Satu.

46.9K 1.1K 14
                                    

Pertemuan awal yang baik. Tatapanmu membuatku risih tapi lama-lama aku menyukainya.


Happy reading...🤗

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" suara pintu terketuk.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,eh Pak H. Irqi silahkan masuk"

***

Aku menuruni anak tangga dan mendapati bundaku yang sedang berbincang dengan seorang laki-laki.

Bundaku yang melihat ku pun langsung menarik lengan ku dan memperkenalkan diriku kepada laki-laki itu.

"Kenalin pak,ini Sasya anak saya"

Tetapi tangan kita tidak bersentuhan ya,bukan mahramnya.

Lalu aku tersenyum dan dia pun tersenyum,senang karena berkenalan dengan ku maybe :v

"Saya Irqi, panggil aja Irqi biar gampang"

"Lho H. nya?"

"Gapapa Irqi aja"

Aku pun mengangguk cepat.

Aku sama sekali tidak menatap ke dua bola matanya. Aku terus menundukkan kepalaku.

Lalu aku meninggalkan Bundaku bersama Irqi itu. Yap aku tidak memanggilnya dengan sebutan Haji. Ribet menurut ku toh dia pun tadi memperkenalkan dirinya dan bilang panggil Irqi aja biar gampang.

Aku beralih ke dapur untuk mengambil segelas air putih dan tidak disengaja mataku bertemu dengan matanya.

Astagfirullah mataku sudah ternodai..

Apakah dia sedari tadi memandangi ku? Arghhh tidak mungkin rasanya.

Aku balik ke kamar dan tiba-tiba saja Bundaku menghampiri ku dan duduk diatas ranjang ku.

"Ada apa Bun?,udah pulang tamunya?" Tanyaku

"Udahh Sya,hmm Bunda tuh pengen kamu punya suami kaya Pak H. Irqi,udah Baik,ganteng, mapan pula pasti kalo kamu jadi istrinya hidup kamu di Dunia maupun di akhirat kelak nanti bakal terus lebih baik lagi."

Sasya melongo tidak percaya Bunda nya itu berbicara seperti itu.

Bagaimana bisa? Kuliah nya aja belum selesai dan bundanya sudah bicara pasal suami-istri oh my good mimpi apa semalam aku ya Allah?

"Kok diem aja sih Sya,malah melongo kaya ayam sakit! Aminin kek"

"Dalem hati Bundaa"

"Bagus" lalu Bundanya itu keluar dari kamar nya dan Sasya masih terdiam dan berkutat dengan pikirannya sendiri saat ini.

Sasya baru ingat bahwa hari ini dia ada kajian bersama sahabatnya,ia langsung bersiap-siap mengenakan gamis berwarna army dengan hijab syar'i yang warnanya senada dengan gamis dengan sentuhan motif bunga.

***

Sasya keluar kamar dan pamit kepada bundanya untuk pergi kerumah sahabatnya Sabil,sama sepertinya perempuan cantik, memiliki lesung pipi diwajahnya lalu berhijab dan juga berkacamata.

"Bunda,Sasya pamit kerumah Sabil ya mau ke kajian"

"Yaudah,kamu mau bawa mobil atau dianter Pak Supir aja?"

"Bawa mobil aja"

"Yaudah hati-hati ya,jangan terlalu larut pulang nya"

"Oke Bunda"

***

Sasya menyalakan mesin mobil nya lalu mobilnya berjalan dan butuh waktu 15menit untuk sampai di rumah sabil.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" sasya mengetuk pintu rumah sahabatnya itu.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,ayo masuk dulu sya"

"Ehiya,eumm Ummi kamu kemana bil?"

"Ada dikamar, sebentar ya"

Tidak lama kemudian datanglah seorang wanita paruh baya yang mengenakan gamis berwarna tosca dan hijab syar'i yang senada dengan warna gamisnya.

"Eh ada Sasya"

Sasya langsung mencium punggung tangan milik etty Ummi sahabatnya itu.

"Kalian mau kemana? Kok sudah rapih saja ini" tanya Ummi nya Sabil.

"Eum mau ke kajian Mi"

"Oh yasudah"

"Kami pamit ya Mi" kataku.

"Hati-hati dijalan dan jangan terlalu larut pulang nya ya"

Dua wanita cantik ini lalu menaiki mobil, Sasya menyalakan mesinnya lalu beranjak pergi dari perkarangan rumah Sabil.

Didalam mobil tidak ada yang buka suara. Hanya ada lantunan shalawat saja.

Sasya yang fokus menyetir mobil sesekali melirik kearah Sabil yang sedari tadi memandangi ponsel Android nya sembari tersenyum sendiri. Ishhh seram kan.

"Kamu lagi ngapain Bil?" Akhirnya aku membuka suara.

"Eumm,ini lagi baca wattpad Sya"

"Judulnya apa? Kok kayaknya seru banget sampai kamu nggak berhenti senyum-senyum sendiri dari tadi lho.

"Hehe😂judulnya "Assalamualaikum Jodohku" "

"Seru banget Bil?" Tanyaku sembari aku membelokkan mobil kearah kanan

"Bangettt!!! Aku aja dibuat baper terus"

Sasya hanya berdeham saja tidak berniat menjawab nya.

Tidak terasa ternyata sudah sampai ditempat tujuan.

Lalu aku dengan Sabil segera turun dan langsung mengambil tempat yang kosong.

***

Acara pun dimulai.
Aku memperhatikan Ustadz pembimbing yang berceramah tentang "Pernikahan" aku mencermati kata demi kata. Lalu setelah Ustadz pembimbing selesai,acara selanjutnya diisi oleh Ustadz inti.

Dan ternyata Ustadz inti nya adalah...


























































































Hallo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penasaran nggak nih? Hehe
Jangan lupa vote dan komen ya.

Ohiya dilarang keras untuk membaca cerita ini diwaktu adzan.

Karena sebaik-baik nya bacaan adalah Al-Qur'an.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamualaikum JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang