She Must Be Crazy

16 1 0
                                    

Jimin menghempaskan tubuhnya pada sofa di pojok ruangan. Akhirnya latihan untuk collaboration stage 15& dan GOT7 di JYP Nation concert hari ini selesai sudah. Tak ada yang sadar jika dibalik keceriaan dan tingkah hyperactive Jimin yang terlihat wajar seharian tadi sebenarnya terdapat sesuatu yang disembunyikan. Setidaknya Jimin harap begitu.

Are you okay?” Pertanyaan itu membuat Jimin tersentak. Baru ia sadari ternyata seorang pemuda duduk disampingnya, menatapnya dengan cemas.

Buru-buru gadis itu tersenyum dan menjawab, “I’m okay oppa.”

Jimin mengalihkan pandangannya dari pemuda itu. Ia mungkin bisa saja mengelabui semua orang di ruangan ini, termasuk pelatih mereka, tapi tidak dengan pemuda di sampingnya. Sesuai perannya dalam grup, pemuda berambut hitam dengan mata kelam itu mempunyai sosok keibuan. Jimin sendiri sering kali memilih curhat padanya dibanding pada Yerin, rekan setimnya. Namun kali ini tidak. Jimin tidak pernah menceritakan hal yang satu ini pada Jinyoung, pemuda yang sudah Jimin anggap sebagai kakaknya sendiri itu.

I’ll be okay oppa,” tambah Jimin. Matanya menatap sosok di tengah ruangan yang sedang bercanda sampai berguling-guling di lantai.

Belum sempat Jinyoung bertanya lebih jauh, seorang wanita muncul dari balik pintu ruang latihan dan memanggil Jimin serta Yerin untuk pergi.

Ini saatnya, batin Jimin.

Gadis itu meraih tasnya dan mengikuti Yerin yang sudah bersiap untuk pergi. Ia tidak sadar saat Yerin berpamitan dengan member GOT7, atau saat gadis yang lebih tua beberapa hari darinya itu melangkah menuju pintu. Pikirannya masih berdebat, apakah ia benar-benar harus melakukannya sekarang?

Wait a minute,” kata Jimin tiba-tiba, menahan langkah Yerin tepat di ambang pintu.

Tidak peduli dengan tatapan heran Yerin, Jimin melangkah ke tengah ruangan. Gadis itu berdiri tepat di depan Jackson dan Bambam yang masih asik berguling di lantai. Kedua pemuda itu menghentikan kegiatan mereka dan mendongak menatap Jimin heran.

Jimin menarik nafas dalam-dalam, ia sudah tidak mau tahu lagi.

Jackson oppa, I think I like you! Bye!” seru Jimin dalam satu tarikan nafas.

Dalam sekejap gadis itu berbalik dan berlari keluar dari ruangan. Ia sudah tak peduli bagaimana reaksi Jackson atau member GOT7 lainnya. Ia bahkan sudah tak ingat pada Yerin yang masih berdiri mematung di pintu ruang latihan. Di pikirannya hanya ada satu hal, She must be crazy.

Crazy Decision Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang