Contrary Rear - 21

8.3K 450 25
                                    

"Lo ngapain sih ubrak abrik lemari gue?!"

Anna tampaknya tak peduli dengan bentakanku. Ia terus asik mengobrak abrik lemari ku dan mengeluarkan beberapa baju terbaikku.

"Anna!"

Anna menoleh lalu menatapku sedikit kesal. "Apaan sih?"

Aku berdecak sebal. "Lo yang apaan. Ngapain sih lo?"

Anna menatapku dari atas sampai ke bawah. Ia menggeleng tak suka lalu menatap ku lagi. "Lo tuh ya," katanya kesal. "Masa lo mau ke mall kayak gitu. Pake sweater panjang belel sama celana jeans panjang yang bahkan warnanya udah pudar gitu. Gue bukan ngina ya, tapi itu aura muka lo jadi keliatan makin suram."

Aku hanya mengernyit bingung. "Lah terus?"

"Lo tuu aduhh... Ya diganti dong bajunya. Ayolah kita seneng - seneng. Jangan mikirin Aidan. Kita seru - seruan. Kita salonan, belanja. Tujuan gue ngajakin lo keluar kan biar lo seneng. Tapi kalo dari rumah aja tampang lo udah suram banget dan kayak ga niat gitu yang ada lo keliatan galau non!"

"Kan gue emang ga niat." sahutku. "Lagian gue mau pergi bareng siapa nanti prom?"

Anna berdecak tak suka. "Cowo di dunia ini ga cuman Aidan. Dan elo cakep plus pinter. Semua orang juga pasti mau, ama lo."

Anna akhirnya berhenti bicara dan menyodorkan ku dress santai bewarna peach selutut milikku. "Nih. Cuci muka lo, pake ini. Gue mau lo udah senyum dan seger pas keluar dari kamar mandi. Ga keliatan kayak orang sedih."

Aku hanya mengangguk. Percuma aku membantah, karena malahan nanti Anna semakin mengomeliku. Mending aku simpan tenaga ku.

"Ayo sana. Zahra juga udah nungguin, dia mau ikut."

Aku mengangkat sebelah alisku. "Zahra ikut?"

Anna mengangguk. "Iya, soalnya dia gatau cara milih gaun. Dan dia gamau Dylan temenin dia karena nanti Dylan udah tau dia mau pake gaun apa. Udah sana, cepet!"

* * *

"Kamu bener gamau aku yang temenin?"

Aku mengangguk. Aduh Dylan kenapa ngebet banget sih mau ikut?

Daritadi udah 10 kali dia nanya gitu. Astaga, ini urusan cewe! Dan aku gamau juga nanti kalo Dylan tau aku mau pake gaun apa. Nanti ga special dong.

Dan betewe, besok sekolah libur. Ya iyalah libur, anak - anaknya kan butuh waktu buat salonan dan lain - lain.

Mungkin aku punya masalah yang membuatku terlihat suram. Tapi biar lah kali ini aku bersifat seperti remaja normal biasanya. Remaja yang biasanya memikirkan gaun, pacar dan lainnya.

Jujur, aku sudah merelakan soal keluargaku. Dan untung saja mataku belum bengkak sama sekali.

Aku tersenyum lebar saat melihat Kak Alice dan Kak Anna turun dari lantai 2. Aku pun berdiri tak terkecuali Dylan.

"Ayo Ra, kita jalan." ucap Kak Anna lalu menarik tanganku. Aku pun mengikutinya dan melambaikan tangan pada Dylan yang menatapku dengan pandangan yang tak kumengerti.

Ah sudahlah.

Kami pun masuk ke dalam mobil milik Kak Anna dan Kak Anna yang mengemudikannya. Aku sendiri duduk di belakang dan Kak Alice duduk di depan.

Oh ya, wajah Kak Alice keliatan lebih segar dan ia tersenyum walau terlihat masih dipaksakan. Dan jujur, dia jauh keliatan lebih baik apalagi dress santainya membuat nya terlihat lebih manis.

Mungkin mencari gaun selalu bisa membuat para gadis tersenyum.

"Sebenernya tadi Alice gamau ikut loh Ra."

Contrary RearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang