaimana, ya? Bagaimana dengan kehidupannya sekarang? Ah, aku jadi penasaran.

Terkadang, aku sempat berpikir, bagaimana jika jadinya zaujaty (Halimah) menikah dengan Arfan, dan aku menikah dengan Hannah?

Eh! Astaghfirullah.. Ya Allah, bisa-bisanya aku berfikir seperti itu.. Sadar, Farhan! Kalian sudah memiliki keluarga masing-masing.

Astaghfirullah!!





•Kamar Huwaida•

Drrt..drrrtttt...

"Eh, Kak Aira?" monolog Huwaida setelah melihat siapa orang yang meneleponnya.

"Assalamu'alaikum, Huwaida!" seru Aira di seberang sana.

"Wa'alaikumussalam, Kak Aira! Tumben, nelepon. Kenapa?"

"Kangen, hehe. Kamu kapan ke sini?"

"Aku juga kangen! InshaaAllah, pas liburan kenaikan kelas aku ke sana,"

"Ooh, oke! Eum, itu …"

"Kenapa, Kak?"

"Yussof, gimana?"

"Makin hari, makin ngeselin! Gangguin aku mulu, 'kan kesel!"

"Ya Allah, hahaha! Yussof itu, suka sama kamu. Makanya jadi begitu. Dia aja ngebatalin perjodohan kami, dan minta ke Abinya buat dijodohin sama kamu,"

"Hm, na'am, sih. Asif ya, Kak! Gara-gara aku …"

"Udah lah, gak apa kok. Lagian juga bukannya kamu lagi suka, ya sama Arkan?"

"Na'am, Kak!"

"Terus gimana, dong?"

"Gak tau nih,"

"Yaudah lah, mendingan kita jalanin dulu aja! Eh, udah dulu ya? Kakak dipanggil nih, sama Ummi. Assalamu'alaikum,"

"Na'am Kak, oke deh! Wa'alaikumussalam,"

Setelah selesai berbincang dengan Aira, sepupunya. Huwaida pun merasa lebih lega. Ya, karena dia bingung harus bagaimana? Dia menyukai Arkan, Arkan juga menyukainya. Tapi Yussof juga menyukainya, sedangkan Aira menyukai Yussof. Dan juga, Huwaida dan Yussof malah akan dijodohkan oleh keluarga mereka.

Lalu, Huwaida harus bagaimana?

Mana yang harus ia pilih?

Tradisi keluarga atau perasaannya?

































Bersambung..√>.<√

Asif ya, author lama updatenya:(

Soalnya author habis kena writter's block+akhir2 ini thor sering sakit, jadi gitu, deh..

Jangan lupa baca cerita author yang lain, 'Iinah Istiqaamat Fil Hijrah!!

Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama√^.^√

Syukron..!

[SDRS2] HASNA | SELESAI✓Where stories live. Discover now