Delapan.

11.2K 484 0
                                    

Saat memberikan jawaban nanti aku harap aku tidak akan gugup. Hanya karena menyebut nama nya saja.

Happy reading...🤗

Kini Sasya telah sampai dirumahnya, Sasya memasuki mobilnya ke dalam garasi lalu menuruni mobilnya dan bergegas masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Syaa,udah makan?" Tanya Bunda.

"Sudah Bunda,dirumah Sabil tadi"

"Yasudah,cepat temui Ayahmu sana"

Sasya menghampiri Ayahnya yang sedang membaca koran sembari berduduk santai.

"Eumm,yah"

"Sudah pulang? Sini duduk"

Aku tahu pasti Ayah akan menagih jawaban ku. Batin Sasya.

"Bun,sini" Teriak Ayahku.

Lalu Bundaku mengambil alih duduk di sebelah Ayah.

"Jadi apa jawaban kamu? Ayah nggak mau bertele-tele Sya"

Ayah dan Bunda menatap wajah ku dengan tatapan matanya yang penuh penasaran.

"Ii-yaa aku mau Yah"

"Alhamdulillah,yasudah malam ini pihak keluarga dari Irqi akan Ayah suruh kesini sebagai bentuk syukuran karena kamu mau menerimanya"

"Tapi ini nggak kepaksa kan sayang?" Tanya Bundaku.

"Nggak Bun"

"Syukurlah,yasudah sekarang kamu mandi lalu shalat Dzuhur dan nanti sore kita akan ke mall untuk membeli gamis ya"

"Nggak usah Bunda, gamis Sasya masih banyak yang bagus kok"

"Tidak apa-apa sayang"

Lalu aku mengangguk lemah saja.

"Sya sudah shalat?" Suara Bunda sembari mengetuk pintu kamar ku.

"Sudah Bunda,tunggu sebentar"

"Bunda dan Ayah tunggu di depan ya"

"Iya Bun"

***

"Sudah?" Kata Ayah.

"Sudah,eum Nenek,Kakek nggak ikut Yah?"

Lalu Ayah hanya mengangkat bahu nya

Sasya segera masuk kembali ke dalam rumahnya dan memasuki kamar Neneknya.

"Nek? Ayo ikut ke mall temenin Sasya beli gamis"

"Nenek belum siap-siap Sya"

"Sasya tungguin. Kakek juga ikut pokoknya nggak mau tau"

"Iya,yaudah tunggu sebentar bilang sama Ayah kamu"

Lalu Sasya yang tadinya badmood akhirnya tersenyum kala mendengar ucapan Neneknya.

"Ok"

"Jadi berangkat sekarang nih?"

"Nggak, tungguin Nenek sama Kakek"

"Baiklah putri Ayah yang cantik" Gemass Arib sembari mencubit pipinya

Setelah membutuhkan waktu sekitar 15 menit Nenek dan Kakek sudah siap.

Mereka menaiki mobil lalu Ayah menyalakan mesinnya dan pergi meninggalkan rumah menuju ke mall.

Didalam mobil tidak sepi malah Ayah selalu melawak lalu dibalas dengan lawakan Kakek pula. Sungguh ini adalaah kebahagiaan yang hakiki.

Aku,Nenek, dan Bunda hanya penikmat Lawakan mereka sambil terus menerus tertawa jika ada hal yang lucu atau pun tidak. Garing~

Hingga tidak terasa bahwa mereka sudah sampai di mall, Ayah ku segera mencari Parkiran yang kosong.

"Siap,ayo kita turun" ucap Ayahku.

Lalu saat memasuki mall aku diapit oleh Nenek disebelah kanan dan Bunda ku disebelah kiri di belakang ada 2 laki-laki yang strong anggap aja bodyguard hehe😂😂😂

Bunda mencari-cari tempat yang menjual gamis, tetapi sudah ada 3 tempat gamis hanya dilewati oleh Bunda.

"Bunda itu tadi kita sudah melewati 3 tempat yang menjual gamis" kataku.

"Bunda mencari yang unik tapi elegan Sya"

"Nah itu lho bagus" Nenek tiba-tiba membuka suara.

Dilihat nya gamis itu, rupanya Bunda juga menyukainya jadilah Bunda membelikan nya untuk ku.

"Ayah,Kakek mau beli baju atau tidak?"

"Nggak ah nggak usah, Nanti aja kalau Sasya Nikah baru kita beli samaan yah" kata Kakek.

"Waduh,Lamaran aja belum" kata Ayahku.

Haduhh aku fikir, pembicaraan Ayah sama Kakek makin tidak karuan saja.

***

Hari sudah mulai Sore, matahari mulai tenggelam dan senja mulai menyapa.

Keluarga bahagia ini pun bergegas untuk pulang ke rumah karena takut macet, sehingga dapat menggagalkan rencana untuk Syukuran nya.

Sasya yang duduk di bangku paling belakang dengan belanjaan-belanjaan pun tertidur dan terlihat sangat pulas.


















































































Hallo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penasaran nggak nih kelanjutannya?
Jangan lupa vote dan komen ya.

Ohiya dilarang keras untuk membaca cerita ini diwaktu adzan.

Karena sebaik-baik nya bacaan adalah Al-Qur'an.

Ditunggu kelanjutannya ya❤️

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamualaikum JodohkuDove le storie prendono vita. Scoprilo ora